Share

Bab 57

Romi duduk di sofa, sesekali memijit kepala yang berdenyut nyeri. Mungkin saat ini rasanya mau pecah. Kembali ucapan Om Damar terngiang di telinganya.

PYAAR

Gelas si atas meja menjadi sasaran kemarahan Romi. Hancur menjadi kepingan kecil. Lelaki yang biasanya penuh dengan kesabaran. Kini mulai susah mengatur emosi.

"Aku gak mau menikah dengan Febi ...!" Gumam Romi kesal.

Ting...

Satu pesan masuk di aplikasi berwarna hijau itu. Romi merogoh ponsel yang ada dalam saku celananya. Satu pesan dari Om Damar. Dengan rasa malas ia membuka pesan itu.

[ingat Rom, hanya satu minggu. ]

"Dasar lelaki edan. Kalau saja dia bukan orang tua, sudah pasti habis di tanganku," batin Romi geram.

Romi mengacak rambut, frustasi. Pikirannya pusing tak karuan. Lelaki dengan tubuh atletis itu bingung bagaimana cara menyampaikan kabar buruk ini kepada kedua orang tuanya.

Romi begitu kesal setelah membaca pesan Damar. Dengan kasar ponsel di tangan kanannya di banting begitu saja. Untung saja ponsel itu jat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status