Share

Satu pria saja

Dua hari berlalu dengan cepat. Kini bus sudah melaju untuk pulang. Putri duduk di samping Dafa. Tidak saling berbincang, Putri hanya memandangi pohon-pohon yang terlintas. Semua orang sudah tahu, sudah tahu akan pernikahan Putri dan Dafa. 

"Putri," panggil Dafa membuat Putri menoleh ke arahnya. 

"Kamu mau bicara sama Galih?" tanya Dafa. Putri membulatkan matanya, lalu Dafa berdiri dan melangkah menuju belakang bis.

Tidak lama, Galih datang dan duduk di samping Putri. "Hai."

Putri hanya tersenyum, hingga membuka suara, "Maaf."

Galih menatap Putri dibarengi dengan helaan nafas. "Gak apa," ujar Galih. 

Putri menunduk. "Aku jahat ya sama kamu," kata Putri diiringi tawa kecil. 

"Enggak, kok. Kamu hebat, kamu sembunyikan ini supaya aku gak sakit hati kan sama kamu," ucap Galih. Putri tersenyum lebar. 

"Kamu baik," kata Putri. 

Galih melemparkan senyum simpulnya pada Putri. "Iya, em... Sil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status