Share

MENDADAK CANTIK?
MENDADAK CANTIK?
Penulis: Fakh Rullah

Menjijikkan!

“Eungghhh…,” suara lenguhan terdengar saat Ryana baru saja menutup pintu apartemen yang baru saja dimasukinya. Membuat Ryana yang baru saja datang terlonjak kaget mendengarnya.

Gurat kekhawatiran tentang keadaan kekasihnya itu pun kini berganti dengan penasaran. Saat langkah kaki Ryana semakin masuk ke dalam apartemen tersebut.

Tubuhnya meremang. Bergidik. Dengan degupan jantung yang berpacu lebih cepat.

Ryana yang menajamkan indera pendengarannya itu pun kemudian menghentikan langkahnya saat mendapati sumber suara yang ternyata berasal dari kamar kekasihnya.

“Uh … mmm … bi-sakah le-bih ce-pat lagi, sayang?” suara seorang wanita terdengar. Sangat familiar. Tidak asing di telinga.

“Lebih cepat? Begini?” disambut suara baritone milik seorang pria yang juga sama tak asingnya di telinga.

“Ahhh!” wanita itu mendesah. Lantas meracau hebat. Mengiringi bunyi kecipak setelahnya.

“E-va … pu-nya-mu sa-ngat nik-mat, sa-yang,” ujar pria tersebut.

Membuat Ryana yang sudah berdiri tepat di daun pintu itu pun lantas merengut. Menyadari suara siapa yang barusan terdengar itu.

Wajah Ryana memerah. Amarahnya memuncak. Jantungnya semakin berpacu lebit cepat. Lalu, tanpa tedeng aling-aling lagi. Ryana yang murka pun kemudian membuka dengan kasar pintu kamar tersebut.

Braakk!

“Daniel, Eva!” pekik Ryana. Langkahnya cepat menyusuri ruang kamar. Berhenti tepat di samping ranjang. Lalu dengan segera melayangkan sebelah telapak tangannya ke arah sebuah wajah yang mematung menatapnya.

Plaaakk!

Dengungan suara terdengar kala tamparan itu mendarat sempurna di wajah Daniel. Lelaki itu kemudian tersungkur ke samping. Dengan posisi bagian bawah yang masih menjepit Eva.

Usai mendaratkan dengan sempurna telapak tangannya di wajah sisi kiri Daniel. Ryana pun kemudian beralih kepada wanita yang berada di bawahnya. Lantas menarik rambutnya.

“Wanita sialan!” cekik Ryana di leher Eva. Lalu sejurus kemudian juga ikut mendaratkan telapak tangannya di pipi mulus wanita itu.

Plaakk!

Eva juga ikut memaling ke samping. Kala telapak tangan Ryana berhasil menampar pipinya yang mulus. Wajahnya memerah. Sangat merah, diikuti daun telinga yang juga ikut memerah.

Melihat hal tersebut. Daniel pun tak tinggal diam. Lantas buru-buru mengeluarkan pusakanya yang masih tertancap di liang Eva. Berdiri di hadapan Ryana dengan posisi badan tanpa mengenakan apapun!

Menjijikkan!

“Cih!” Ryana mendecih. Saat matanya tanpa sengaja melihat bagian bawah Daniel yang masih menegang. Membuatnya malu, sekaligus jijik.

Bagaimana bisa dia melihat bagian bawah milik Daniel dengan posisi seperti sekarang. Ketahuan selingkuh. Dan lebih parahnya baru saja dicabut dari milik wanita selingkuhannya.

“Kalian berdua menjijikkan!” makinya.

“Cih!” Daniel yang sudah tak tahan lagi pun ikut mendecih.

“Jijik kau bilang?” Daniel tersenyum sinis. “Aku bahkan tak kalah jijik melihatmu yang sok suci, Ryana,” ujarnya kemudian.

Membuat Ryana tertegun di tempatnya.

Jijik? Bagaimana Daniel bisa mengatainya seperti itu. Setelah dua tahun hubungan yang mereka jalani. Dan Ryana memberikan segalanya kepada Daniel. Berupa uang, mobil, apartemen, kecuali kehormatannya sebagai wanita. Karena ingin menjadikannya sebagai kado terindah yang hanya diberikan di malam pertama setelah pernikahan.

Namun, sekarang yang terlihat adalah. Ryana lah yang mendapati Daniel sedang bercinta dengan sahabatnya.

Mereka berdua yang menjijikkan. Bukan dia!

“Apa? Apa sekarang kau terkejut melihatku dengan, Eva?” tanya Daniel dengan tatapan remeh.

Bukannya merasa bersalah karena telah meduakan cinta tulus Ryana. Lelaki itu malah memandang rendah terhadap kekasihnya itu.

