/ Romansa / Malam Membara Bersama Pamanmu / 1. Skandal Perselingkuhan

공유

Malam Membara Bersama Pamanmu
Malam Membara Bersama Pamanmu
작가: Almiftiafay

1. Skandal Perselingkuhan

작가: Almiftiafay
last update 최신 업데이트: 2025-03-12 18:03:06

[Aktor Naik Daun Adrian Davis Berselingkuh dengan Adik Tiri Pacarnya, Foto-foto Panas Mereka Tersebar!]

[Puluhan Project Film dengan Aktor Adrian Davis Terancam Batal! Imbas Perselingkuhan?]

Lewat ponselnya, Liora bisa membaca berita itu menyeruak memenuhi layar.

Semakin malam, beritanya justru semakin ramai. Puluhan hingga ratusan judul membanjiri dunia maya.

Di dalam sebuah bar, Liora duduk tanpa gairah. Sepasang matanya menatap penuh kebencian pada ponselnya yang ada di atas meja yang menunjukkan bahwa Adrian—pria dalam berita itu yang tak lain adalah mantan pacarnya—tengah menghubunginya.

Saat Liora menerima panggilan tersebut, suara Adrian lantang menyentak dari seberang sana.

“Katakan pada semua orang kalau aku tidak berselingkuh, Liora!”

Seruannya membuat Liora dengan segera menjauhkan benda pipih itu dari samping telinga.

“Kamu tuli? Kenapa tidak menjawab?!” hardik Adrian sekali lagi. “Kamu pikir akan aman setelah memperlakukan aku seperti ini? Tunggu saja, aku akan membalasmu!”

Gadis itu hanya bergeming, ia melempar ponselnya ke atas meja bar sebelum memejamkan matanya.

Kegelapan itu membuatnya mendapatkan kembali ingatan tentang pemandangan menjijikkan antara Adrian dengan adik tirinya yang berhubungan suami-istri di dalam kamar di sebuah rumah yang harusnya menjadi rumah duka sebab ayahnya belum lama meninggal.

Saat tanah pemakaman ayahnya masih basah, dua orang yang ia percayai itu justru bermain gila di belakangnya. Mereka berselingkuh!

Mendesahkan kenikmatan dunia, menuntut satu sama lain, mengagungkan hubungan mereka yang terlarang dan berdiri di atas hatinya yang patah.

‘Brengsek,’ batin Liora sewaktu mengingat ucapan Adrian yang mengatakan bahwa pria itu selama ini memang tidak berniat menikahi dirinya yang seorang model dari ‘kasta rendahan’. Adik tirinya—Irina—yang seorang desainer itu jauh lebih menarik.

Liora membuka matanya, ia mengangkat gelasnya dan menghabiskan whisky dari gelas keduanya.

“Beri aku satu lagi,” pinta Liora pada sang bartender yang memintanya menunggu.

Gadis itu menggumam seorang diri, “Aku tidak akan hancur sendirian,” katanya.

Karena pada kenyataannya, dirinyalah yang telah mengunggah foto mantan dan adik tirinya yang diam-diam diambilnya. Biar karir mereka juga hancur. Terutama Adrian!

Liora meneguk whisky dari gelas ketiga yang datang dalam sekali angkat.

Saat ia hendak meletakkan gelas miliknya yang isinya tersisa sedikit ke atas meja, Liora terkejut karena ia didatangi oleh seorang—bukan!

Beberapa orang pria berbadan kekar, sebagian besar di antara mereka mengenakan pakaian hitam dan tubuh yang bertato.

Tanpa menanyakan mereka siapa, semua orang tahu bahwa mereka adalah segerombolan preman.

Pandangan mereka terlihat mengedar sebelum berhenti pada Liora. Salah seorang dari mereka berdiri cukup dekat di sebelah kirinya sembari bertanya, “Kau yang bernama Liora Serenity?”

Liora tak menjawab, ia hanya memalingkan wajahnya dan sepertinya itu membuat mereka geram.

