Share

Tengil

Rania tak pernah menduga akan mengalami peristiwa seperti malam ini. Sebuah petualangan kecil, biasa, tak berarti. Namun semua kesederhanaan tadi nyata-nyata menghasilkan endorfin dalam skala masif yang bak tsunami mampu menggetarkan hingga ke setiap sel terkecil dalam tubuhnya.

Perang antara logika dan perasaan dalam diri Rania masih terus berkecamuk. Entah sampai kapan. Entah siapa pemenangnya.

*

“O shiiitttt!”

Rania yang makan siang bersama Vonny di meja makan pantry, baru saja mulai menikmati santapannya ketika ia terhenti karena mendengar suara tadi. Ia menoleh ke sumber suara. Ia heran melihat Renty sudah ada di depan pintu ruang pantry. Terlebih heran lagi karena wanita itu menatap dirinya dengan tatapan kaget dan tidak suka.

“Kenapa, Renty?”

Renty tidak menjawab. Akibat teriakannya sendiri beberapa orang yang ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status