Home / Romansa / Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku / Bab 46 Jerat Bernama Pernikahan

Share

Bab 46 Jerat Bernama Pernikahan

Author: Alexa Ayang
last update Last Updated: 2025-10-18 08:00:57

Beberapa hari setelah pemberkatan perkawinan kilat di gereja, kehidupan Lidia mendadak terasa seperti penjara, meski dalam sangkar emas. Dia kini resmi 'istri' Leo Bima Adnyana. Kata 'istri' itu terasa asing di lidahnya, seperti gaun yang terlalu besar atau sepasang sepatu yang menusuk tumit. 

Pagi itu, aroma kopi menyengat di dapur Bima. Lidia, dengan kemeja kebesaran Bima yang dipinjamkannya semalam, berdiri kaku di depan kompor. Membuat sarapan adalah perintah, bukan keinginan. Telur orak-arik dan roti bakar, seperti daftar tugas yang harus diselesaikan. Bima, sudah rapi dengan kemeja kerjanya, tiba-tiba muncul di belakangnya, menyematkan tangan di pinggang Lidia, dan menumpukan dagunya di bahu gadis itu. Tubuh Lidia menegang seketika.

“Masakan istriku memang paling the best,” bisik Bima, mengecup pipi Lidia. Nada bicaranya santai, namun bagi Lidia, setiap sentuhan terasa seperti belenggu yang mengikatnya lebih erat.

Lidia refleks melengos, &

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 71 Kecurigaan Dan Pertanyaan

    Di sebuah ruangan rapat yang sepi, tegang, dan cuma diterangi lampu sorot di atas meja, Dr. Surya, Dr. Raditya, dan Dr. Rukmana duduk berhadapan. Wajah mereka serius, aura analisis terpancar jelas dari tiap ekspresi mereka. Informasi dari Franda yang kemarin sore masuk, udah memberi mereka titik terang baru: Lidya. Fokus mereka sekarang fix ke cewek intern itu, lengkap dengan segala pertanyaan yang menyertainya."Oke deh, gini rencana kita," kata Dr. Surya, sedikit menyandarkan tubuhnya ke meja marmer dingin. "Fokus kita sekarang ke Lidya sama Alvin. Tapi, sebelum ngapa-ngapain, kita harus bongkar dulu, apa sih motif si Alvin ini sebenernya?"Dr. Raditya langsung ngangguk setuju, matanya memicing memikirkan sesuatu. "Lidya itu kan internnya Bima langsung. Ya, kalau kata anak-anak sih dia inianak kesayanganBima di antara intern-intern lain. Nah, kalau Lidya dapet perlakuan 'rahasia' dari Alvin, pasti banget deh itu ada hubungannya sama Bima. Pertany

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 70: Deliberasi dan Intrik

    Pagi yang seharusnya tenang berubah jadi ajang diskusi sengit di lantai eksekutif Rumah Sakit Cendekia Medika. Di sebuah ruangan rapat kecil, yang mewah dengan interior kayu mahoni dan aroma kopi pahit yang samar, Lingkaran Dokter Senior sudah berkumpul.Suasananya tegang, bahkan kopi terbaik pun tak sanggup menghilangkan atmosfer serius ini. Dr. Surya si jenius internis dengan ambisi setajam pisau operasi yang kerap disisipkan di saku jasnya, duduk paling depan. Di sampingnya, Dr. Rukmana, ahli kandungan yang teliti, dan Dr. Raditya, internis senior yang dikenal kalem tapi cerdas, menyimak layar ponsel Franda yang tergenggam di tangan Surya. Sebuah pesan singkat tentang kasus sifilis residen sudah merusak mood mereka pagi ini.Surya mengetuk-ngetuk meja dengan pulpen mahal miliknya, iramanya pelan tapi tegas, seolah sedang menyiapkan strateginya. “Gerald dan Riris positif. Ini bukan kejutan besar. Mereka memang sudah diduga. Vito, Kevin, Wulan negati

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 69 Mata-Mata dan Kebocoran Rahasia

