Share

Bab 16

Aku tidak menyangka Oliv akan merepotkan dirinya demi memesan sarapan untuk kami lewat layanan pesan antar. Sebelumnya tidak ada yang meminta, murni inisiatifnya sendiri.

Beberapa menit yang lalu notifikasi ponselku berdering. Nama Oliv tertera di sana dalam tiga pesan berurutan.

[Kamu belum sarapan 'kan?]

[Aku punya rekomendasi bubur ayam dekat rumah sakit. Rasanya enak banget. Gak pelit topping lagi.]

[Oiya, aku udah mesanin dua porsi buat kamu sama Putri. Kayaknya ga sampai lima menit lagi datang deh. Kamu tunggu di luar, ya. Udah kubayarin juga, kok.]

Oh?

Tanpa sadar aku tersenyum tipis. Lekas kuketikkan balasan.

[Padahal kamu gak perlu repot-repot, Liv. Tapi makasih sudah perhatian. Saya sangat menghargainya.]

Centang dua biru.

Oliv mengirimiku stiker dengan ekspresi tersenyum. Tidak lama setelahnya, pesan dari pengantar makanan masuk. Aku beranjak pergi keluar dari rumah sakit meninggalkan Putri yang masih nyaman mengobrol dengan orang yang tidak kukenal.

"Oliv mesanin bubur b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status