Share

Part 50

Pagi ini aku kembali bersiap-siap untuk kembali berkunjung ke rumah nenek.

"Aku sih pengen ikut, Cha. Tapi liat muka cowok kamu, aku jadi serem." Aira meledekku.

"Maafin Bang Malik ya, Ra. Mungkin dia agak kuno. Nggak seperti Haikal yang cuek dan nggak suka ikut campur urusan pribadi orang."

"Santai aja, Cha. Aku ngerti kok. Salam ya, buat mereka."

Sebenarnya aku agak berat meninggalkan Aira. Dari tadi malam dia terlihat kurang sehat. Wajahnya juga terlihat pucat. Ternyata rasa cinta juga bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.

Bang Malik sudah menunggu di mobil. Menyambut pagiku dengan penuh senyuman. Lagi-lagi aku merasa bahagia. Kehidupan seperti inilah yang selalu aku impikan.

"Bang, mampir ke minimarket bentar ya. Chaca mau belanja."

"Nggak perlu," sahutnya.

Lagi-lagi dia seperti itu. Mungkin nanti aku tinggalkan saja uang pada om Jaka agar dia bisa menggantikanku belanja keperluan bulanan buat mereka. Karena kalau langsung kuberikan pada nenek, dia pasti akan melempar uang itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status