Share

Malam Panas dengan Atasan Mantan
Malam Panas dengan Atasan Mantan
Penulis: Nadira Dewy

Bab 1 : Gara-gara Wine!

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-17 22:56:33

Juliet mengernyitkan kening kala merasakan pandangannya kabur.

Belum lagi, kepalanya sakit, seperti dihantam palu baja berulang kali.

Wanita bermata almond itu mengerjap beberapa kali–mencoba mengumpulkan kesadarannya, hingga ia tersadar bahwa ruangan tempatnya ini sangatlah asing.

“Aku ada di mana…?” bisiknya, hampir tak terdengar.

Ingatan Juliet benar-benar terputus setelah meminum wine di Bar Starlight.

Ya, semalam, Juliet sebenarnya berencana memberikan kejutan ulang tahun untuk kekasihnya.

Sebuah jam mahal yang diinginkan pria itu telah dia persiapkan.

Namun siapa sangka, Juliet justru menemukan pria itu berselingkuh dengan sahabat Juliet sendiri.

Entah sejak kapan perselingkuhan diantara mereka terjadi.

Semakin Juliet mengingat, semakin sesak dadanya.

Patah hati dan marah, Juliet membalas dendam dengan mencampur lem perekat ke dalam pelumas yang mereka gunakan untuk saat berhubungan intim secara diam-diam.

Tidak peduli apa yang akan terjadi dengan mereka, sakit dihatinya benar-benar tidak terbendung lagi.

Juliet sempat mendengar mereka kesakitan, tapi tidak memuaskan rasa sakit hati Juliet.

Wanita itu pun pergi dan minum ke Bar–sesuatu yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Tapi, mengapa bisa ia berakhir di sini?

Sembari memikirkan semua, Juliet pun mencoba bangkit dari tempat tidur secara perlahan.

Hanya saja … di detik berikutnya, wanita itu membeku kala selimut yang menutupi tubuhnya melorot perlahan.

Tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya dan ada begitu banyak bercak di dada dan pahanya!

Deg!

Jantungnya seperti ingin loncat keluar.

Ia pun menutup mulutnya dengan perasaan tak percaya.

Ternyata, dia benar-benar bisa segila itu semalam.

Dengan perasaan takut dan waspada, Juliet lantas menoleh perlahan ke sisi ranjang, mencoba melihat siapa yang berada di sebelahnya.

Hah?

Dan apa yang dilihat Juliet, membuat tubuhnya terasa lumpuh.

Seorang pria tidur di sampingnya dan dia adalah …. Wilson Andrean, CEO baru di tempat Arga, kekasih pengkhianatnya itu, bekerja!

“Ya ampun...” bisiknya.

Meski baru menjabat, tetapi Arga tak hentinya mengeluhkan Wilson yang sangatlah dingin, ambisius, dan tidak manusiawi.

Hal itu membuat Juliet yang beberapa kali mampir untuk mengantar makan siang Arga menjadi segan saat tak sengaja berpapasan dengan Wilson.

“Astaga…” ngeri Juliet yang lantas menatap wajah Wilson yang masih terlelap.

Tubuh kekar pria itu terekspos saat sebagian selimut terangkat, membuktikan bahwa ini nyata bukan mimpi buruk.

“Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?” panik Juliet, hingga tanpa sadar mengeluarkan suara pelan.

Sayangnya, itu justru membuat Wilson mengerang pelan dan membuka matanya dengan malas.

Ketika pandangan mereka bertemu, Juliet merasa darahnya berhenti mengalir.

Wilson tiba-tiba menatapnya dengan tatapan tajam. “Bukankah kau kekasih Arga, manajer personalia di perusahaan ku?”

Deg!

Juliet tidak bisa berkata apa-apa. Jangan-jangan, dia yang menyerang Wilson?

Wajahnya memanas karena malu, takut, dan bingung.