“Aku dan Eva telah bersama. Kami telah bersama bahkan dari satu tahun yang lalu!” seru Daniel kemudian.

Ryana tercengang. Mata hitam gadis itu membulat sempurna. Barusan Daniel mengatakan hubungannya dan Eva sudah terjalin dari satu tahun yang lalu. Bukankah berarti selama satu tahun ini dia sudah di tipu oleh kekasih dan sahabatnya sendiri?

Selama ini Ryana selalu menceritakan keluh-kesahnya kepada Eva. Eva pun tidak menunjukkan gelagat apa-apa. Sebagai sahabat yang baik. Wanita itu selalu memberikan masukan, serta dukungan positif untuk hubungan Ryana dan Daniel. Namun, sekarang nyatanya adalah. Ryana telah di tipu mentah-mentah oleh sahabatnya sendiri!

“Kurang ajar! Jadi selama ini kalian berdua telah bermain dibelakangku?!” pekik Ryana dengan sebelah tangan yang sudah terkepal erat.

“Ya. Kau benar, Ryana. Selama satu tahun ini kami berdua memang telah bermain di belakangmu. Bahkan, rencananya aku ingin segera mengakhiri hubunganku denganmu. Tapi sayangnya, Eva, melarangku karena dia kasihan kepadamu,” ujar Daniel.

Ya, Eva, memang mengatakan hal itu. Dia melarang Daniel untuk memutuskan Ryana. Karena merasa kasihan kepada sahabatnya. Namun, sejujurnya alasan utamanya bukan itu. Eva, yang sebenarnya tidak tulus menjalani persahabatan dengan Ryana. Hanya ingin Daniel memanfaatkan Ryana. Untuk mengeruk harta Ryana.

Wanita itu menjalankan siasatnya sebagai wanita baik yang berhati suci. Memprovokasi Daniel dengan sedemikian rupa untuk meminta ini dan itu kepada Ryana. Daniel pun kemudian menuruti, dan Ryana yang bodoh menyanggupi. Sebelum memberikan semua yang Daniel inginkan. Ryana terlebih dulu menceritakan perihal tersebut kepada Eva. Meminta sarannya. Dan Eva selalu mendorong Ryana untuk memberikan segalanya dengan rasa bahagia.

Jelas saja. Semua yang Daniel minta akan jadi miliknya. Jadi, bukankah dia tidak punya alasan untuk membiarkan Ryana tidak mewujudkan permintaan dari kekasih gelapnya?

Mata hati Ryana perlahan membuka. Gadis itu perlahan sadar dengan apa yang terjadi sebenarnya. Daniel selalu meminta ini dan itu kepada Ryana. Dan Eva selalu mendorongnya untuk memberikan semuanya.

“Kamu licik, Eva! Licik!” Ryana memekik. Wajahnya menoleh kepada Eva. Hatinya terasa panas saat tadi mendengar Daniel mengatakan jika Eva menaruh kasihan padanya hingga membuat Daniel urung memutuskan hubungan.

Ini tidak sesederhana kedengarannya. Jika sebelumnya hati Ryana tertutup karena rasa percaya kepada kekasih dan sahabatnya. Kali ini tidak. Gadis itu paham betul apa yang terjadi sekarang. Eva dan Daniel memanfaatkkannya. Mereka berdua telah memanfaatkannya!

Plaaak!

Sebuah tamparan mendarat di wajah Ryana saat wanita itu hendak mendaratkan sekali lagi tamparannya di wajah Eva. Daniel menamparnya, karena tak senang melihat perilaku kasar Ryana yang ditujukan kepada Eva. Bagaimana bisa gadis itu menatap, berteriak, bahkan bertindak kasar  seperti itu terhadap wanita yang dipujanya?

Daniel tidak akan membiarkan hal tersebut!

“Keluar kau dari sini sekarang!” usir Daniel dengan sorot mata yang tajam.

“Keluar, cih!” Ryana mendesah. “Ini apartemenku. Di beli dengan uangku. Seharusnya kalianlah yang keluar dari sini!” Ryana tak mau kalah.

“Tempat ini memang dibeli dengan uangmu. Tapi semuanya tertera atas namaku. Jadi, segera keluar dari tempat ini. Kalau tidak, maka aku tak akan segan-segan menyeretmu keluar dari sini!”

Mendengar Ryana di usir. Eva yang telah menyelimuti dirinya dengan selimut tebal lantas tersenyum. Dia memang tidak mengatakan apa-apa. Bahkan tidak menyahuti, atau membalas perlakuan Ryana. Namun, dari senyumnya. Wanita itu terlihat begitu puas dengan apa yang terjadi sekarang.

Toh, Ryana telah melihat semuanya. Jadi, biarkan saja dia. Ada Daniel di sana, dan lelaki itu sudah cukup untuk menghadapi Ryana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status