MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 116 "Mbak Ambar, apa kabar?" tanya adik iparnya Bu Ambar. Dia langsung mendekat dan bersalaman dengan Bu Ambar dan keluarga Anton."Mau ngapain kalian datang ke sini?" tanya Pak Arman dengan ekspresi dingin. Laki-laki itu masih belum terima dengan perlakuan adik dan keluarga besarnya di masa lalu karena mempermalukan bahkan menghina Amira sedemikian rupa. "Bang, kami keluargamu, kenapa Abang bertanya begitu? Sepertinya Abang tidak suka kalau kami datang." Pak Dolah, adik laki-laki Pak Arman berbicara sambil memandang ke arah Amira dan Anton yang masih berdiri di depannya."Iya, Bang. Kami datang untuk bertemu denganmu dan Amira. Sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu." Bu Saroh adik perempuan Pak Arman ikut menimpali. Tak seperti dua tahunan lalu saat mereka menatap Amira dengan pandangan jijik dan angkuh, kini mereka datang dengan wajah sendu. Wajah orang-orang yang berduka dan menyesali perbuatannya. Entah apa yang akan dilakukan
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 117Hari berganti hari. Bulan pun berganti tahun. Kebahagiaan keluarga Amira semakin bertambah. Semua tak lepas dari keikhlasan dan kesabaran mereka menghadapi tiap ujian dariNya. Mereka saling menguatkan satu sama lain, saling mendoakan dan membantu tiap kali masalah datang. Kedua mertua Amira adalah mertua idaman banyak menantu. Tak hanya memiliki keluarga yang diidamkan banyak orang, bisnis kuliner mereka pun berkembang dengan pesat. Tiga cabang restoran telah dibangun di Jakarta. Pak Sugi juga membangun bisnis di bidang jasa ekspedisi, sementara Bu Raheni dan Amira membuat sebuah butik ternama tak jauh dari kantor ekspedisi mereka. "Rasanya, baru kemarin kita menikah ya, Mas. Tak menyangka usia kita tak muda lagi," lirih Amira saat menyiapkan dua cangkir teh untuknya dan Anton di taman belakang rumah mereka. Anton duduk di sebuah kursi rotan dan kini Amira pun ikut menduduki kursi sebelahnya. Meja rotan berbentuk bulat sebagai pe
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU[EXTRA PART]Tahun demi tahun berlalu dengan sangat cepat. Empat tahun mengenyam bangku perkuliahan, kini Zayn Al Fatih dan Nayyara Almahyra telah lulus dengan gelar masing-masing.Zayn mengambil bidang manajemen bisnis, sementara Nayyara memilih bidang pendidikan. Dia ingin menjadi tenaga pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa. Kedua buah hati Amira dan Anton itu semringah saat keluar dari gedung tempat mereka wisuda. Nayya pamit pada keluarganya untuk bergabung dengan teman-temannya sebentar. Amira pun mengizinkan.Dia melihat anak perempuannya yang tumbuh semakin dewasa itu setengah berlari ke arah wisudawan yang sedang bergerombol. Mereka berfoto ria sebagai kenang-kenangan sembari melempar toga ke atas pertanda kelulusan. Senyum dan tawa terdengar. Mereka begitu bahagia karena telah menempuh pendidikan ini dengan sempurna.Gelar sarjana tersemat di pundak mereka. Setelah ini mereka akan berpisah dan mungkin akan jarang bertemu. Semua
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 1"Amira, gimana rasanya setelah tinggal satu bulan di sini? Nyaman nggak?" tanya Mbak Dian, tetangga yang sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya."Alhamdulillah, nyaman, Mbak." Aku yang menjemur pakaian pun menjawab dengan berbohong. Sejujurnya, aku sangat tidak nyaman tinggal di sini."Hati-hati, lho," bisik Mbak Dian. Aku mengerutkan kening mendengarnya. Tidak sempat bertanya, Mbak Dian dipanggil oleh suaminya dan mengharuskannya untuk masuk ke dalam rumah.'Hati-hati kenapa ya?' batinku sambil membawa langkah masuk ke dalam rumah karena aku sudah selesai menjemur pakaian. Aku masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, sebaiknya aku mandi dulu sebelum memasak.____"Astagfirullah! Bapak ngapain masuk ke kamar saya?" Aku terkesiap, dan spontan mengambil pakaian apa saja yang bisa menutupi bagian tubuh atasku. Karena aku baru selesai mandi dan hanya berkemban dengan handuk."Bapak nyariin Aldi, kirain Aldi ada di kamar, lagian kamu k
