Share

Bab 19

"Anita ayo makan!" Mas Romi menaruh makanan pesanannya di atas meja.

"Aku gak lapar,Mas," tolakku halus, entah kenapa melihat makanan justru membuatku mual.

"Tunggu sebentar," ucapnya sambil meninggalkanku entah kemana.

Kenapa kepala ini masih seperti gangsing, berputar-putar. Mata ini juga menjadi berat. Lalu perlahan semua menjadi gelap. Aku pingsan lagi.

Kubuka mataku perlahan, terasa ada yang berbeda dan asing bagiku. Ya, ini bukan kamarku. Lantas aku di mana? Lho... lho kok ada selang infuse tertancap di tangan kiriku? Fix, ini rumah sakit.Tapi kenapa aku ada di sini?

"Anita, kamu sudah sadar?" Rona bahagia terpancar di raut wajah Mas Romi.

"Alhamdulillah seperti yang Mas Romi lihat." Kuberi seulas senyum.

"Ya Allah Nit, jangan bikin Mas panik seperti ini. " ada rasa khawatir terpancar dibola matanya.

Tunggu-tunggu... Mas? Sejak kapan Mas Romi memanggil dirinya Mas? Bukankah dia selalu bilang aku dan bukan Mas, aneh. Mungkin akibat pingsan pendengaranku jadi konslet begini.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status