Berkali-kali ia menelan ludahnya, namun pandangan tak luput dari punggung istrinya.Hingga akhirnya ia menarik Via hingga menghadap kearahnya. Tangan dilingkarkannya di pinggang Via membuat muka keduanya semakin dekat."Ndre! Aku nggak bisa napas," ucapnya. Seketika Andre menghentikan aksinya yang membuat Via tidak bisa bernapas."Sayang! Sekarang kamu itu istriku. Tolong, panggil aku dengan sebutan SAYANG jangan Andre ataupun Ndre, Oke!" Andre mengedipkan sebelah matanya"Harus SAYANG banget ya?" tanya Via pelan."Iya dan itu perintah. Tidak boleh dilanggar, Oke!" Sebuah kecupan kembali mendarat di bibir Via. Lagi-lagi Via tidak bisa menghindar, Andre melanjutkan misinya yang sempat terputus.Saat Andre sudah benar-benar bernapsu, aksinya harus terhentikan lagi karena ketukan pintu dari luar. Dengan sangat terpaksa Andre melepaskan pelukan pada pinggang istrinya lalu berjalan untuk membuka pintu."Ada apa, Bi?" tanya Andre saat pintu terbuka."Kata ibu makan dulu, ibu menunggu di me
Usai sarapan pagi, Via dan Andre mengemasi barang-barang Andre. Setelah berpamitan dengan Elisa dan Mika. Mobil yang dikendarai sendiri oleh Andre mulai melaju."Kita mampir ke pasar dulu ya," ucap Via saat di perjalanan, mengingat dirumahnya tidak ada stok barang untuk memasak."Kepasar? Kenapa nggak mau beli di Indom**et aja?""Ya enakan beli di pasar lebih bagus, kalau sayuran kan masih segar-segar."Andre pun menurut saja permintaan istrinya, selesai belanja mereka tidak langsung pulang. Menghabiskan waktunya seharian diluar. Saking sibuknya Andre sudah lama tidak menikmati jalan-jalan bersama, apalagi sekarang bersama wanita yang disampainnya sekarang adalah istrinya sendiri.Pukul 4.00 sore, mereka akhirnya tiba dirumah Via. Mereka menurunkan semua barang bawaan Andre dan membawanya ke kamar. Via memasukkan pakaian Andre ke lemari, sedangkan Andre duduk di ranjang Via sibuk dengan laptopnya berbalas email dengan sekertarisnya membahas tentang pekerjaan."Sayang, mau makan apa?
Tak terasa pernikahan Andre dan Via sudah berjalan seminggu, tapi keduanya sibuk dengan urusan masing-masing.Pagi ini Andre dan Via bersantai di rumah, karena sudah beberapa hari mereka sibuk bekerja. Saat sedang duduk santai di depan televisi menikmati berita selebriti tanah air, bel pintu rumahnya berbunyi. Keduanya pun berdiri secara bersamaan."Biar aku saja, Yank," ucap Via langsung berjalan kedepan. Andre pun membuntuti istrinya karena penasaran siapa yang pagi-pagi datang."Mama," ucap Via memeluk Elisa setelah pintu terbuka"Kenapa pagi-pagi sekali datangnya, Ma?" tanya Andre, karena ia tahu Elisa pasti punya tujuan penting."Apakah mama menganggu? Apakah kamu sedang bermain bola anakku?" tanya Elisa pada Andre, membuat Andre menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar pertanyaan ibunya. Lain halnya dengan Via wajahnya menjadi merah padam karena malu. Apalagi sampai saat ini ia belum melakukannya dengan Andre karena baru hari ini terakhir Via datang bulan."Tidak Ma, bu
Pagi harinya Via bangun kesiangan, karena tadi malam Via tidam bisa tidur memikirkan semua yang akan terjadi kedepannya.Ia benar-benar merasa malu dengan perlakuannya mertuanya yang berlebihan. Sesungguhnya melakukan honeymoon adalah yang bahagia dilakukan oleh pasangan yang lagi hangat-hangatnya. Namun, berbeda dengan dirinya dan Andre. Ia sudah merasakan menikah sebelumnya jadi tempatnya saat ini sangat tidak pantas baginya.Ia membuka matanya ketika sebuah ciuman mendarat di keningnya."Selamat pagi, Sayang!" Sapa Andre saat Via membuka matanya."Pagi juga!" jawabnya dengan suara khas bangun tidur sambil menggeliat."Sayang, kenapa kamu nggak bangunin aku?" tanyanya pada Andre yang sedang berganti pakaian karena baru saja selesai mandi."Aku tidak tega membangunkanmu yang masih terlelap, Sayang." Belum sempat Via menjawab lagi, mereka dikagetkan dengan dengan suara bel yang terus berbunyi. Membuat keduanya saling pandang kemudian sama-sama keluar kamar untuk membuka pintu."Mama!