    Keheningan pekat seperti gumpalan awan mendung menggelayuti kafe rumah sakit yang seharusnya riuh di jam pagi itu. Lima jiwa duduk berkelompok di sana, suasana tegang mematung mereka di antara aroma kopi dan roti yang tak tersentuh.Ada Gerald dan Vito, dua residen yang sama-sama tampak dilanda penyesalan; Riris, seorang internship yang masih diselimuti kemarahan yang pahit; Wulan, internship yang terlihat paling terpukul dan putus asa; dan Kevin, residen senior yang kini menyalurkan empati yang dalam, berusaha menjembatani. Pertengkaran panas Gerald dan Riris tentang kecerobohan dan tuduhan saling tuding memang sudah mereda, tapi bara emosi di antara mereka jelas belum padam, hanya tertutupi abu kebisuan.Tak jauh dari mereka, di sudut yang sedikit tersamarkan oleh pilar besar, Franda, internship yang pendiam dan jarang diperhatikan, duduk bersama Kaiden, residen bedah yang ambisius dan selalu tertarik pada intrik di balik layar. Keduanya pura-pura asyik menatap jurnal medis di tanga

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 68: Harga Sebuah Pengkhianatan

    Kabar dari laboratorium datang dengan cepat dan brutal, menyelimuti suasana dengan lapisan kepedihan yang menusuk: Gerald dan Riris dinyatakan positif Sifilis. Vito dan Kevin, beruntung, mendapati hasilnya negatif. Tetapi kemenangan kecil itu terasa hampa di tengah ledakan emosi yang kini membayangi mereka. Mereka berkumpul lagi di kafe yang sama, kali ini bukan untuk kepanikan, melainkan untuk menghadapi konsekuensi pahit yang tak terelakkan.Riris duduk tegak di hadapan Gerald, tubuhnya gemetar hebat bukan karena dingin, melainkan karena amarah yang mendidih dari lubuk hatinya. Wajahnya yang biasa cerah kini terlihat pucat dan keras, penuh kekecewaan mendalam. Vito, Wulan, dan Kevin hanya bisa menyaksikan dari pinggir, terdiam dalam ketegangan yang menyesakkan.Wulan duduk tegap, memegang erat tangan Vito yang berkeringat dingin, mencoba menyalurkan kekuatan. Kevin menunduk dalam, tatapannya terkunci pada pola meja di hadapannya, menghindari kontak mata dengan siapa pun. Ia tak mamp

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 67 Kecurigaan Yang Menghancurkan

    Ketidakjujuran Bima bertahan selama dua hari penuh setelah hasil tersebut keluar. Dua hari yang dipenuhi oleh kelegaan diam-diam di pihak Bima, dan ketidaktahuan sepenuhnya di pihak Lidya. Namun, sore itu di ruang intern yang ramai, ponsel Lidya bergetar di mejanya. Itu Wulan, kawan intern-nya yang tampak cemas. Wulan tidak berbicara panjang, hanya kalimat-kalimat singkat yang menusuk langsung ke inti masalah, mengoyak ketenangan buatan."Ris dan Gerald positif, Lid. Sifilis," suara Wulan terdengar parau namun tegas dari ujung telepon, seperti pisau dingin yang menyentuh kulit. "Kau harus segera periksa. Ini menyebar cepat di antara mereka yang punya kontak dekat dengan Kevin dan Vito."Telepon terputus secara mendadak. Lidya menjatuhkan ponselnya ke meja. Gerald dan Riris? Positif Sifilis? Tubuhnya mendadak lemas, bukan karena takut tertular infeksi mematikan itu secara langsung—meskipun itu juga—melainkan karena kesadaran yang baru datang seperti sambaran petir di siang bolong: Bima

  • Malam Terlarang Bersama Dokter Pembimbingku   Bab 66: Ketakutan Diam-Diam Sang Predator

    Kabar tentang kegawatdaruratan Dian, telah menyebar di lingkaran residen dan intern, menciptakan riak kecemasan dan bisikan di lorong-lorong rumah sakit. Namun, di kalangan staf senior, informasi itu sampai ke telinga Dr. Bima dengan detail yang jauh lebih mengganggu. Bukan sekadar gagal katup jantung yang parah, melainkan diagnosis akhir yang mencengangkan: Sifilis Kardiovaskular, sebuah komplikasi langka yang menandakan infeksi telah berlarut-larut tanpa terdeteksi. Bagi Bima, diagnosis ini bagaikan bom waktu yang mengancam struktur kehidupan yang telah ia bangun dengan cermat.Meskipun ia telah berusaha keras mengendalikan hidup Lidya, memastikan setiap aspek selaras dengan citra kesempurnaan yang ia proyeksikan, ada satu variabel yang selalu luput dari kendalinya: masa lalu. Bima sangat menyadari bahwa Lidya pernah menjalin hubungan intim dengan Kevin.Ia juga tahu pergaulan bebas yang dicontohkan oleh Kevin dan Vito, kebiasaan yang kini berujung pada kondisi tragis Dian. Ketakuta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status