Share

8# Mawar Hitam

Summary,

Jika ada sebuah pepatah yang berujar mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan, mungkin hal ini benar.

Mengemban serta mempertahankan huru-hara sebuah asmara bukanlah sebuah hal yang mudah bagi kisah cinta rumah tangga.

Bagai sebuah bahtera kapal yang sedang berlabuh, berlanglang buwana untuk menerjang badai ombak dilautan sana. Jika sang Nahkoda tabah, mungkin semua akan baik-baik saja melanjutkan perjalanannya. Tetapi jika sang nahkoda sudah tergoda, maka semua bisa musnah seketika.

Angan selalu terucap jika keberhasilan seorang istri adalah bisa menuruti semua keinginan suami. Tetapi bagaimana jika ini semua terasa mustahil bagi Anin? Bagaimana kalau ia tidak bisa memberikan keturunan untuk Revan?

__________________________________________

Apa kalian tau arti sebuah mawar hitam? Mawar yang biasanya berwarna merah menandakan sebuah kebahagiaan bagi pasangan, tetapi bagaimana jika mawar tersebut berganti dengan mawar hitam.

Bunga yang menandakan perasaan luka dan kecewa, perasaan yang menggambarkan arti hati yang dilema sungguh definisi dari arti sebuah mawar hitam yang sesungguhnya.

.

.

Pasien bernama Alice semakin hari semakin membuat Reno tambah risih dengan perlakuan nya terhadap dokter tampan tersebut. Bahkan baru saja semalam Alice meminta Reno untuk menemuinya di sebuah hotel, Sialan bukankah itu sudah melebihi batas. 

Bukannya gimana Reno hanya tidak ingin ini menjadi suatu permasalahan untuk suaminya jika Michael tau nanti. Istrinya itu sungguh gila, apa sebegitu terobsesi nya Alice terhadap Reno.

🍂 Alice POV 🍂

Sungguh aku sangat heran dengan dokter sok jual mahal itu, dia sangat munafik sekali. Apa yang ada dipikiran nya sekarang, bahkan ia menolak ajakan ku untuk kehotel. Pria itu masih normal kan, tidak mungkin jika nafsunya sudah hilang saat melihat tubuh seksi indahku ini.

Padahal aku hanya ingin menghancurkan reputasi nya, mungkin aku berencana untuk memotret tubuh telanjang Reno seolah ia tengah memperkosa ku dan menyebarkan gambar itu ke media sosial.

Menyebalkan bahkan aku sudah terkesan seperti wanita murahan di depannya sekarang. Ia sungguh menolak ku, benar-benar pria munafik.

Aku tidak akan menyerah untuk menghancurkan dirinya dan keluarga bajingan nya yang sudah menyebabkan ibuku mati. Aku tidak akan melupakan itu sampai matipun aku akan merasa gagal jika tidak bisa membalas dendam ayahku kepada keluarga Hwangsa.

Apa yang harus kulakukan selanjutnya untuk menghancurkan Hwangsa?

Berbicara dengan kematian ibuku, kalian mungkin akan merasakan hal yang sama denganku jika masalah ini ada pada kalian.

Bukankah sosok ibu adalah seorang malaikat bagi sang buah hatinya. Semua anak pasti sangat menyayangi ibunya, kebahagiaan ku adalah kedua orang tuaku, tetapi kini semua kebahagiaan ku telah musnah. Ibuku meninggal saat penyakit nya semakin menggerogoti beliau dan pada saat itu Ayahku tidak memiliki sepeser pun biaya akibat baru bangkrut dengan proyeknya, dan ini semua gara-gara Hwangsa Corp. Seandainya saja perusahaan itu tidak semena-mena menarik seluruh aset dan kontrak di perusahaan ayahku nasib keluarga tidak akan seperti sekarang.

Selang 2 tahun setelah ibuku meninggal, kini aku kembali terpukul dengan kepergian sang ayah dari dunia ini. Ayah menderita kronis serangan jantung akibat terlalu banyak beban dan pikiran. Ayahku menjadi sosok yang pendiam setelah perusahaan nya hancur, karena kita sudah tidak memiliki harta apapun setelah kejadian itu.

