Share

Dalam Sebuah Labirin

Rofiq dan Nisa sudah menunggu kedatangan kami di pintu resort. Sebuah kursi roda sudah dipersiapkan untukku. Aku memprotes Gus Nadzim melalui tatapan mataku.

"Sudah tidak usah protes. Ini standar pelayanan resort kami. Kursi roda ini memang dipersiapkan untuk tamu-tamu berkebutuhan khusus."

"Tapi aku tidak berkebutuhan khusus," protesku.

"Biasanya, iya. Saat ini, kamu berkebutuhan khusus. Sudah jangan rewel!" katanya lembut namun tegas.

Aku akhirnya mengalah. Duduk di kursi roda seperti orang tak berdaya. Sebenarnya ada kebahagiaan tersendiri karena Gus Nadzim yang mendorong kursi rodaku menuju ke kamar tempatku menginap. Zaenal, Arfan, Rofiq, dan Nisa berjalan mengikutinya dari belakang. 

Sesampainya di depan pintu kamar, seorang pelayan resort menemui Gus Nadzim. Beberapa saat mereka berbisik. Sebentar kemudian pelayan itu kembali undur diri.

"Nisa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
afaya lana
ini dia, ning adiba dah muncul. seru kayaknya. muga² gus nadzim gak jadi nikah dg ning adiba. gak sabar pengen lanjut bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status