Share

6. Perjanjian

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2021-05-26 22:01:48

"A—apa yang mau kau lakukan?!" tanya Reva was-was seraya melangkah mundur ke belakang saat melihat Artan yang melangkah maju mendekatinya sembari membuka kancing kemeja putihnya satu persatu.

Artan tersenyum sinis memperhatikan gerak-gerik si Mak comblang ini yang ketakutan.

"Berhenti!" cegah Reva semakin kalut saat kemeja putih itu telah terlepas dari tubuh Artan.

Kini, pria itu bertelanjang dada di hadapan Reva yang sekarang dapat melihat jelas bagian atas tubuh Artan yang naked.

"Kenapa?" tanya Artan enteng. "Kau takut nona, Mak comblang?" Reva mendengkus sebal mendengar panggilan Artan padanya.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?" tanya Reva langsung dan tak ingin berbasa-basi lagi. Kelamaan bersama Artan membuatnya ingin muntah dengan segala tingkah polanya.

"Memperkosamu."

"Eh!" Reva berjengit kaget. "Kau gila!"

"Ya, aku gila, dan karena kegilaanku ini aku ingin memperkosamu." tangan Artan bergerak ke arah tali pinggangnya, menggeser dengan gerakan pelan.

Kedua mata Reva melotot melihat itu, kepalanya menggeleng saat ia tahu apa yang bakalan terjadi selanjutnya. Pria ini sungguh tak main-main dengan ucapannya.

"H—hei, sadarlah! I—ini salah." kata Reva tergagap seraya menutup kedua matanya.

Demi Tuhan! Sekarang Reva sangat ketakutan. 

"Siapapun tolong selamatkan aku!!!" teriak Reva nyaring.

Artan bahkan harus sampai menutup kedua telinganya mendengar jeritan Reva yang lebay namun terasa sangat kuat.

"Berisik sekali kau ini!" sahut Artan kesal. "Begini saja, permudah masalahnya. Kau mau menyetujui kerjasama ini tidak? Menyetujui jika kau yang akan menjadi Mak comblang diriku, bagaimana?" tawar Artan yang langsung angguki Reva cepat.

Artan menghentikan gerakan tangannya yang ingin membuka tali pinggangnya sendiri.

Hhhh, konyol sekali aku! batin Artan terkekeh.

Reva membuka matanya perlahan dan bisa bernafas lega melihat apa yang dipikiran buruknya tak terjadi. Artan menatap geli Reva, tangan Artan bergerak menepuk sisi sofa disampingnya yang sedang ia duduki.

"P—pakai dulu bajumu." titah Reva tak enak melihat Artan yang masih bertelanjang dada.

"Kau bawel sekali ya, atau mau langsung kulanjutkan hal yang tadi?"

"Eh tidak, tidak." tolak Reva cepat, ia melangkah cepat ke arah sofa dan duduk di samping Artan

"Terus terang saja ya, aku ingin kau mencarikanku wanita untuk menjadi pasanganku. Kriteria tipe wanita idamanku adalah. Yang pertama harus cantik, itu pasti. Yang kedua haruslah pintar, seksi, dan berpendidikan—kenapa ekspresi wajahmu begitu? Kau mengejekku?"

"Ti—tidak," bohong Reva tergagap.

Sesungguhnya Reva mual dan ingin muntah saat ini juga mendengar begitu banyaknya rentetan kriteria tipe wanita idaman Artan.

"Lanjut lagi, yang ketiga wanita itu haruslah baik tentu saja. Terutama baik padaku dan seluruh keluargaku. Yang keempat—"

"Stop!" jerit Reva memotong ucapan Artan. "Bisa mati aku kalau harus mencarikan wanita yang seperti itu." kesal Reva.

"Loh, itu kan memang sudah menjadi tugas kalian."

"Hhh, baiklah, aku akan mencarikan kriteria wanita idamanmu. Sekarang tolong antarkan aku pulang." Reva bangkit berdiri bersiap pergi.

"Pulang saja sendiri!" kata Artan enteng.

Apa katanya? batin Reva kesal, ia mengepalkan kedua tangannya kuat.

