Share

Mengintip Suara Langit

Perjalanan menuju rumah Mas Nanang terasa sangat lama. Icha yang duduk di kursi penumpang di sebelahku hanya menatap nanar ke jalanan beraspal. Mungkin saja suasana hatinya masih tidak nyaman dengan semua kejadian hari ini. 

Pagi tadi saat aku hendak menjemput rombongan ke pelabuhan, Ning Zahira merengek minta ikut. Aku sungguh tak percaya dengan sikap kekanak-kanakannya. Umi yang mendengar rengekan Ning Zahira pun bertitah, maka habislah aku. Agar tidak menimbulkan kegaduhan, terpaksa aku membawanya ikut menjemput rombongan. Padahal, Icha juga menjemput rombongan langsung dari hotel tempatnya menginap. 

Sempat kurasakan kegalauan hati, ketika kulihat ekspresi datar Icha saat melihat kehadiranku dan Ning Zahira. Aku tidak mau ia salah paham. Maka, aku harus menjelaskan situasinya. Beruntung, Icha memahami dan percaya padaku. Tetapi lagi-lagi Ning Zahira membuatku pusing. Sejak acara pembukaan sampai acara ku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status