Share

Lamaran

"Ain, nanti malam wak Omar dan keluarganya datang bertamu ke rumah kita."

Aini menatap dingin sekilas wajah Rafli tanpa niat berkomentar. Ia menelan perlahan makanan dalam mulutnya sambil berpikir siapa orang yang dimaksud papanya

"Iya, sayang? om Omar sudah lama nggak berkunjung ke tempat kita," tambah Kartini membenarkan. Suasana meja makan lengang seperti biasa. Hanya ada Anggraini dan kedua orang tuanya. Aini meneguk air putih dalam gelasnya, tidak sedikitpun menanggapi

"Kamu bersiaplah, karena mereka datang melamar kamu untuk putranya. Dia Febby Irawan, anaknya santun berpendidikan," jelas Rafli santai tak berusaha melirik Aini. "Om Omar satu garis nasap dengan kita, jadi kamu tidak perlu ragu," lanjut Rafli sambil membilas tangannya dalam koboan. Aini menatap bergiliran pada wajah yang mulai menua itu dengan perasaan gundah. Ia tau dirinya sedang dijodohkan, dan baginya itu tidak masalah. Namun, ia belum tau apakah lelaki yang bernama Febby itu bisa menerima dirinya yang sudah t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status