Share

Pelarian Terencana

“Kamu mencarinya?” Raut wajah Zan terlihat bingung.

Hana mengangguk tanpa ragu. “Di mana dia sekarang? Aku harus bertemu dengannya!”

“Dia?” sahut Max kesal. “Laki-laki itu sudah mati!”

Seketika tangan Hana terkepal, darahnya mendidih.

“Max!” tegur Zan tegas.

“Aku harap yang dikatakannya nggak benar. Karena kalau itu benar-benar terjadi, aku pastikan para Ducan ini akan mendapatkan balasannya.” Hana menggemeretakan gigi. Ia menatap penuh ancaman pada Zan.

Zan menggeleng pelan. “Kita bisa bicarakan itu,” balas Zan yang akhirnya dapat menguasai diri.

“Aku hanya perlu bertemu dengannya.” Hana bersikeras.

“Apa hubunganmu dengannya? Atau jangan-jangan Kamu salah orang,” sela Max kesal.

“Kamu tahu siapa laki-laki itu?” tanya Zan dengan penuh penekanan. “Adakah orang berpengaruh yang ada di belakangmu?”

Hana menggeleng pelan. “Aku nggak perlu menjawab semua pertanyaanmu. Informasi valid yang kudapat mengatakan bahwa laki-laki itu berada dalam tangan Ducan. Jadi, serahkan dia padaku!”

Zan tert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status