Share

18. Bahagia Yang Sesungguhnya

“Tunggu ...!”

Raihan dengan terpaksa menahan langkah kakinya sembari perlahan menoleh ke belakang demi memenuhi panggilan dari saudara sepupunya yang sejak dulu selalu saja berusaha untuk menarik perhatian dirinya.

Melihat perhatian Raihan kembali tertuju padanya Ida langsung menghampiri dengan antusias.

Sebaliknya Raya kembali mengunggah kekesalannya meski gadis itu berusaha menahan diri untuk saat ini.

“Mas, aku ada oleh-oleh buat Mas, besok akan aku antar ke rumah ya.”

Ida masih saja menampakkan usahanya untuk mendekati sang sepupu yang sejak lama sudah diincarnya.

Wanita muda yang beberapa waktu ini menjalani studinya di kota itu, baru kembali dan berencana akan melewati bulan puasa di kampung, memang biasanya Ida akan menyiapkan oleh-oleh untuk saudara sepupunya yang tampan, setiap kali dia datang.

Mendengar ucapan Ida

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status