Ditariknya selimut lebih erat, mencoba menutupi dirinya. “P–Pak CEO, ampuni aku, ya? Apa yang… terjadi semalam, aku sepertinya kerasukan setan jelangkung karena minum wine kebanyakan,” ucap Juliet dengan suara gemetar.

Wilson menghela napas. Namun tak lama kemudian, dia tersenyum sinis. “Benarkah? Jadi, bagaimana kau akan bertanggung jawab atas pelecehan yang kau lakukan padaku semalam?”

Hah?

“P–pelecehan apa? Yang akan ada bekasnya kan aku, bukan pak CEO! Eh....”

Wanita itu sontak menutup mulutnya, terkejut sendiri oleh ucapannya. Belum lagi, dia dapat melihat Wilson Andrean menatapnya tajam!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 169 : Mengulang Kisah Lama

    Juliet masih dalam pelukan Wilson, matanya menatap tenang wajah pria itu. Senyuman kecil tergambar di bibirnya, bukan senyuman bahagia biasa, melainkan senyuman yang menyimpan kenangan lama yang perlahan terkuak kembali. “Aku juga ingat benar,” ucap Juliet pelan. “Kita… dulu pernah bertemu.” Wilson menoleh, matanya mengerut bingung. “Maksudmu? Bagimana?” Juliet tersenyum lagi, kali ini lebih dalam. “Kau adalah anak remaja yang keluar dari mobil dengan ekspresi yang kasihan.” Wilson mematung. Suara Juliet terdengar seperti gema dari masa yang sudah lama terkubur dalam ingatan. “Remaja bodoh utu... dia menyimpan sesuatu dariku,” lanjut Juliet. “Ikat rambut. Aku pikir dia cuma iseng. Tapi waktu itu… rasanya seperti aku bertemu orang yang membuat aku merasa aman untuk pertama kalinya.” Wilson menelan ludah, “Sayang...” “Hari di mana kau dicelakai. Aku adalah anak perempuan yang kau gandeng untuk dibawa lari, dan bersembunyi.” Seluruh tubuh Wilson gemetar. “Sayang... kau...”

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 168 : Ancaman untuk Leonardo

    Sore itu, sepulang kantor, Wilson duduk di ruang kerja yang ada di ujung ruangan rumahnya, menatap layar laptop dengan dahi berkerut. Rafael baru saja mengirimkan laporan singkat soal pergerakan Leonardo yang mulai menyusup ke beberapa sistem di perusahaan mereka. Dia adalah otak dari semua kekacauan perusahaan belakangan ini. Namun bukan hanya soal pekerjaan yang membuat napas Wilson memburu cepat, salah satu baris pesan Rafael justru menyebutkan hal yang tidak ia sangka sebelumnya. “Nama pria yang belakangan dekat dengan Juliet di kafe... Leonardo. Dia pasti mencoba untuk mendekati Nona Juliet.” Tangannya yang menggenggam mouse langsung mengepal kuat. Perlahan, Wilson bersandar ke kursinya, lalu menutup mata. Suara dalam kepalanya langsung memutar kembali ucapan Juliet kemarin sore, saat dia menyebut nama pemberi perhiasan itu... ‘Leo’.“Namanya Leo. Tapi Leonardo... manusia sepertinya memang tidak mungkin puas dengan apa yang d

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 167 : Kecurigaan Wilson Tumbuh

    Mobil itu masih melaju perlahan menyusuri jalanan menuju rumah. Di dalamnya, suasana terasa jauh lebih sunyi dibanding sebelumnya. Wilson menyetir mobil dengan rahang yang terus mengeras, sementara Juliet duduk di sebelahnya, menggenggam tas kecil berisi perhiasan yang tadi sempat membuat mereka bersih tegang. “Wilson...” Juliet akhirnya kembali bersuara, pelan. “Aku tidak mungkin membuangnya,” lanjutnya, lirih. “Tapi aku juga tidak bisa menyimpannya. Aku sudah putuskan, perhiasan ini akan disumbangkan ke badan anak untuk panti asuhan.” Wilson menoleh tajam, mata gelapnya membakar amarah yang tidak mampu diredam. “Sumbangkan katamu?” gumamnya penuh dengan tekanan. “Juliet... kau serius menyumbangkan hadiah dari pria lain untuk beramal?” Juliet... setelah terbiasa dipanggil dengan sebutan ‘Sayang', rasanya itu membuat Juliet agak tidak nyaman. Penuh dengan kemarahan. “Maaf. Aku tahu bagaimana perasaanmu. Tapi aku sudah bilang juga kepada pemberinya, Ini bukan tentang

