Share

59

Satu minggu begitu cepat. Ini adalah waktunya aku memberikan jawaban. Apakah aku siap? Ya Robb, beri aku kekuatan. Semoga jawabanku tak menyakiti hati orang lain.

Ting...

Satu notifikasi pesan masuk. Ya, siapa lagi kalau bukan Om Damar. Pasti beliau akan mengancamku lagi.

[Om tunggu di rumah Febi. Ingat Rom, perusahaan kamu menjadi taruhannya. ]

Aku menghembuskan nafas kasar. Lagi dan lagi beliau menggunakan kekuasaan untuk mengancamku. Perusahaan menjadi alasan kuat beliau yakin aku akan menyetujui permintaan gilanya.

Mobil melesat membelah keramaian jalanan ibu kota. Ini adalah jam istirahat, banyak karyawan pergi untuk membeli makan. Meski tak semacet pagi atau sore. Namun tetap saja banyak kendaraan berlalu lalang.

Kriingg...

Ponsel di dalam saku jas menjerit-jarit. Segera aku ambil benda pipih berwarna hitam itu. Ah, panggilan dari Om Damar. Malas, ku diamkan saja hingga benda pipih itu membisu dengan sendirinya.

Lagi ponsel itu bernyanyi kembali. Kutepikan kendaraan roda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status