Share

Garis Dua

Kiyada tak tahu apakah memang ini benar-benar hasil yang ia harapkan atau bukan. Air matanya meluruh antara bahagia juga nestapa. Berbagai kemungkinan berdesakan melintasi pikirannya. Bagaimana cara ia memberitahukan hal ini pada ibu jika beliau pulang?

Garis dua itu memang masih samar dan berwarna merah muda. Namun, Kiyada bukan wanita sepolos itu hingga tak tahu apa artinya. Bagaimapun cepat atau lambat ibu pasti mengetahuinya, karena kehamilan bukanlah masa yang singkat.

Belum lagi kuliahnya yang pasti akan sedikit terbengkalai. Kiyada beberapa kali menarik napas panjang dan mengembuskannya secara perlahan. Ia harus tenang, masalah tidak akan selesai jika hanya dihadapi dengan kepanikan.

Kiyada menyimpan benda berwarna putih tersebut ke dalam tasnya. Untuk saat ini dirinya pengin fokus terlebih dahulu pada kuliah. Sebab tak ingin nilainya sudah buruk di awal semester.

“Saya ingin kamu bisa melahirkan keturunan untuk anak saya. Subhan itu anak tun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status