Share

Menyadari

Malam Tanpa Noda

Faisal mengantar Airi ke tampat Lily. Lelaki itu khawatir dengan keadaannya.

"Lebih baik kamu ke tempat ayah. Di kontrakan kamu sendirian."

Airi tak menjawab. Sebenarnya, ia ingin menyusul Putra. Namun, Faisal melarang. Saat ini hati Putra merasa di permainkan. Pasti ia marah dan akan menghardik Airi.

Benar sekali apa yang dikatakan Faisal. Putra sedang dalam emosi yang tak stabil. Pasti hanya keegoisan yang ia pikirkan.

Menunggu Putra lebih tenang dan tak terpengaruh amarah dan cemburu.

"Istirahat' lah!" Faisal membukakan pintu mobil. "Maaf, aku tak bisa mampir. Salam kepada keluargamu."

"Iya, terima kasih."

"Tenangkan dirimu dan aku kasih kamu cuti tiga hari."

Airi berada di kamar Azila. Menatap kasur tanpa ranjang. Sudah hampir dua minggu mereka pergi.

"Bunda," sapa Lily membuka pintu perlahan. Lily membawa nampan berisi teh hangat.

"Aku b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status