“Kau harus ikut dengan kami,” imbuh si pria yang sama.

Liora hanya bergeming, ia meneguk beberapa tetes terakhir whisky dari gelasnya seraya merasakan kepalanya yang berubah pening.

“Nona, kau tidak mendengar kami?!” sentak si pria dengan kasar.

“Kenapa aku harus ikut dengan kalian?” tanya Liora balik akhirnya. “Apa kita pernah punya urusan sebelumnya?”

Pria yang berdiri paling dekat dengannya itu terkekeh, ia sedikit menunduk dan mensejajarkan pandangannya, “Kau sudah melakukan kesalahan yang fatal, jadi kau harus ikut dengan kami untuk membayarnya!”

Alis Liora seketika berkerut mendengarnya. Ia tahu bahwa ini pasti ada hubungannya dengan sang mantan.

‘Kesalahan fatal’ yang tadi disebutkan oleh pria bertato itu adalah akibat dari foto-foto yang tadi ia unggah dan telah menjadi konsumsi banyak orang.

Adrian Davis dikenal sebagai aktor yang baik dan memiliki citra bersih di kalangan publik. Reputasinya pasti tercoreng oleh skandal perselingkuhan itu sebab semua orang tahu Liora lah yang selama ini menjadi pacarnya.

Apalagi pria itu tadi mengatakan akan membalas Liora.

Liora terkejut saat lengannya ditarik. Tapi ia berhasil menghindar dan menepis tangan pria itu.

Gelas yang dibawanya ia lempar ke kepalanya yang botak sebelum jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai.

“JANGAN MENDEKAT!” teriak Liora keras-keras, ia menjauh dari kursi bar dan mendorongnya hingga menggelinding, sehingga membuat ia dan beberapa pria yang ada di hadapannya tetap memiliki jarak.

Suara dentuman musik dan lampu disko yang berpendar berwarna-warni di atasnya selama beberapa saat redam dan meredup saat seruannya mengambil sebagian besar perhatian mereka.

Liora mencoba membaca situasi meski ia sudah kehilangan sebagian besar kesadarannya akibat tiga gelas whisky.

Saat salah seorang dari mereka mendekat, Liora melemparkan benda apapun yang ada di atas meja bar, gelas milik pengunjung yang lain atau barang-barang milik mereka dan itu membuat ketegangan tercemari oleh keributan.

Memang itu yang ia inginkan. Karena saat itu terjadi, ia mengambil langkah seribu, mengabaikan teriakan yang sahut-menyahut dari belakangnya.

“TANGKAP PEREMPUAN ITU!”

Liora tertatih-tatih meninggalkan bar, di belakangnya beberapa pria yang diyakininya sebagai preman bayaran sang mantan berteriak memburunya tanpa henti.

Kakinya yang dalam balutan stiletto terasa sakit, tapi Liora tak ingin berhenti.

Karena jika hal itu ia lakukan, ia pasti akan tertangkap.

‘Sial,’ umpatnya dalam hati karena rasanya jalanan berubah bergelombang. 

Cahaya-cahaya lampu menjadi pecah di matanya. Ia sempoyongan menyelamatkan diri saat derap lari para pria itu begitu cepat.

Di sebuah persimpangan jalan, Liora berbelok arah. Sepasang matanya yang temaram seperti akan terpejam dan memintanya untuk menyerah sebelum ia membayangkan ia akan berakhir tragis seandainya pria-pria itu mendapatkannya.

Di depan sebuah minimarket, ia melihat sebuah mobil sedan mewah milik seseorang yang tak ia kenal tengah terbuka dan Liora masuk ke dalam sana.

“Apa yang kau lakukan?!”

….

