Share

Membenci Selamanya

“NGGAK MUNGKIN si mbak tomboi bolos datang ke rumah ini.”

Staryan menggerutu saat dia baru menjejaki ruang tamu sepulang manggung di salah satu acara musik pagi. Dalam setiap langkah gontai menuju ruang keluarga, Star memikirkan sikap dan ucapannya semalam di atap, yang membikin Zee membiarkannya pergi lebih dahulu dan tidak membalas kembali.

“Nah! Itu adik lelakiku. Habis manggung di ….,” seru Stacya dengan bangga, sambil melambaikan tangan. Namun akhirnya, kalimatnya jadi menggantung dan berstatus menunggu sambungan kata dari Star.

Star mengedarkan penglihatannya sekelebat pada wartawati dan kamerawan yang memandangnya berseri-seri. Alih-alih menjawab, dia memilih menggeser sorot matanya ke arah Zee, yang duduk bersandar sambil melipat tangan dan kaki. Sial, diam-diam perempuan itu malah menunjukkan ekspresi tengil.

“Aa habis manggung di Cibubur Town Square,” sambung Star ramah, walau telat. Aneh, mengapa dua orang berseragam itu te

moodwordster

Terima kasih untuk semua pembacaku. Tambahkan Manager Galakku di rak pustaka kalian, vote, komen dan beri aku bintang lima. Aku tungguin, ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status