Share

Kunjungan

Malam Tanpa Noda

Johan keluar ruangan Putra. Fian bergegas bangkit dan tersenyum hambar. Johan menyodorkan uang selembar berwarna merah. Fian hanya menatap uang tersebut. Tanpa mau menyentuh.

"Ambil!" 

Ketika tangan Fian terpaksa mengambil uang tersebut. Johan melepaskannya begitu saja. Uang terjatuh di lantai. Fian enggan mengambil uang tersebut. 

"Ambil dan berikan untuk keluargamu." Menepuk bahu Fian dan melewati tubuhnya. 

Fian melangkah masuk ke dalam ruangan Putra. Ayahnya sudah memejamkan mata. Tangan kanannya masih mengenggam pulpen. 

Lutut Fian melemas dan tak bertenaga. Tubuhnya luruh ke lantai. Bertekuk lutut dan memaki dirinya. 

"Maafkan Fian, ayah, bunda. Fian tak bisa berbuat apa-apa," lirihnya. 

Airi membuka pintu kamar Putra dan bergegas masuk. Mendengar seseorang datang Putra membuka matanya. 

Fian berdiri tak jauh dari mereka. Mengambil 

"Selamat sore

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status