Setelah acara perpisahan disekolah tadi nata langsung pulang. Ia menunggu vanya dirumah hingga pukul 24.30 vanya belum juga sampai dirumah. Acara selesai pukul 23.00 entah kemana dia. Nata telfon tidak dijawab kirim pesan pun tak ada satupun yang dibalas, jangankan dibalas dibuka pun tidak sama sekali. Ahirnya nata nata berjalan menuju keteras rumahnya. Nata berniat menunggunya didana sambil memainkan ponselnya dan membuka beberapa email yang masuk dikirimkan oleh sekertarisnya.
Dalam hati nata yang paling dalam sebenarnya nata masih sangat mencintai lita. Namun ia juga nyaman dengan vanya. betapa brengseknya nata saat ini yang telah memainkan dua hati seorang wanita. Nata setiap hari dibuat bimbang oleh yang namanya rasa. Namun nata saat ini masih merasa kecewa dan juga muak saat ia melihat ternyata lita telah membaohonginya dan main belakang dengan laki laki yang dulu telah membawa lita pergi entah kemana.
Tiba tiba deruman suara mobil terdengar di indra pendengarann
Setelah melihat vanya masuk kedalam rumah nata segera ikut masuk kedalam rumah dan tak lupa ia mengunci pintu utamanya sebelum ia menuju kelantai dua ia terlebih dahulu berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Setelah itu segeralah ia beranjak menuju lantai dua. namun saat ini tujuannya adalah kekamar vanya. Nata mencoba membuka pintu kamar vanya namun naas pintu tersebut terkunci dari dalam.Ia pun segera mengetuk pintu vanya dari luar.Tok tok tok “Van.” Suara nata agak keras. Karena pintu tersebut tidak ada tanda tanda dibuka dari dalam nata mencoba mengetuk kembali pintu yang ada didepannya dengan agak keras.Tok tok tok Pintu tersebut belum juga terbuka. Nata mengetukknya kembali dengan kerasTok tok tok “VANYA KAMILA CAESSARcepat buka pintunya sebelum aku dorong dari luar.” Suara nata dengan lantang.Vanya yang dari tadi sengaja tidak membuka pintunya pun ahirnya i
Vanya dan nata saat ini sedang berada diperjalanan menuju kebandara. Vanya dan nata hanya berangkat berdua karena keluarga vanya telah berangkat dari tadi pagi sebelum vanya dan nata bangun dari tidurnya. Nata duduk disebelah vanya dan sesekali ia melihat kearah jam tangannya. Karena waktu pnerbangan sudah sangatlah mepet kurang 10 menit lagi pesawat yang mereka tumpangi terbang. Jalanan sangat padat merayap.Nata dengan segera menelfon anak buahnya.“Halo.. cepat kerahkan beberapa pasukan. Saya sedang perjalanan menuju kebandara. Dan waktu terbang kurang 10 menit lagi.. Cepat!!” kemudian nata memutuskan panggilan telefonnya dengan sepihak.Vanya yang sudah tak heran melihat sifat nata dengan sifat bossynya. Karena yang cvanya ketahui nata adalah orang yang paling disegani oleh semua orang. Ia adalah ketua yayasan dan juga sebagai CEO disebuah perusahaan keluarganya dan juga perusahaannya sendiri yang telah dirintisnya dari nol tanpa bantuan dari kel
Saat dijalan menuju pantai yang dikirimkan kevin tiba tiba vanya melihat orang yang menurutnya tak asing baginya. Vanya mencoba mengingatnya lagi. Saat dilampu merah mobil vanya berhenti pas disebelahnya. Vanya melihat perempuan yang sedang naik motor dengan seorang laki laki. Vanya lalu melihat kearah nata meminta penjelasan. Dan ternyata nata juga melihatnya sambil tersenyum."Kakak." Kata vanya sambil melihat nata dan juga perempuan tersebut bergantian.Nata menatap kearah vanya sambil tersenyum."Kakak sudah tau kebusukannya semua van. ""Tapi kak." Raut muka vanya masih bingung.Nata segera membelai rambut panjang vanya."Sudah ya jangn difikirkan lagi. Sekarang saatnya kakak kasih kamu kesempatan buat balas dendam kepada dia. Karena dia telah mengambil suami tampanmu ini." Kata nata tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya diahir kalimat.Vanya segera memanyunkan bibirnya karena jawaban nata barusan."Tapi kata mama v
