Share

Bab 5 : Arya Dijodohkan

Alya membuang semua ragu yang ada di Hatinya setelah melihat Jumlah gaji yang tertera di kontrak dan  yang akan ia dapatkan. Ia tidak munafik. Sekarang ia sangat membutuhkan Uang. Ia yakin akan mendapatkan sangat banyak tekanan dalam pekerjaan ini. Tapi ia tidak menghawatirkan itu semua. Ia hanya perlu bertahan sambil mengumpulkan Uang Untuk modal usahanya sendiri. Ia akan hidup sehemat mungkin dan jika Uangnya sudah terkumpul, ia akan segera pergi dari Hotel ini dan membuat usahanya sendiri.

Setelah menandatangani Kontrak. alya kemudian Begegas menuju Ruangan Arya.

"Saya sudah membaca Kontrak kerjanya Pak. Saya akan membawa Barang barang saya nanti malam ke Ruamh Bapak."

" Kalau begitu, Tak perlu ku jelaskan panjang lebar lagi. Kamu sudah pasti tahu apa yang harus kamu lakukan kan?" Tanya Arya.

" Iya Pak." Jawab Alya sambil mengangguk.

" Baguslah Kalau begitu." Ucap Arya sambil memberika sebuah ponsel pada Alya. "Ini ponsel kerjaku. Kamu berikan padaku kalau ada telepon dari orang penting. Tapi kalau dari orang yang tidak penting. Kamu saja yang menjawabnya." Ucap Arya lagi.

Walaupun ragu dengan apa yang di ucapkan arya, Alya hanya mengangguk setelah mendengar apa yang di ucapkan Bosnya itu. Alya sebenarnya Bingung untuk mengklasifikasikan mana telepon yang penting dan tidak penting. Namun Ia tetap mengiyakan semua apa yang di katakan bosnya itu.

" Kalau begitu, saya pamit dulu pak." Ucap Alya Undur diri sambil mengambil ponsel yang diberikan Arya tadi.

" Alya, apakah kamu sudah tahu ruanganmu?"Tanya Dewi.

" Belum mba." Jawab LAya menggelengkan kepalanya.

" Itu adalah ruanganmu, Sepertinya itu tidak di kunci. Kalau kamu perlu apa apa kamu bisa memanggilku." Ucap Dewi sambil menunjukkan Ruangan Alya.

Alyapun memasuki ruangan Itu. Alya tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Untuk kali pertamanya Alya memiliki ruanagn sendiri Dengan ukuran yang cukup luas untuk dirinya sendri.

Alya kemudian meletakkan Tasnya di atas meja. Iapun mengecek satu persatu lemari yang ada di ruangannya itu. Alyapun Kaget saat membuka satu lemari yang begitu tertutup. " Baju baju siapa ini?" Gumam Alya setelah membuka pintu lemari itu. Lemari itu penuh dengan Pakaian Pria. Mulai Dari Jas, Kemeja dan Bahkan sepatu Pantofel juga ada.

Mengingat Asissten sebelumnya adalah wanita,Bisa disimpulkan kalau semua ini milik Pak Arya." Sisa pakain dalam saja yang tidak ada di dalam lemari ini." Ujar Alya menutup pintu lemari itu.

Setelah menegcek semua barang barang yang ada di lemari, Alya kemudian kembali ke meja kerjanya. " Aku harus mulai bekerja, karena kalau tidak. aku Pasti akan di pecat."Ucap ALya sambil mengambil buku catatan dari tasnya.

" Mba Dewi, Jadwal Pak Arya hari ini apa saja ya?" tanya Alya pada Dewi.

"Jadwal pak Arya ya? Nanti mbak kirimkan melalui e-mail ya?" Jawab Dewi.

Alya yang baru saja ingin kembali ke Ruangannya tiba tiba di kagetkan dengan ucapan Bosnya.

" Kita rapat sekarang. Ini Sudah di tunda telalu lama. Kalau mereka tidak datang juga, Abaikan saja." Ucap Arya Pada Alya.

Walupun Alya belum mengerti dengan apa yang di katakan Arya, dan bahkan tidak tahu dengan Agenda meeting kali ini. Namun Alya Tetap mengikuti Pria itu menuju ruangan Meerting. Seasampainya di sana Alya memperhatikan Gerak gerik bosnya itu yang menyuruhnya duduk Tepat di samping Arya dengan Gerakan tangan. " kenapa Nggak di briefing dulu sih?" Protes Alya dalam hati.

" Oke Kita Mulai saja rapatnya." Ujar Arya.

