Share

CURIGA

Dering nada panggilan dari ponsel membuatku terjaga dari tidur yang belum berapa lama. Meski mata masih terasa lengket, aku meraba benda pipih yang tergeletak di atas meja. Sebuah kontak yang kuberi nama ‘Mama’ terpampang di layar. Gegas aku menggeser tombol berwarna hijau lalu mulai menyapa.

“Iya, Ma!” ucapku memulai obrolan.

“Gimana? Kamu sudah ketemu Papa kan?” tanya suara dari seberang sana.

“Iya ... sudah,”

“Terus, apa keluarga Papa menerimamu?”

Pertanyaan Mama memaksa otak berpikir keras. Jika bilang diperlakukan buruk, sudah pasti Mama akan meminta lekas pulang. Tentu tak ada kesempatan membalas Papa dan keluarganya.

“Iya, Ma! Papa menerimaku. Mereka sangat sayang,” ucapku berusaha menutupi fakta.

“Alhamdulillah ... akhirnya Papa mau mengakui juga,” ucap Mama.

“Mengakui bagaimana?” tanyaku kemudian.

“Ya kan dulu Papa tak mengakuimu sebagai anak. Tapi itu hanya masa lalu. Yang penting sekarang semua sudah selesai,” jelas Mama.

Astaga! Pantas saja perlakuan Papa seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status