Share

Bab 14

Aku memberi Oliv nomor telepon. Wanita itu juga melakukan hal yang sama pada Putri. Dia berkata, kami harus bertemu kembali entah dalam waktu dekat atau kapan saja. Kulihat senyum dan lambaian tangan hangat sejenak Oliv masuk ke kafenya.

"Kayaknya Oliv suka sama Mas, deh." Ucapan Putri membuatku refleks menoleh. Dia memberi ekspresi seolah meledek. Agak menyakiti hatiku sekaligus membuat penasaran. Aku mulai mempertanyakan.

"Tahu dari mana?"

"Cara dia natap Mas itu beda tau gak. Dia juga perhatian sama Mas."

Aku merenung, tidak langsung menjawab. Kulihat Oliv bersikap wajar sebagaimana seseorang yang sudah lama tidak bersua. Tidak ada gelagat yang aneh. Dia memang begitu sejak pertama kali kami bertemu.

"Ada-ada saja kamu ini."

"Cie ...." Putri berubah menjadi tukang goda. Aku begitu malas memikirkan atau sekadar menanggapi pernyataan Putri. Bagiku Oliv hanya teman dan tidak lebih.

"Ayo kita kembali ke hotel." Aku memilih untuk mengakhiri obrolan kami. Namun, belum sempat beranjak, Ol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status