Share

Kekeringan

"Sepertinya mereka ke arah belakang."

Dengan mengendap-endap Hakya terus mengikuti kedua mertuanya itu.

Hakya merasa begitu curiga kepada mertuanya karena tidak sedikitpun keduanya menunjukkan rasa prihatin dengan kejadian yang menimpa Kanaya. Hakya tahu mereka tidak setuju kalau Kanaya hamil anaknya Hakya, menantu yang mereka kira tidak berguna itu. Tapi, setidaknya mereka mengkhawatirkan keselamatan Kanaya.

"Mau apa mereka ke hutan belantara seperti ini?" tanya Hakya pada dirinya sendiri

Dia begitu heran karena kedua mertuanya itu berjalan dengan tergesa dan masuk ke dalam hutan ini.

"Cepat, Adinda!" bentak tuan Kafka kepada istrinya itu.

Dengan susah payah nyonya Farah mengikuti langkah kaki sang suami bahkan tidak berani membantah sedikitpun.

"Sebenarnya mau kemana mereka itu?" tanya Hakya heran.

Daun-daun di hutan belantara tersebut mulai menguning dan berguguran, sehingga hutan itu tampak seperti hutan tandus yang sudah lama tidak mendapatkan air sama seperti tumbuhan lainnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status