Share

Part 41

Beberapa Minggu kemudian ....

"Ninda, ... Ninda, ...." teriak Indra saat baru saja masuk di butik yang dikelola Ninda.

Indra mengabaikan tatapan penasaran para karyawan dan pengunjung butik, mengapa ia berteriak memanggil anaknya seperti itu?

"Aduh, kayaknya Pak Indra lagi marah deh, mana sekarang pendapatan butik lagi anjlok, jadi kasihan ya, sama Mbak Ninda," ujar salah satu karyawan Ninda.

"Halah, ngapain juga ngasihanin orang sombong, aku justru malah bersyukur, akhirnya dia kena batunya juga," balas yang lain dengan sedikit berbisik.

"Iya sih, tapi kalo kita nanti dipecat gimana? Soalnya butiknya sekarang benar-benar sepi."

"Ya tinggal cari kerjaan lain saja, atau kalau perlu kita pindah aja ke butik yang ada di Cempaka Ungu itu, soalnya kan pelanggan VIP kita juga pindah ke sana."

Sebenarnya butiknya Ninda belum sepi-sepi amat, namun dengan pindahnya para pelanggan VIP ke butiknya Aretha, Ninda Boutique menjadi kurang bersinar lagi.

Indra memang tidak bisa menyalahkan Aretha, na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status