Sejak saat itu aku berjanji pada diriku, jika aku berhak untuk menuntut pembalasan dari kedua orang tuaku. Aku berjanji kepada diriku sendiri untuk membalas kan dendam orang tuaku kepada keluarga Hwangsa, keluarga yang bahkan tidak memiliki sucuil hati nurani tersebut.

Di umur 12 tahun, aku hidup sebatang kara tanpa orang tua. Tinggal dirumah peninggalan orang tuaku yang bisa dikatakan sederhana, seluruh kebutuhan ku, kuperoleh dari hasil kerja kerasku. Aku adalah seorang pelajar dan juga bekerja di salah satu rumah makan sebagai seorang kasir pada saat itu.

Walaupun aku pernah merasakan gelimang harta tapi untuk sekarang mungkin aku harus merubah perspektif baru jika mencari uang bukanlah hal yang mudah tidak seperti dulu saat Ayahku memberikan berapapun nominal yang ku mau, tetapi sekarang aku merasakan bahwa mencari uang adalah hal yang tersulit.

Hidupku berjalan baik-baik saja, hingga semua berubah disaat aku menginjak SMA. Pekerjaan ku saat itu tidak cukup untuk membayar uang bulanan sekolah ku dan biaya buku, aku bingung harus bagaimana bahkan kepala sekolah sudah mengancam ku ingin mengeluarkan ku dari sekolah jika uang bulanan ku tidak segera dilunasi.

Hingga aku bertemu dengan Michael, pria jangkung yang kini adalah suamiku. Awalnya kita berjumpa di sebuah Club malam yang kala itu aku sedang diajak oleh seorang temanku untuk sekedar mencari hiburan. 

Pikiranku kala itu benar-benar penuh dan bingung memikir uang tunggakan sekolah. Sempat terpikir diotakku bagaimana jika aku menyewakan tubuhku semalam saja untuk melunasi semuanya, tapi aku tidak segila itu, aku masih ingin mempertahankan derajat ku sebagai seorang wanita. Aku tidak ingin disentuh oleh lelaki manapun kecuali sosok yang kucinta nanti.

"Hai cantik," semakin malam banyak pria yang berdatangan di Club ini dan aku sudah tidak nyaman dengan segala godaan yang datang.

Aku ingin pulang, tetapi temanku ini malah sudah terlanjur mabuk dan berkencan buta dengan kekasihnya disana. Kini hanya tinggal aku disini, ditatap oleh jutaan sepasang mata yang seolah mengisyaratkan lapar dan menganggap jika aku adalah makanan lezat bagi mereka.

"Jika kau baru pertama kali disini sebaiknya jangan pernah menginjakkan kaki di tempat neraka ini," aku terkejut kala ada suara yang tiba-tiba ada dibelakangku.

Aku gugup saat wajahnya sudah sangat dekat sekali menatap ke arahku, bahkan hidungku sempat menyentuh hidung pria itu. Pria ini sangat tampan, kali ini bolehkah aku memuji karya indah Tuhan sekali saja, rasanya aku kagum sekali terhadap pria ini.

"Pulanglah aku tidak ingin milikku Terluka," Well apa-apaan dengan ucapannya barusan.

"Aku Michael seorang anak pengusaha muda, senang bisa berkenalan denganmu Alice," Oh apakah dia pria pengagum rahasia ku, mengapa laki-laki itu bisa mengetahui namaku.

"Mengapa kau seperti cenayang, darimana kau bisa tau namaku?" Tanya Alice pada sosok misterius yang kini sedang ada di depannya.

"Aku bahkan tau segalanya tentang mu, mulai sekarang jadilah milikku maka aku akan membiayai segala keperluan mu," lanjut laki-laki misterius itu yang namanya Michael.

🍂 Alice POV End 🍂

Reno masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada pasien gilanya itu. Mengapa setiap waktu pasien bernama Alice ini sering menanyakan kabarnya, apa wanita itu benar mencintai dirinya?

Berbeda dengan Alice gadis blasteran Indonesia Belanda ini malah justru menyeringai saat dirinya mendapat kan ide baru untuk menghancurkan putra dari musuhnya tersebut.

