Share

Bab 9

Sekarang, kalau sudah begini, mau bagaimana lagi? Aku menghela napas panjang, menghampiri suami yang masih duduk di sisi ranjang Mbak Rosa.

"Biarkan aku yang pergi, Mas. Aku sadar diri. Memang sebaiknya, dari awal aku tak pernah menyetujui pernikahan ini," ucapku.

Mas Andra mendongak, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Dek. Kamu tak perlu pergi. Apa kalian tak bisa hidup satu atap bersama? Atau, Rosa, bagaimana jika kamu pergi dari sini?"

Mata Mbak Rosa melebar. Ia pasti tak menyangka akan diusir oleh suaminya.

"Nggak, Mas! Suamiku ada di sini, begitupula dengan anakku. Kenapa nggak pelakor itu aja?!"

"Mbak, aku ini bukan pelakor! Kenapa selalu saja memanggilku dengan sebutan itu?!"

"Karena kamu memang pelakor."

Aku tersenyum sinis. Kesabaranku benar-benar diuji oleh wanita itu.

"Ya, katakanlah aku pelakor. Setidaknya, aku tak akan pernah meninggalkan anak dan suamiku, aku mengurus anak yang ditinggalkan oleh orang yang menuduhku pelakor. Aku mengurus suami oleh oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status