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (4)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
seruuuuuu ni
goodnovel comment avatar
zurnita zurnita
suka dgn karya mu yg baru ini thor , cerita yg bagus , keknya , sebagus cerita lilia dan william
goodnovel comment avatar
Eva
Baru awal bab udah langsung seru aja nih. Langsung ketahuan perselingkuhannya. Lain nih ceritanya, model dan aktor.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    367. Agar Aku Bisa Mengulangi Kisah Bersamamu

    Setelah selesai mendapatkan asi mereka untuk pertama kali, si kecil Lysander dan Elmora dibawa oleh perawat untuk ditidurkan di dalam boks bayi milik mereka. Perawat menariknya untuk berada di dekat Liora karena ia tadi mengatakan ingin melihat wajah anak-anaknya. Sedangkan di tepi ranjangnya, Liora baru saja menyelesaikan makan. Kudapan yang dibawa masuk oleh perawat yang mengatakan bahwa ia perlu makan dan mendapat asupan setelah berjuang di antara hidup dan mati. Kayden yang menyuapinya hingga tandas tak bersisa, dan membawa trolinya pergi ke sudut ruangan. Liora meneguk minumannya sebelum bertanya pada Kayden yang kembali mendekat padanya. “Kayden?” “Yes, Love?” “Bisakah kamu memastikan kalau Lucca dan Elea sudah sampai rumah?” pintanya pada Kayden yang mengangguk tak keberatan. “Bisa, Sayang.” Tapi sebelum Kayden sempat meraih ponsel yang tadi ia letakkan di atas meja, mereka lebih dulu menoleh ke arah pintu yang terbuka dan muncullah Lucca serta Elea yang baru s

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    366. Neil Lysander Baldwin dan Meadora Elmora Baldwin

    Dulu, pada Minggu ke empat belas yang disebutkan oleh Liora, mereka benar pergi untuk jadwal USG. Dokter yang memeriksa mengatakan bahwa kali ini kehamilan Liora adalah .... Kembar untuk kali ke dua. Anugerah dihadiahkan pada Liora dengan cara yang tak terduga. Menunggu dengan sabar dan penuh persiapan, serta melewati banyak waktu untuk tiba pada hari perkiraan lahir, rupanya air ketubannya sudah lebih dulu pecah tiga hari sebelum yang dikatakan oleh dokter. Pagi ini Liora masih beraktivitas seperti biasa. Ia masih sempat ikut Han untuk mengantar si kembar Lucca dan Elea serta pulang dan merangkai bunga bersama dengan Annie. Siang hari saat ia membuatkan smoothies seraya menunggu si kembar yang sedang dijemput, Liora merasa sakit di perutnya sudah semakin sering. Ia hendak meminta Annie untuk memasukkan smoothies itu ke dalam lemari pendingin sebelum ia merasakan kakinya yang basah. Saat Liora menunduk, ia tahu bahwa rasa sakit yang sedari tadi dirasakannya itu karena bayinya a

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    365. MELAHIRKAN? SEKARANG?!

    .... Waktu berjalan teramat cepat. Terhitung di kalender kehamilan Liora: Minggu ke sepuluh, lalu minggu ke empat belas. Minggu ke dua puluh, lalu minggu ke dua puluh empat. Minggu demi minggu berlalu ... dan tiba di Minggu ke tiga puluh sembilan. Waktu sempurna dan matang bagi bayi untuk melihat dunia. Hari perkiraan lahir anak ketiga Liora dan Kayden telah tiba. Mereka hanya sedang menunggu, jika bukan hari ini, maka besok, atau lusa. Siang ini, di dalam ruang meeting Evermore, Kayden sedang berdiri berkacak pinggang. Pandangannya terarah pada layar putih—interactive whiteboard—yang menunjukkan foto-foto Valency—salah satu artis milik Evermore—bersama dengan aktor seusia gadis itu yang tertangkap kamera paparazzi tengah melakukan dating. “Agensi harus memberi pernyataan,” kata Kayden, menoleh pada Valency dan Jason Park—nama aktor tersebut. “Jadi kalian harus jujur apakah ini benar atau salah, fakta atau sebatas rumor?” Mulanya tak ada yang menjawab, tapi tatapan Evan Lee