"Tunggu pembalasan dariku, Tuan Reno Hwangsa Pradana," Smirk Alice terlihat sangat menakutkan.

.

Anin masih terisak di kamarnya setelah menyaksikan bayangan sang suami tadi dikantor. Hatinya hancur lebur, jadi selama ini perkiraan nya benar, Revan pasti lambat-laun akan mencari pengganti dirinya untuk mendampingi hidup Revan yang sempurna. Anin tidak sempurna tidak pantas untuk terus bersama Revan.

Putih cinta yang selama ini melambangkan kesucian, kini sayu berubah menjadi buaian hitam pekat yang malah mengartikan sebuah kekejaman.

Batin serasa disiksa, semua seakan hancur saat melihat orang yang kita cinta tega merajut kasih asmara dengan orang lain. Hasrat yang menggebu kini sirna, kebiasaan merias wajah diri untuk terlihat sempurna kian memupus entah kemana.

Bertahan dan bersabar? Apa mungkin kata itu bisa untuk memperbaiki Semuanya? Jika Tuhanlah pengendali dari kisah ini semua, Anin hanya bisa bertabah dan memohon untuk menguatkan hatinya.

🍂 Anin POV 🍂

Jadi selama ini dugaanku benar, hanya karena aku yang tak sempurna suamiku mencoba mencari pengganti baruku.

Jessica aku sudah mengenal nya sebelumnya saat pertama kali kita bertemu di rumah mertuaku di acara perayaan keberhasilan Mas Revan.

Apakah hubungan mereka berdua sudah sangat dekat sehingga Jessica bisa masuk ke ruangan mas Revan. Mas Revan adalah sosok yang keras bahkan tidak ada seorang pun yang berani memasuki ruang kerjanya tanpa seizinnya, tetapi mengapa tadi Jessica bisa kesana.

Apakah Jessica yang nantinya akan menggantikan ku untuk Mas Revan. Menjadi kebahagiaan mas Revan yang selama ini belum bisa aku berikan kepada suamiku.

Tuhan jika memang mereka berdua memang ditakdirkan nantinya, maka lebih baik bawa aku bersamamu. Aku tidak sanggup melihatnya pasti batinku akan menjerit keras, melihat Mas Revan bersama orang lain.

Menurut ku Jessica adalah pribadi yang baik, seorang yang ramah dan juga berpendidikan tinggi, sangat pantas untuk disandingkan dengan Mas Revan yang sempurna.

Aku percaya jika nanti Jessica pasti bisa memberikan seluruh kebahagiaan kepada mas Revan tidak seperti diriku yang mas Revan anggap cacat.

Walaupun suatu saat nanti aku sudah tiada, sampai kapanpun sanubari ku ini akan terus berucap nama Revan untuk selamanya.

🍂 Anin POV End 🍂

Anin mengira jika setelah pulang kerja nanti Revan bakal menjelaskan segalanya kepada Anin tapi nyatanya tidak, setidaknya Anin masih butuh penjelasan dari Revan setelah kejadian yang sangat melukai hatinya tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tetapi mengapa si jangkung saat ini masih belum pulang. 

"Sudah jam sepuluh dimana mas Revan, mengapa belum pulang?" Cemas Anin kepada suaminya yang sampai sekarang masih belum menyapa istana nya.

Lain Anin lain juga dengan Revan, setelah kejadian Jessica dikantor tadi ia sangat tidak ingin menemui sang istri sekarang. Revan benar-benar kesal kepada Anin.

Hey Revan mengapa kau yang merasa kesal, seharusnya pikirkan perasaan Anin yang kau siksa tadi. Mengapa malah seolah Anin yang terlihat bersalah dihadapan mu.

Lagian setelah kejadian itu juga Jessica nampak marah kepada Revan bahkan tadi saat Revan mencegah Anin untuk menyusul Jessica, gadis tersebut begitu saja meninggalkan Revan dengan raut muka marah.

Revan benar-benar kesal hari ini, karena Anin ia dan Jessica jadi bertengkar. Seperti saat ini setelah keluar dari kantor pukul 8, Revan pergi ke Club malam mungkin menurut nya dengan minum pikiran nya akan sedikit tenang.