Sesampainya divila vanya segera pergi menuju kamarnya dan diikuti nata dibelakangnya.“Assalamualaikum.” Sapa vanya namun tak ada jawaban dari siapapun. Karena kemungkinan kedua orang tuanya sudah pergi menghadiri acara undangan rekan kerjanya papanya. Ahirnya vanya segera mandi. Nata menunggu vanya sambil rebahan dikasur dengan bermain mobile legend yang ada diponselnya. Sudah hampir 30 menit nata menunggu vanya mandi yang belum kelar dari tadi.“Sayang masih lama kah?.” Teriak nata dari luar sambil mencharger ponselnya diatas meja rias vanya.“Iya bentar lagi selesai.” Jawab vanya dari dalam kamar mandi.“Cepet kakak kebelet PUP sayang.” Teriak nata kembali sambil mondar mandir didepan kamar mandi.“Iya iya bentar aku ganti baju dulu.” Jawab vanya sambil cepat cepat ganti baju. Setelah itu vanya segera keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang masih membungkus rambutnya. Vanya mel
pagi harinya vanya terbangun dengan perasaan yang berbeda tak seperti biasanya. Vanya terbangun dengan perasaan yang bahagia. Ternyata begini sangat berbeda rasnya jika disayang dan diperhatikan oleh suami dengan sepenuh hati. Vanya tersenyum melihat tubuhnya dipeluk erat oleh suminya sendiri. Vanya tersenyum sendiri hampir lama sebelum ia beranjak menuju kamar mandi. Setelah ia puas menikmati pelukan suaminya vanya segera beranjak kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan segerah keluar untuk menemui mamanya. Vanya mwnukan mamanya bersama dengan kakaknya sedang berada didepan vila.“Pagi ma pagi kak kevin.” Sapa vanya sambil duduk disebelah mamanya.“Pagi juga sayang.” Jawab mamanya sambil mencium vanya.“Pagi juga adek kakak yang paling bawel.”“Habis ini kepantai yuk.” Ajak vanya.“Iya nanti setelah kita menghadiri rapat dikantor anak cabang papa.”“Ya gak se
BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO-HATTA“Sayang kamu langsung kerumah mami ya. Kakak langsung ke puncak.” Kata nata kepada vanya“Tapi vanya mau ikut kakak.” Jawab vanya sambil merajuk kepada nata.“ sayang kakak janji akan segera pulang. Kamu langsung peulang kerumah mami ya. Kasian juga mami dirumah sendiri.”Vanya sebenarnya ragu buat pulang kerumah namun ia juga takut menganggu konsentrasi nata jikalau ia ikut pergi bersama nata.“Yaudah kalau gitu. Kakak harus janji akan cepat pulang.”“Iya sayang kakak janji akan cepat pulang. Sekarang kita turun ya. Sudah ada bodyguard kakak yang tunggu dibawah dan bakal jagain kamu.”“Iya.”“Jangan kebanyakan mikir. Jangan lupa makan, istirahat yang cukup ya.”“Iya kakak juga ya.”“Iya sayang.” Jawab nata sambil mengelus puncak kepala vanya.Saat sampai dig
Jam menunjukkan pukul 02.30 pagi nata baru saja sampai di kediaman orang tuanya. Nata segera menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya dengan pelan. Ia melihat wanitanya sedang meringkuk membelakangi pintu dengan selimut tebal. Nata langsung merebahkan dirinya di belakaang vanya dan memeluknya dari belakang. “Aku rindu istri bocilku”. Kata nata dalam hati.Pagi hari vanya terbangun karena seluruh tubuhnya sangat kaku dan berat seperti tertimpa beras 1ton namun terdengar dengkuran halus di belakangnya,vanya merasa was-was. Vanya pun segera membuka matanya dan dengan pelan ia menoleh kebelakang hingga membuat tidur nyenyak nata terusik.“Jangan gerak-gerak masih ngantuk” kata nata dengan khas orang bangun tidur, vanya yang mengenali suaranya pun tersenyum sambil menghadap kearah nat Dengan cepat.“Kapan kakak pulang?.” Tanya vanya sambil mengelus rahang kokoh nata.“Tadi pagi. Udah aku masih ngantuk jangan ba
Delapan bulan kemudian. Tak terasa waktu seiring cepat sekali berlalu. Saat ini vanya sibuk menyiapkan ujian nasionalnya. Seiring berjalannya waktu pula hubungan nata dan juga vanyavsemakin membaik layaknya suami istri pada umumnya.Pagi ini vanya sudah siap dengan almamater sekolahnya. Dan nata masih didalam kamar mandi. Vanya sudah menyiapkan kemeja dan juga celana kain yang senada dengan dasi dan juga jasnya.Vanya menunggu sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba ia dikagetkan dengan teriakan nat dari dalam kmar mandi.“Sayang ambilin handuk aku.”Vnya segera berjalan mengambil handuk yang ada digantungan lalu segera memberikan kepada nata. Lalu vanya berjalan kembali menuju meja riasnya untuk menunggu nata.Setelah nata siap dengan pakaiannya yang sudah rapi. Ahirnya mereka turun menuju rung makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat beraktivitas. Setelah sarapan selesai seperti biasa nata mengntarkan vanya menuju sek