Ia pun mengambil lingerie seksi dan memakannya lalu berjalan ke arah cermin menatap dirinya. "Ya Tuhan, bagaimana aku harus memakai baju seperti ini didepan mas Andre." Lirihnya.Tak lama kemudian Andre keluar dari kamar mandi, matanya langsung tertuju pada pemandangan indah di depannya.Via yang sedang berdiri memandang ke luar jendela membuat Andre beberapa kali menelan ludahnya, lingerie seksi yang dikenakan oleh Via menampakkan lekuk tubuhnya yang sangat menggoda sehingga mampu memancing gairah Andre.Saat Via menoleh kearahnya membuat Andre menjadi lebih gugup."Kamu sudah selesai mandi, Sayang." Via berjalan mendekat ke arah Andre.Melihat Via yang berpakaian begitu seksi dengan mengarahkan senyuman manis kepadanya membuat seluruh tubuhnya terasa terhipnotis.Dengan susah payah Andre berusaha mejahan gejolak yang kian memburu.Sebenarnya ia sangat ingin menerkamnya mangsa dihadapannya, namun ia tidak boleh bersikap egois mementingkan dirinya sendiri."Kalau sudah mengantuk tidu
Di hari honeymoon kedua, Mereka akan menyewa sebuah kapal pesiar mewah. Keduanya berjalan bergandengan tangan menuju kapal pesiar yang akan membawa mereka menikmati keindahan pulau Maladewa.Tak dapat dipungkiri lagi Via begitu bahagia dengan liburannya, walaupun perna menikah dengan orang yang juga terkenal kaya tapi belum perna sekali pun Via diajak liburan seperti ini.Dan Via maupun Andre juga sangat tidak menyangka kalau mamanya sudah membayar semuanya selama satu bulan disana."Sayang, bagimana menurutmu apakah kita akan tinggal disini selama sebulan?" tanya Via saat keduanya sudah berada di atas kapal."Aku tergantung padamu Sayang, apakah kamu bahagia disini?" Andre balik tanya"Tentu aku sangat merasa bahagia, tapi bagaimana dengan urusan pekerjaanmu apakah kamu tidak akan dimarahi?""Aku adalah bos Sayang, siapa yang berani memarahi seorang bos besar.""Songong!" Via mencibir"Bukannya songong, tapi itulah kenyataannya Sayang dan semua pekerjaan sudah aku serahkan pada Iwa
Tak terasa sudah hampir satu bulan penuh mereka tinggal di Maldives dan hari ini mereka sudah kembali ke tanah air.Saat turun dari pesawat senyuman mengembang dibibir keduanya, dari jauh dilihatnya Elisa sudah menunggunya. Via mempercepat jalannya lalu berlari kecil memeluk mertuanya."Mama aku sangat rindu." Via mempererat pelukannya"Mama juga sangat merindukanmu, Sayang.""Jadi aku tak dirindukan nih?" Andre yang sedari tadi dianggurin kini ikut bicara"So pasti mama juga sangat merindukanmu anak nakal." Pelukan serta cubitan kecil mendarat di tubuh Andre. Via pun ikut tertawa kecil melihatnya."Ayo sekarang kita pulang, Mika juga sangat merindukan kalian." Elisa lalu mengandeng tangan Via.Koper mereka dibawa oleh supir pribadi Elisa.Sesampainya di rumah, Andre dan Via disambut oleh Mika dan 2 perempuan bersamanya yang belum Via kenali. Dengan cepat Mika menghambur memeluk Via "Akhirnya kakak ipar ku yang cantik ini pulang juga. Aku sangat merindukanmu.""Sama mbak juga sanga
"Salsha!" Ucap Via ketika melihat wajahnya."Via, dimana mas Aryo? Dia harus menikahiku." "Maaf saya tidak tahu." Via beranjak berdiri dan dengan cepat masuk kedalam toilet karena sudah sangat kebelet.Saat ia keluar ternyata Salsha masih berdiri disana menunggunya."Via, kamu harus dengarkan aku dulu.""Kalau kamu hanya mau ngomongin tentang mas Aryo ataupun menanyakan dimana dia sudah ku jawab aku tidak tahu dan aku tidak punya banyak waktu." Via melanjutkan langkahnya, seketika tangannya dicegat oleh Salsha."Mau kamu apa sih Sha? Seharusnya kamu lebih tahu tentang mas Aryo. Bukankah kamu perna berhasil merebutnya dariku. Sekarang kami sudah bercerai!" "Kamu tinggal kasih tahu dimana mas Aryo berada, gitu aja kok susah banget."Via tersenyum miring dan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku harus bicara bagaimana lagi biar kamu percaya kalau aku tidak tahu karena sejak bercerai aku sudah tidak sudi bertemu dengannya." Via langsung melangkahkan kakinya kembali ke depan.Salsha pun t