Reva menolehkan kepalanya melihat Artan yang kini memejamkan mata dengan kepala bersandar di kepala sofa.

"Ya Tuhan! Kalau saja bukan karena pak Johan dan ancaman pria sinting ini. Aku bersumpah tidak akan pernah mau menjadi Mak comblang untuknya."

Dengan langkah lebar dan cepat Reva keluar dari rumah terkutuk milik Artan itu. Di bantingnya kuat pintu rumah Artan seakan ingin menghancurkan rumah itu menjadi kepingan-kepingan kecil.

Jika saja bisa, maka Reva akan sangat senang melakukannya.

Artan yang mendengar suara pintu rumahnya di banting kuat hanya menanggapinya dengan kekehan. Kehilangan satu rumah tak membuat Artan jadi miskin wahai Mak comblang.

Tapi, ya biarkan saja wanita itu melakukan keinginannya. Artan ingin melihat sendiri usaha wanita itu yang ingin menghancurkan rumahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mak comblang with the boss   67. Ekstra part

    Keluarga Reva tak menyangka jika hari ini bakal bertemu dengan calon besannya, kedua orang tua Artan memaksa anaknya itu untuk membawa mereka bertemu dengan orang tua Reva.Artan tersenyum geli melihat sang mama yang awalnya ogah-ogahan dengan hubungan ia dan Reva. Tapi, kini mamanya itulah yang malah terlihat sangat antusias menyambut hubungan mereka. Bahkan kini mama Artan sudah ngebet dan tak sabar menunggu hari pernikahan mereka tiba."Halooo calon besan," sapaan hangat mama Artan pada orang tua Reva, sedangkan papa Artan sendiri hanya menyunggingkan senyumannya menyapa kedua orang tua Reva.Mama Artan mendekat dan memberikan kecupan di kedua pipi ibu Reva sembari memeluknya. Sungguh perlakuan manis yang dapat menghangat hati calon besannya."Putraku sudah menceritakan semuanya, mengenai perjalanan kisah cintanya dengan Reva. Jadi, kapan kita menentukan hari pernikahan mereka?" kata mama Reva tersenyum mengedipkan mata sebagai kode.

  • Mak comblang with the boss   66. Dia kekasihku (2)

    Artan dengan santai merangkul pundak Reva yang kini semakin gemetaran dan mencengkeram erat kemeja putih milik Artan yang melekat di tubuhnya. Kedua orang tua Artan mendelik menyaksikan anak dan wanita yang di akui sebagai kekasih putranya."Artan, apa yang kamu katakan? K—kekasih?" tanya mama Artan tergugu dengan ucapan anaknya tadi."Mama, papa, ayo masuklah terlebih dahulu. Aku akan menjelaskan semuanya pada kalian berdua." ucap Artan lembut."Tidak!" penolakan tegas mamanya. "Kami berdua tidak sudi masuk jika wanita jalang penghangat ranjang kamu masih disini.""Dia bukan jalang mama!" sentak Artan dengan suara yang mulai meninggi. "Dia kekasihku, namanya Revalda.""You lie! Kami tidak percaya dengan ucapanmu." mama Artan semakin murka, kembali menatap sengit ke arah Reva dari bawah sampai ke atas."Lihatlah dia, apakah pantas untuk disebut sebagai wanita baik-baik. Penampilannya sungguh memprihatinkan, dan sangat di sayangka

  • Mak comblang with the boss   65. Dia kekasihku

    Setelah sampai di kota, Artan menyuruh Johan untuk mengantarkan dan mengurusi segala keperluan keluarga Reva selama tinggal disini. Johan mengangguk patuh dan mengantarkan keluarga Reva ke villa milik Artan.Sementara untuk Reva, Artan meminta izin pada kedua orang tua Reva agar mengizinkan putrinya untuk tinggal bersamanya dan berjanji tidak akan berbuat macam-macam sampai tiba hari pernikahan mereka. Orang tua Reva tersenyum mengangguk dan mengizinkan, mereka percaya pada Artan sepenuhnya."Selamat datang di apartemenku!" jerit Artan ketika sampai di apartemennya, membuka pintu dan mempersilakan Reva masuk dengan hormat.Reva tersenyum geli melihat tingkah kekasihnya, cukup tercengang melihat apartemen Artan yang indah. Reva berjalan sambil matanya tetap terus memperhatikan setiap sudut apartemen Artan."Kau suka?" tanya Artan sambil mendekap memeluk tubuh Reva dari belakang.Reva merasakan nyaman dan hangat dengan lekukan Artan

