Share

17. Saudara Sepupu

Raya termangu saat mendengar permintaan sang suami.

Seharusnya itu adalah permintaan yang wajar, namun bagi Raya yang masih terlalu bingung dengan perubahan yang terlalu drastis di dalam hidupnya saat ini membuatnya tak bisa menelaah apapun.

Bahkan dia terlalu ragu untuk memberikan jawaban atas permintaan Raihan saat pria itu dengan terang-terangan meminta untuk tetap bertahan bersamanya.

Mendapati tatapan Raya yang gamang, Raihan segera melerai suasana yang mendadak tegang dengan kekehan ringannya.

“Hah ini sudah siang, bentar lagi pasti dhuhur, ayo Dik kita pulang,” ajak Raihan berusaha mencairkan suasana.

Raya membalas dengan kekehan yang sama meski sikapnya kemudian menjadi sangat rikuh. Entah mengapa di depan seorang Raihan yang sederhana namun sangat bersahaja itu, Raya seakan mati gaya, padahal dulu dia selalu mudah menaklukkan lawan jenisnya. Tap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status