Akhirnya rapatpun dimulai. Rapat kali ini membahas tentang daftar Event Orginizer yang bekerja sama dengan Horizon Hotel. Saat Alya sedang fokus memperhatikan. Tiba tiba ponsel di sakunya bergetar.Ia mencoba Untuk mengecek siapa yang menelponnya. namun ternyata Itu Bukan Telpon dari ponsel pribadinya, melaikan Ponsel yang di berikan ARya padanya Tadi. iapun memncoba melihat siapa yang menelpon. Terpampang nama Monica di layar.

Alya meletakkan ponsel itu diatas meja dan memberikannya pada Arya, namun Arya menolaknya dan menyuruh Alya untuk menjawab telpon itu di Luar menggunankan Isyarat.

" Halo" Ucap Alya.

" Halo. Ini siapa?"

" Saya Aya Bu. Assisten barunya Pak Arya."

" Asissten Pribadi? bukannya dia baru saja memecat asissten pribadinya? Dia Punya asissten pribadi lagi?" Tanya Monica.

" Ia mbak." Jawab Alya singkat.

" Di mana Arya?"

" Pak Aryanya sedang Rapat Bu."

" Panggil dia Sekarang."

"Maaf Bu. Pak Arya benar benar tidak bisa diganggu saat ini. Ini rapat penting. Saa Harap ibu bisa mengerti."

Monicapun mengalihkan Panggilan itu menjadi panggilan Video. Alya mencoba mengangkat Panggilan Itu. Alya seketika Kaget saat melihat wajah wanita yang ada di layar Hp itu. Ternyata wanita itu adalah wanita yang menampar Arya bwbwerapa Hari yang lalu.

" Tunjukkan Ruangan Arya sekarang." Perintah Monica.

Alya kemudian mengarahkan Camera menuju Ruangan dimana Arya sedang melaksanakan Rapat. untuk membuktikan kalau Arya memang sedang benar benar Rapat.

" Sampaikan Padanya, Kalau aku menunggunya di butik Melati. Aku nggak Akan Pulang Kalau dia tidak datang." Ucap Monica dengan Nada Ancaman.

" Baik Bu, nanti saya akan sampaikan pada pak Arya."

"Jangan Asal sampaikan. Kamu juga Harus memastikan kalau dia akan datang." Tegas Monica.

" Kalau soal Itu, saya minta maaf bu. Saya tidak bisa memastikan kalau itu akan terjadi. Apalagi kalau harus memaksa Pak Arya" Ucap Alya sambil memijat keningnya.

" AKu nggak mau tahu. Pokoknya bagaimanapun caranya kamu Harus Bisa memastikan Arya akan datang ke sini." ucap Monica Kemudian ia mengakhiri panggilang itu.

Alya menghela Napas. Wanita bernama Monica Itu memang benar benar menyebalkan. Sudah Pasti Arya nggak betah pacaran lama lama denganWanita Itu. " Idih, Ada yah orang yang mau pacaran dengan Gadis killer seperti dia. Kalau aku jadi Pak Arya Aku nggak Bakal mau pacaran dengannya. Bakhan kenalan pun aku nggak akan mau." Ucap Alya dalam hati.

" Apa dia benar benar pacarnya Pak Arya ya?" Gumam Alya yang masih penasaran dengan sosok Monica tadi. Iapun keluar dari ruangan Arya dan menuju Ruangan Dewi Untuk mencari tahu Info sebenarnya.

"Mba Dewi. Mba kenal Nggak dengan nama Ibu Monica?" Tanya Alya penasaran.

"Oh Ibu Monica. Dia itu Orang Yang di Jodohkan dengan Pak Arya."? Jawab Dewi.

" Oh perjodohan ya. Pantas saja." Ucap Alya sambil mengangguk.

Dewi pun penasaran setelah mendengar apa yang di katakan Alya,.

" Pantas apa?" Tanya Dewi penasaran.

" Pantas Pak Arya nggak mau dengan Wanita itu." Jawab Alya.

" Kamu Tahu dari Mana? Jangan Sok tahu Kamu." 

"Aku nggak Sok tahu bu. Aku melihatnya sendiri." Jawab ALya dengan Yakin.

" Apa yang kamu Lihat ?" Tanya Dewi yang semkin penasaran.

Alyapun meceritakan pada Dewi apa yang ia lihat di depan Hotel saat Ia menunggu jemputa beberapa hari lalu. Dewi yang mendengar itu sontak kaget.

" Jangan Bilang siapa siapa ya mba, kalau aku yang bilang."

" Aman deh Pokoknya kalau sama mba." Jawab Dewi.

Mereka Pun kembali melanjutkan bergosip dan sesekali tertawa saat mendengar Musibah yang di terima oleh bos mereka yang sangat menyebalkan itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status