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBantu dukung dengan subscribe, komentar like dan baca ya teman-teman. Terima kasih 🥰😍BAB 2Suara pintu kamar ditutup menyadarkanku dari tidur. Jam sembilan pagi sudah terlihat jelas di dinding kamar, itu artinya Mas Aldi sudah pergi bekerja tanpa sarapan. Tapi, siapa yang menutup pintu barusan? Apa Mas Aldi tidak bekerja hari ini? Selalunya dia pergi kerja jam tujuh pagi.Lekas aku menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhku. Namun, aku kembali dibuat bingung. Pakaian dinas yang kukenakan tadi malam sudah tidak melekat di badan ini. Semuanya terlepas dan teronggok di dekat lemari pakaian di sudut kamar. Apa Mas Aldi kembali melakukannya denganku? Tapi, kenapa rasanya aneh sekali? Aneh karena aku sama sekali tidak ingat apa-apa.Aku turun dari tempat tidur sambil meregangkan badanku, rasanya sakit-sakit semua. Mas Aldi memang tidak bisa mengerti, padahal aku sudah mengatakan kalau aku sangat lelah dan butuh istirahat. Tapi tetap saja di
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 3"Assalamualaikum, Amira." Suara Mbak Dian, spontan membuat Bapak mertua langsung melepaskan pegangannya di tanganku.Aku langsung membalikkan badan menuju pintu dan membukanya."M-mbak, syukurlah, ada apa, Mbak?" Degup jantung dan napasku masih belum beraturan. Bapak mertua masih berdiri di belakang dan melihat Mbak Dian dengan tatapan tidak senang."Amira, kenapa kamu? Seperti habis dikejar hantu saja,""Ada apa, Dian? Amira lagi masak, dan jangan dibawa untuk bergosip. Jangan membawa menantuku untuk hal-hal yang tidak berguna!" Suara Bapak mertua menyahut ketus dari dalam rumah. Mbak Dian celingukan dan bertanya dengan bahasa isyarat. Aku mengangguk menanggapi. Karena Mbak Dian bertanya, apakah aku perlu ditemani? Makanya, aku mengangguk."Paman, saya tidak membawa Amira ke mana-mana, kebetulan lagi tidak punya kerjaan di rumah, jadi saya mau main di sini," ucap Mbak Dian.Bapak mertua tidak menyahut lagi dan bergegas masuk ke dalam
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 4Amira, kenapa kamu berdiri di situ?" tanya Mas Aldi dengan suara naik satu oktaf, mungkin melihatku yang lancang ingin menguping pembicaraan mereka. Karena selama aku menikah dengannya, belum pernah dia meninggikan suaranya seperti ini. Salahku juga ngapain menguping?"Mas,""Kamu mau nguping!?" lanjutnya yang semakin terlihat sangat marah. Aku menggeleng cepat."Ti-tidak! A-aku mau ke dapur, Mas. Aku mau ambil minum, terus aku melihat kain lap di sini, yang lupa kuambil saat membersihkan vas tadi," jelasku, berbohong dengan alasan kain lap yang ada di dekat vas bunga itu. Semoga Mas Aldi percaya."Aldi, kamu kok marah-marah sama istrimu? Tidak baik seperti itu, Aldi. Bapak tidak pernah mengajarmu seperti itu." Bapak mertua menimpal, dia keluar dari dalam kamar dengan bertel4nj4ngan dada, yang hanya menggunakan celana kaos pendek diatas lutut."Aku minta maaf, Amira. Tidak sengaja." Mas Aldi berucap penuh dengan penyesalan."Iya, aku m
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU BAB 5 Setelah bersiap dan dandan yang tipis-tipis, aku keluar dari dalam kamar. "Sudah mau pergi?" Aku terlonjak kaget. Bapak mertuaku sudah berdiri di samping pintu kamarku. Orang tua satu ini sering kali membuat jantungku sakit karena terkejut. "Iya," jawabku singkat. "Pergi sama Dian? Kenapa larangan kami tidak kamu dengar, Amira? Jangan pergi dengan wanita itu!" bentaknya sambil menunjuk wajahku. "Tidak, Amira pergi sendiri naik ojek," dalihku sambil membawa langkah dari hadapannya. Aku mengirimkan pesan kepada Mbak Dian, agar dia menunggu di ujung gang. Jangan sampai Bapak mertuaku melihatnya. Aku memilih tidak mendengarkan larangan Mas Aldi untuk tidak pergi dengan Mbak Dian. Karena sudah terlanjur janji, tidak mungkin diingkari bukan? Lagi pula, ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan pada Mbak Dian. Tring!!! [Tanpa kamu suruh, Mbak sudah menunggumu di ujung gang, cepatlah ke sini.] balas pesan dari Mbak Dian. Mbak