  • Mak comblang with the boss   64. Kembali ke kota

    Reva dan Artan sudah memutuskan untuk kembali ke kota siang ini juga, sudah cukup berlama-lama Artan bersantai-santai seperti seorang pengangguran yang tak ada kerjaan. Banyak segala tanggung jawab Artan yang tertunda selama ia di kampung Reva, kini ia mau tak mau dengan berat hati harus kembali ke kota untuk mengurusi bisnisnya yang hampir nyaris ia tinggalkan. Dan selama itu pula Artan menyerahkan segala urusan kantornya pada Miko, sepupunya.Kemarin Miko mengubunginya dan ngomel-ngomel karena Artan yang lupa diri, berjanji mengatakan pada Miko jika ia menyerahkan segala semua urusan tanggung jawab perusahaannya pada Miko selama seminggu. Tapi, ini jauh dari kata menepati janji yang Artan ucapkan.Miko juga punya perusahaan sendiri yang harus pria itu pikirkan dan kelola. Artan berdoa semoga saja masalah ini tak sampai ke telinga kedua orang tuanya.Tadi, Reva awalnya sempat menolak untuk kembali ke kota dan menyuruh Artan pulang ke kota bersama Johan se

  • Mak comblang with the boss   63. Resmi pacaran (2)

    "Heh, kalian berdua di tanya juga kok malah saling pandang senyum-senyum. Menyebalkan!" gerutu Aldy merasa kesal, pasalnya baik Artan maupun Reva tak ada yang menjawab dengan pasti pertanyaannya.Reva terkikik, "kenapa memangnya Al? Kau terlihat sangat penasaran sekali.""Oh, ya jelas aku sangat penasaran sekali. Aku penasaran, gimana sih gaya orang pacaran yang awal pertemuannya di awali dengan pertengkaran dan kebencian?" goda Aldy yang langsung membuat wajah Reva dan Artan merah padam.Ya, siapa yang tidak tahu mengenai hubungan Reva dan Artan sebelumnya. Dan, siapa juga yang tidak tahu bagaimana interaksi yang terjalin di antara keduanya yang sering kerap kali beradu mulut.Aldy saja masih ingat dengan jelas di ingatannya, merasa geli dan lucu jika sekarang kedua orang tersebut menjadi sepasang kekasih.Apakah mereka bisa rukun? Atau malah semakin adu mulut terus?Artan melangkah mendekati Reva, merangkul pundak wanita

  • Mak comblang with the boss   62. Resmi pacaran

    Setelah kepergian Niken yang akhirnya mau di antarkan oleh Aldy dan Deva. Kedua pria itu kembali pada sore hari hampir menjelang malam dengan keadaan yang sangat lelah.Reva mengambilkan air untuk adik dan temannya tersebut, keduanya bersandar lelah di kursi ruang tamu."Capek?" tanya Reva yang di angguki lemah keduanya."Siapa suruh untuk berbuat usil mengerjai orang lain." kata Reva mengomeli kedua pria itu yang tampak sekarat karena kelelahan.Aldy menatap tajam Reva, "tapi kalau tidak kerena keusilan aku, Johan dan Deva. Maka selamanya kalian berdua tak akan pernah mau saling mengungkapkan perasaan kalian masing-masing. Iya, kan?" sindir Aldy.Reva berdeham dan membuang pandangannya ke arah lain. Merasa malu atas sindiran Aldy namun ia juga merasa berterima kasih pada ketiga pria itu yang berhasil membuat ia dan Artan saling menyatakan cinta."Ah ya, dimana pria itu?" tanya Aldy celingukan mencari seseorang."Siapa?" Reva ik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status