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    364. Demam Tengah Malam

    “Demam?” gumam Kayden, nyaris tak percaya. Tangan Liora mengarah kepadanya, menunjukkan termometer di mana angkanya cukup tinggi. “Ayo bangun, kamu harus ke rumah sakit,” pinta Liora sekali lagi dengan cemas. “Tidak perlu, Sayang,” balasnya. “Aku akan minum obat saja, kalau memang besok panasnya tidak turun baru aku akan pergi ke rumah sakit, bagaimana menurutmu?” Semula, Kayden berpikir idenya akan diterima. Tapi itu sebelum ia melihat bibir Liora tiada menunjukkan senyumnya. “Tidak ada kompromi, Tuan Kayden Baldwin!” pertegas Liora seraya menarik lengan Kayden agar ia bangun dari berbaringnya. “Kamu menggigil dan mengigau terus memanggilku. Kamu membuatku takut!” “Aku mimpi buruk,” akunya. “Mimpi buruk?” Liora yang sudah berjalan menjauh sekilas menoleh pada Kayden yang mengangguk sebagai jawaban. “Mimpi kamu meninggalkan aku, Sayang.” “Itu efek dari yang kita bicarakan sebelum tidur tadi,” kata Liora yang sudah tiba di ruang ganti. Mengambilkan coat panjang milik Kayden,

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    363. Nanti Saat Akhirnya Aku Pergi

    ....Setelah mengantar si kembar kembali ke dalam kamarnya, Kayden memasuki kamar.Liora sudah mengganti pencahayaan di dalam sana menjadi yang nyaman di mata selagi Kayden turun tadi.“Terima kasih sudah mengantar anak-anak kembali ke kamar, Kayden,” ucap Liora pada prianya yang kemudian naik ke atas ranjang, duduk di samping Liora dan menggunakan selimut yang sama untuk menutupi kakinya.“Sama-sama, Sayangku,” jawabnya tak keberatan.“Harusnya aku saja. Aku tidak apa-apa, itu hanya sekadar mengantar tidur, 'kan ....”“Tapi jadinya kamu harus naik turun tangga, Sayangku, dan aku tidak tega melihatmu.”“Padahal aku menganggapnya sebagai olahraga.”“Nanti setelah USG, kita pindah ke kamar bawah biar kamu tidak perlu naik turun,” kata Kayden, mengusap pipi Liora sebelum memberinya kecupan.“Baiklah.”“Atau ... sebaiknya aku memasang lift? Biar kamu mudah naik turun tangga?”Liora menggeleng menjawabnya, seolah mencegah.“Aku suka dengan rumah kita yang memang seperti ini. Kalau kamu mem

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    362. Our Superhero Daddy

    Kayden terdiam di belakang kedua anak kembarnya, ia berusaha sekuat tenaga menahan air mata kala Elea kembali berucap, “Daddy akan selalu menjadi superhero kami sejak dulu, hari ini, besok dan selama-lama-lama-lamanya .....” “Terima kasih Daddy untuk semua yang sudah Daddy lakukan untuk Lucca, Elea, Mommy dan sebentar lagi adik kami,” imbuh Lucca, menoleh pada Kayden. Anak lelakinya itu meraih tangannya yang terasa dingin, menariknya ke depan, membuatnya berdiri di antara ia dan Elea. “Terima kasih untuk sudah menjadi Daddy yang paaaaling baik di dunia ini.” “Kami sayang Daddy.” Si kembar Lucca dan Elea memeluk Kayden saat ia menekuk kakinya sehingga bisa berlutut di antara keduanya. Kali ini, Kayden tak bisa membendung air matanya. Kejutan dari Lucca dan Elea sangat spesial hingga tak ada yang bisa dikatakannya selain, “Terima kasih, Sayang.” Kalimat singkat yang sampai ke hati semua orang yang ada di sana. Setelah jawaban yang diberikan oleh Lucca dan Elea atas tanya dari Ms

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status