Atensi para jalang kini semua memandang Revan, pesona Revan sungguh menarik perhatian bagi mereka. Saat Revan minum bahkan banyak yang menggoda nya dan menunggu Revan sampai mabuk.

"Menyingkirlah aku tidak ingin bermain bersama jalang murahan seperti mu," Amarah Revan melunjak tatkala terdapat satu orang wanita yang baru saja meraba dada bidangnya, wanita itu bahkan dengan lancang nya membuka kancing kemeja atas Revan.

Mendengar teriakkan Revan, wanita tersebut hanya mendumel marah, ia adalah jalang terbaik di Club tersebut tapi harga dirinya seketika tidak bernilai setelah Revan dengan mudah menolak ajakannya untuk bercinta.

Kepala Revan sudah mulai pusing, bahkan rasanya pria jangkung ini ingin sekali menutup matanya, mungkin Revan tengah mabuk berat sekarang.

Revan segera mengangkat badannya berusaha untuk pulang, ia tidak ingin pingsan disini dan paginya pasti tubuhnya sudah dinikmati oleh para jalang disini. Revan lalu beranjak sebelum kesadaran nya hilang ia harus pulang.

Jalan Revan sedikit tertatih bahkan rasanya sangat berat untuk menuju ke mobilnya, beruntung jarak antara rumah dan Club itu tidak begitu jauh mungkin 30 menit akan sampai ke rumah nya.

~~ Tok ~~

~~ Tok ~~

~~ Brak ~~

Anin seperti biasanya yang selalu menunggu suaminya di kursi tengah tiba-tiba terkejut tatkala mendengar ketukan pintu rumah nya, jika itu Revan mengapa ia harus mengetuk pintu sedangkan ia membawa kunci lain.

Dengan sedikit perasaan takut Anin mencoba membuka nya dan.

~~ Brak ~~

Tubuh jangkung seketika ambruk pada Anin saat gadis cantik ini membuka pintunya, Revan pingsan.

Bau alkohol menyeruak di indera penciuman Anin, Anin tidak bodoh dengan bau apa ini.

"Ya Tuhan Mas, mengapa mas Revan bisa seperti ini," Anin mencoba membawa tubuh suaminya yang penuh dengan aroma alkohol tersebut untuk masuk kedalam.

Setelah sampai di kamar Revan tidak mungkin jika Anin membiarkan Revan begitu saja. Gadis ini pergi ke dapur sebentar untuk mengambil air hangat berniat menyeka tubuh suami tercinta nya ini.

Seluruh kancing sudah terlepas, Anin tersipu melihat badan atletis milik suami nya, ia merindukan malam pertama bersama sang suami dulu. Tapi untuk sekarang jangankan menyentuh berbicara saja mereka tidak.

Air mata dari netra si cantik kembali turun, isakannya seakan tidak bisa untuk ditahan saat si cantik memandang wajah si jangkung nya.

"Apa sekarang masih adakah namaku di hatimu mas?" Gumam Anin dengan isakannya sembari mengusap lembut rambut sang suami.

"Hiks maafkan aku mas, aku tau jika Mas Revan menginginkan kebahagiaan dariku hiks tapi aku belum bisa memberikan nya maafkan aku," lanjut Anin.

"Apakah mas Revan masih mengingat janji kita dulu, janji untuk saling mencintai satu sama lain, hiks tapi mengapa semuanya kini sudah menghilangkan," biarkan jika Anin dianggap gila karena tengah berbicara dengan orang yang tidak sadar.

~~ Cup ~~

"Anin akan selalu mencintai Mas Revan sampai kapanpun," Air mata si cantik turut mengalir di wajah tampan si jangkung.

Namun tidak disangka saat ciuman Anin hadir di pipi Revan mengusik netra si jangkung untuk bangun. Revan merasa jika ada setetes hujan yang tengah jatuh di wajahnya tanpa ia ketahui jika hujan tersebut adalah duka istrinya.

"Jangan menangis bukankah kau tau jika aku tidak suka saat melihat air matamu," Tangan Revan mengusap wajah cantik Anin disana.

Anin terkejut mengapa suaminya bisa terbangun, Anin takut ia takut jika Revan memarahinya lagi.

