Share

NASIB ANNA

Zura menangkap ada mimik kesedihan di wajah Dae Jung. Dia mengikuti langkah Dari Jung dari arah belakang, memandangi pria tampan itu dengan perasaan iba.

'Aku tahu perasaan mu sedih saat ini, kau tidak bisa menyapa keluarga mu sedangkan mereka ada dihadapan mu,' ucap Zura dalam hati.

Dae Jung duduk di bangku jalan. Dia banyak mengingat tentang kenangan indahnya bersama Anna. Bagaimana ia membuatkan makanan Anna saat di masa ngidamnya.

"Aku merindukan masa itu," lirihnya.

Tiba-tiba Zura mengejutkannya dari belakang.

"Hei, kau terlalu bersedih, kamu masih punya kesempatan, jangan putus asa," seru Zura.

Dae Jung hanya membalas dengan senyuman, Ia bersyukur Tuhan mengirimkan Zura untuk membantunya, jika tidak, dia hanya ruh yang sebatang kara tanpa harapan yang jelas.

"Pulanglah, aku akan duduk disini sampai besok," kata Dae Jung.

Duduk di bangku jalan yang tidak jauh dari rumahnya mengobati rasa rindu kenangan di masa kecilnya. Di taman itu, dia dan Anna seringkali berlari pagi menghiru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status