Share

KEJUTAN PERTAMA

Aku menyeka sudut mata yang mulai digenangi bulir bening. Membayangkan Nita berkhianat saja sudah sangat menyakitkan apalagi kalau benar terjadi. Bisa-bisa aku depresi.

“Ah ... semoga tak seperti itu.” Aku bermonolog mencoba menepis syak wasangka.

Saat sedang sibuk menenangkan hati, terdengar derit pintu yang terbuka. Aku menoleh pada sumber suara tersebut. Rupanya Alvin yang membuka.

Lelaki itu melangkah masuk tanpa permisi. Tatapannya tak henti menyapu wajah memindaiku.

Jujur. Aku tak suka siapa pun masuk kamar tanpa permisi. Bagiku kamar adalah tempat paling privasi. Apalagi dia seorang lelaki. Tentu saja sangat mungkin melihat sesuatu yang tak pantas. Atau memang dia sengaja ingin mengintip?

“Kamu kenapa nangis, Lintang?” tanyanya setelah dekat.

Abai dengan pertanyaannya, aku justru balik bertanya dengan nada suara setengah membentak. “Kenapa kamu masuk tanpa permisi? Enggak sopan tahu!”

Alvin terkesiap. Sejenak kulihat raut bersalah di wajahnya.

“Maaf! Aku sudah lebih dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status