"Mas maafkan ak- mphmm," belum selesai dengan pembicaraannya Revan malah mencium bibir ranum milik istrinya tersebut.

"Aku merindukan mu sayang," Hati Anin bergetar kala Revan mengucapkan kalimat ini, apa Anin sekarang sedang bermimpi? Jika iya maka biarkan mimpi itu selamanya bersama Gadis rapuh ini.

Revan kembali melumat bibir cantik tersebut dengan penuh nafsu, sedangkan si cantik Anin masih belum bisa mencerna dengan baik keadaan barusan.

Satu demi satu piyama yang tengah di pakai oleh Anin kian terlepas. Kecupan lembut mengiringi percumbuan mereka, tubuh Revan juga kini sudah telanjang bahkan sedari tadi celana yang ia pakai sudah terlepas entah kemana.

"Aku sangat merindukan mu, bolehkan malam ini aku melakukan nya?" Revan berbisik seduktif membuat Anin bergetar hebat disana.

"Lakukanlah mas, bukankah aku milik mas Revan sepenuhnya ahhhstt," baru saja Anin mengucapkan kalimatnya, Revan sudah mulai mengecup kedua buah dadanya.

"Mas lakukan dengan pelan-pelan," pinta Anin kepada si jangkung.

Tepat saat Revan ingin memasukkan keperkasaan nya di sarang si cantik, tanpa menggunakan pelumas apapun hanya dengan air liur Revan dengan seketika menancapkan seluruh kejantanan nya kedalam surga seorang wanita.

"Hiks Mas Revan sakithhh, hiks," Erang Anin merasa kesakitan.

"Ahhh sempithh mengapa bisa senikmathh inisthh ahhh," Revan terus menggempur si cantik disana tanpa memperhatikan tangis si cantik Anin yang sedang menahan sakit.

"Mas pelanshh hikss sakithh," mohon Anin dibawah sana tetapi seolah tidak didengar oleh Revan.

"Sayang ini sungguh ahh nikmathh, Aku mencintai Jessicashhh," 

~~ Blam ~~

Apa yang baru saja Revan katakan barusan tadi, Jessica? Mengapa ia menyebut nya, Apa Revan berfikir jika sosok yang tengah ia setubuhi ini adalah Jessica.

Hati Anin sekali lagi seperti tertusuk ribuan jarum. Jadi tadi Revan membayangkan jika Anin ini adalah Jessika, apakah secinta itu Revan dengan Jessica hingga lupa jika Orang yang sedang kesakitan dibawahnya ini adalah ratunya.

Anin mencoba menahan isakan nya dengan menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya. Mengapa bisa Revan setega ini dengannya.

Bahkan bukan sekali saja pelepasan yang Revan berikan kepada Anin, bahkan kini area bawah Anin sudah penuh dengan air kejantanan milik Revan.

"Terima kasih sayang," Ujar Revan yang masih belum sadar dengan sosok yang sedari tadi ia sakiti.

.

🍂 Anin POV 🍂

Mengapa kau menyebut nama orang lain tatkala sedang menjalin hubungan suami istri bersama ku. 

Sudah hilangkah namaku ini di hatimu sampai kau melupakan ku. Mas Revan coba saja sedikit rasakan hatiku ini, mengapa kau sunggu setega ini denganku.

Jika memang kau ingin meninggalkan ku maka sebelum itu aku ingin memohon kepadamu untuk membunuh ku terlebih dahulu.

Aku tidak sanggup jika kau benar meninggalkan ku dan berbahagia dengan orang lain, lebih baik aku tiada selamanya daripada harus menanggung perihnya derita sepanjang hidupku.

Mengapa kisah rumah tanggaku seperti ini, melihat suamiku meninggalkan diriku dan memilih orang ketiga untuk meraih kebahagiaan surganya.

Membuangku dan menyisakan seonggok luka yang harus kubina seorang diri, harapan ku kian pupus dan hancur. Segalanya sirna begitu saja.

Tetapi asalkan kau tau bahwa namamu akan selalu kusebut supaya Tuhan selamanya menyertai kebahagiaan mu walaupun itu tidak bersama diriku.

🍂 Anin POV End  🍂

.

.

Tbc, 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status