Share

Cinta karena Cinta

Pertanyaan Gus

Nadzim benar-benar mengagetkanku. Jantungku terasa berhenti berdetak dalam beberapa detik. Aliran darah ke otakku pun terasa terhenti, sehingga dalam beberapa detik otakku tidak mampu bekerja dengan baik.

"Apapun, asal tidak jadi madu istrimu," kataku sekenanya. Ia tersenyum.

"Ternyata kamu bukan negosiator yang baik. Masih blind sudah setuju saja," ledeknya.

"Lalu apa persyaratannya?" tanyaku tidak sabar.

"Hem. Kupikir-pikir dulu." Aku merasa ia mulai mempermainkanku.

"Seriuslah, Gus!" kataku mulai jengah.

"Santai, tidak perlu marah-marah," katanya sambil menyunggingkan senyum yang benar-benar membuat jantungku memompa lebih cepat.

Kulihat Yasser berjalan mendekat ke arah kami. Ia masih asyik dengan percakapannya dengan Gus

Faqih.

"Bagaimana, Gus?" desakku kembali.

"Nanti kupikir-pikir dulu. Yang penting kamu sudah setuju," ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status