Share

Ch. 202 Berani Ambil Resiko

last update Last Updated: 2025-12-23 20:55:07

"Kamu sayang sama aku nggak?"

Kalau yang ditanyakan Evelyn adalah perihal Lucy dan permintaan gila itu, tentu Bastian tidak akan seterkejut ini! Tapi coba lihat, apa yang ditanyakan Evelyn itu?

Apakah usahanya menyakinkan baik orang tuanya dan orang tua Evelyn belum bisa membuat Evelyn percaya bagaimana dalam perasaan yang dimiliki oleh Bastian? Kenapa bisa-bisanya Evelyn bertanya seperti itu?

"Yang ... kalau aku nggak sayang sama kamu, terus buat apa kemarin aku ketemu mama sama papa, Yang? Buat apa aku ngajakin kamu nikah coba?" ucap Bastian balik bertanya, nada suaranya berubah gemas bercampur kesal.

Jawaban Bastian membuat Evelyn terkekeh, ia makin manja bersandar, dengan tangan memeluk tubuh Bastian dengan begitu posesif.

"Kan aku nanya, Yang!" desis Evelyn manja. "Memastikan aja."

Bastian mendengus, melirik gemas gadis itu tanpa banyak bergerak.

"Masa belum yakin sih? Kudu gimana biar kamu yakin kalo begitu?" meskipun kesal, Bastian sama sekali tidak bisa marah, ia sesayang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
keknya mendingan jujur dari awal will kek Evelyn sama bastian...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 202 Berani Ambil Resiko

    "Kamu sayang sama aku nggak?"Kalau yang ditanyakan Evelyn adalah perihal Lucy dan permintaan gila itu, tentu Bastian tidak akan seterkejut ini! Tapi coba lihat, apa yang ditanyakan Evelyn itu? Apakah usahanya menyakinkan baik orang tuanya dan orang tua Evelyn belum bisa membuat Evelyn percaya bagaimana dalam perasaan yang dimiliki oleh Bastian? Kenapa bisa-bisanya Evelyn bertanya seperti itu? "Yang ... kalau aku nggak sayang sama kamu, terus buat apa kemarin aku ketemu mama sama papa, Yang? Buat apa aku ngajakin kamu nikah coba?" ucap Bastian balik bertanya, nada suaranya berubah gemas bercampur kesal. Jawaban Bastian membuat Evelyn terkekeh, ia makin manja bersandar, dengan tangan memeluk tubuh Bastian dengan begitu posesif. "Kan aku nanya, Yang!" desis Evelyn manja. "Memastikan aja."Bastian mendengus, melirik gemas gadis itu tanpa banyak bergerak. "Masa belum yakin sih? Kudu gimana biar kamu yakin kalo begitu?" meskipun kesal, Bastian sama sekali tidak bisa marah, ia sesayang

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 201 Terpaksa Berbohong

    "Lama sekali, kamu nggak lagi nyoba ngehindari mama kan, Wil?" Cecar Nirina begitu Wilson muncul di meja makan seperti janji mereka tadi."Tadi mas Ge ngajak ngobrol dulu, Ma. Masa ya aku tinggal gitu aja sih?" Kilah Wilson sembari duduk di kursi yang ada di depan Nirina.Nirina menyesap teh yang hampir dingin itu, meletakkan cangkir itu di atas meja dan menatap Wilson dengan saksama. Wilson hanya berani membalas tatapan mata itu selama sepersekian detik, selanjutnya Wilson mendukkan wajah, tidak berani menatap mata ibunya,"Sudah tahu kenapa mama ngajak kamu bicaranya, kan?" Ucap Nirina mengabaikan jawaban dari Wilson barusan."Tentu sudah, Ma. Jadi bagaimana?" Balas Wilson dengan penuh percaya diri, tak peduli jantungnya berdegup dua kali lebih cepat."Mama pengen tahu siapa dia, Wil. Nggak salah, kan?"Wilson tersenyum, kepalanya menggeleng cepat. Memang tidak salah, sebagai orang tua tentu Nirina ingin tahu siapa yang akan menjadi pendamping seumur hidup anaknya ini. Namun dengan

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 200 Sepusing Ini!

