Share

Secercah Harapan

“Kamu yakin mau berangkat hari ini, Sayang?” Ustaz Subhan memperhatikan Shofia yang tengah sibuk mengecek kembali isi kopernya.

Shofia mengangguk seraya tersenyum kecil ke arah sang suami. “Aku udah ada janji sama Erlana, Mas”

“Janji?” 

“Em ... iya. Erlana mau ngajakin aku mengunjungi komunitas para penderita kanker yang ia dirikan.”

Sejujurnya Shofia merasa sedikit bersalah pada suaminya. Sebab tahu jika laki-laki yang begitu ia cintai itu tak benar-benar rida atas keberangkatannya. Namun, ia harus tetap berobat. Paling tidak agar ia bisa bertahan sedikit lebih lama di sisi sang suami.

Suasana kamar mereka mendadak sunyi sepi. Hanya terdengar desahan panjang dari Ustaz Subhan. Ia tak tahu lagi bagaimana mencegah kepergian Shofia ke Singapura.

“Nanti begitu selesai dengan urusan pembangunan gedung baru di pesantren aku akan menyusul kamu ke sana.”

Ucapan spontan Ustaz Su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status