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 166 : Hadiah Terimakasih

    “Jika semua orang benar-benar memberikan banyak arti untuk Wilson, maka akan ku ambil!” ucap Leonardo dalam kemarahannya. Siang itu, cahaya matahari menyusup lembut melalui jendela besar cafe. Suasana tidak terlalu ramai, hanya Beberapa pelanggan yang duduk sambil menikmati minuman dan makanan ringan mereka. Julia Tengah berdiri di balik meja kasir, mengecek ulang stok bahan yang baru saja tiba, ketika suara pintu terbuka menarik perhatiannya. Leonardo tiba, menggunakan kursi rodanya. Juliet sedikit terkejut, tapi tetap tersenyum sopan menyambut kedatangan pria itu seperti sebelumnya. “Selamat siang, Leo. Ada yang bisa aku bantu? Mau pesan menu apa untuk hari ini?” Leonardo tersenyum sambil mengangguk ringan. “Siang juga, Juliet. Tidak, aku ke sini bukan untuk memesan menu cafe, tapi untuk menyampaikan rasa terima kasihku padamu.” Juliet mengerutkan kening, bingung. “Terima kasih...?”

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 165 : Lagi-lagi Gagal

    Ruangan itu sepi. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar samar. Di hadapannya, layar laptop menyala menampilkan baris-baris log aktivitas sistem yang alih-alih menunjukkan kehancuran, justru semakin stabil dan terproteksi. “Apa-apaan ini?!” Leonardo menatap tajam ke layar. Wajahnya memucat. Jari-jarinya mengepal di atas lengan kursi rodanya. Ia memukul meja kerja dengan keras hingga cangkir kopi di sampingnya terguncang dan menumpahkan isinya ke atas dokumen penting. “Sial! Benar-benar sial!” desisnya penuh kemarahan. Matanya merah menahan emosi. Ia tahu sistem Wilson sebelumnya memiliki celah. Ia dan orang kepercayaan sendiri yang menyusupkannya. Tapi sekarang... celah itu tertutup rapat. Lebih dari itu, jejaknya juga mulai terhapus oleh seseorang yang jauh lebih hebat dari orang kepercayaannya. “Siapa yang berani mengacak-ngacak jalurku? Kenapa sa

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 164 : Juliet Merasa Curiga

    Esok harinya, matahari belum terlalu tinggi saat Juliet kembali ke kafe. Rambutnya diikat sederhana, dan apron cokelat lembut melingkar di pinggangnya. Begitu sampai, ia langsung disambut oleh salah satu staf yang wajahnya tampak cemas. “Kak Juliet, maaf, beberapa bahan utama sudah habis. Susu almond, cokelat bubuk, dan sirup vanilla, semuanya sudah kosong di gudang.” Juliet mengangguk cepat, tanpa panik sedikit pun. “Ya ampun... Baik, aku yang akan menghubungi pemasok. Tenang saja, kafe ini tetap harus jalan seperti biasa.” Tangannya cekatan menekan nomor kontak pemasok khusus yang memang sudah biasa menangani suplai untuk kafe miliknya. Ia berbicara dengan tenang namun tegas, memastikan semua bahan yang dibutuhkan akan sampai sebelum jam makan siang. Setelah menutup telepon, Juliet tidak tinggal diam. Ia mengenakan sarung tangan plastik dan langsung bergabung di belakang bar. Beberapa pelanggan sudah mulai datang. Ia melayani mereka sat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status