    Pertanyaan itu diikuti oleh tatapan yang membuat hati Bastian rasanya seperti diremas-remas. Meskipun agak pecicilan dan slengean, ternyata Evelyn cukup peka. Ia bisa menyadarinya! Bastian tersenyum, ia sedikit lega karena pertanyaan Evelyn bukan seperti yang dia takutkan. Tetapi bagaimanapun, ia tetap harus berhati-hati menjawabnya. Bastian tentu tidak ingin menyakiti hati Evelyn! "Aku jawab jujur, janji jangan punya pikiran yang neko-neko. Gimana?" tawar Bastian sembari tersenyum. "Deal!"Evelyn mengulurkan tangan, langsung disambut oleh Bastian dan digenggamnya erat. "Jadi gimana? Bener kalo mama nggak suka sama aku?" kejar Evelyn nampak tidak sabar. "Bukan nggak suka, cuma ...." Bastian menghentikan kalimatnya, berusaha mencari susunan kata yang tepat. "Jujur mama itu ragu, takut dan trauma dengan apa yang terjadi padaku kemarin, Yang ... dan melihat umurmu ... mama sedikit ragu."Ah! Rasanya sungguh berat mengatakan hal ini. "Mama takut aku cuma main-main sama kamu?" cecar E

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 199 Pening Kepala!

    "Wil, mama mau ngomong."Wilson yang tengah menurunkan barang bawaan dari bagasi, seketika menengang. Ibunya itu sudah berdiri di sampingnya, dengan raut wajah datar dan sorot penuh penasaran. "Wilson anterin ke kamar mas Ge dulu tapi, Ma." ucapnya yang secara garis besar sudah tahu, apa yang mau dibicarakan oleh ibunya ini. "Mama tunggu di meja makan, oke?"Tanpa menunggu jawaban dan persetujuan Wilson, Nirina segera melangkah pergi meninggalkan Wilson yang masih berdiri mematung dengan tangan penuh barang bawaan. Seketika kepala Wilson pening. Kenapa mulutnya pakai kelepasan bicara? Agaknya ia akan dicecar panjang kali lebar oleh ibunya ini! Untungnya besok sore dia sudah terbang ke Korea, kalau tidak? Bisa-bisa Wilson hipertensi! Dengan lunglai Wilson melangkah masuk ke dalam rumah, ia melangkah menapaki anak tangga, semangatnya lenyap, pikirannya seketika merasa penuh, ia harus jawaba apa dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditujukan padanya nanti. "Wil, kenapa?" tanya She

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 198 Wilson Keceplosan!

    "Kamu balik kapan sih, Wil?" tanya Gerrard gemas, adiknya itu masih belum ada tanda-tanda akan berangkat ke Korea. Ditanya begitu, Wilson yang melangkaj dengan tas dan beberapa barang bawaan ditangan, kontan menoleh ke belakang, menatap kakaknya dengan tatapan kesal. "Liat, Ma! Mas Ge ngusir aku!" lapornya yang membuat tangan Gerrard terayun menjitak kepala lelaki itu. "Nggak gitu maksudnya, Wil!" salak Gerrard galak. Nirina hanya mendengus, melirik dua kakak-beradik itu saling ribut, sementara Sherly, ia melangkah di sebelah Gerrard sembari menahan tawa. "Besok sore noh aku terbang ke Korea, udah dapet tiket nih. Mau ikut?" jawab Wilson pada akhirnya. "Nggak! Nggak minat aku." jawab Gerrard singkat. "Ceweknya cakep-cakep loh, Mas! Bening!" ucap Wilson mengompori. "Cakep hasil tangan sejawat bedah plastik?" sindir Gerrard tanpa tedeng aling-aling. "Ah! Nggak semua! Yoona SNSD sama Song Hye-kyo itu sample cewek Korea yang cantik tanpa oplas-oplas." jawab Wilson tenang. "Rasio

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 197 Boleh Pulang

    "Bener ini sudah boleh pulang, Prof?" tanya Gerrard dengan nada gembira.Akhirnya ia lulus juga dan diizinkan pulang! Kenapa tidak dari kemarin sore, kenapa harus menunggu visite pagi ini? "Lha kamu mau pulang apa enggak, Ge? Masih mau di sini?" kelakar profesor Hendrawan sembari melirik Gerrard dengan gemas."Ya mau dong, Prof. Udah kangen sama anak di rumah." ucap Gerrard jujur. "Terimakasih sudah banyak menolong saya, Prof."Profesor Hendrawan tertawa, ia mengangguk-angguk sembari menyerahkan selembar kertas itu pada perawat yang mengikutinya visite pagi ini."Sudah tugas saya, Ge. Jangan lupa kontrol minggu depan, oke?"Gerrard tersenyum lebar, sungguh dia begitu bahagia diizinkan pulang hari ini. Siapa yang betah berada di sini tak peduli kamarnya VVIP sekalipun. Ia tentu lebih memilih tinggal di rumahnya sendiri, bersama dengan istri dan anaknya. Lebih nyaman, lebih tenang dan lebih privasi."Sudah clear semua ya, Ge. Tahu apa-apa saja yang harus dilakukan, kan?"Gerrard mengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status