Share

Undangan Tanpa Wajah

Satu bulan berlalu, Aris mentransfer uang gajiku sebagai asisten pribadinya. Sesuai rencana, aku akan mentraktir Ema yang kuketahui baru saja menerima raport karena ujian semester pertama telah usai, itung-itung hadiah kecil karena nilainya yang lumayan bagus.

Aku juga mengajak Aris yang kebetulan hari ini tidak ada jadwal lembur, biar tambah seru. Ah, bukan! Kali aja dia akan merasa tak enak jika aku yang keluar duit, jadi bisa dibayari, deh! Oh, pintarnya aku!

Sebuah tempat makan sea food kupilih, bukan yang mentereng cuma yang kaki lima saja. Jaga-jaga kalau Aris tega membiarkanku membayar, setidaknya masih terjangkau oleh isi dompetku. Tahu sendiri kan, si Aris itu bagaimana? Pria yang sebulan lalu mengikrarkan diriku sebagai calon istrinya, dia memang selalu membuatku mati kutu.

"Kamu punya duit ngajak aku makan disini?" tanya Aris sambil membenahi cara duduknya.

Ya ampun, ini orang. Ya, punya lah, kan aku baru gajian. Remeh bang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status