Bab 15

Melihat wajah Nancy yang kuyu, Yessa pun menyalahkan diri sendiri dan merasa sedih.

"Kenapa kamu nggak bilang kamu hamil? Seandainya aku nggak mengajakmu bermain, maafkan aku ...."

Nancy tertegun, matanya memanas, dia tersenyum getir.

"Apa hubungannya denganmu? Winda sengaja mencelakaiku. Kalau kali ini nggak berhasil, akan diulang lain kali. Bukan kamu yang harus kubenci."

Mata Nancy menjadi sedikit lebih keruh.

Rasa sakit seperti itu masih membekas di hatinya, Nancy akan membuat Winda merasakan konsekuensinya.

Yessa menarik napas dalam-dalam.

"Video siaran langsung dan foto malam itu telah beredar, orang-orang di dunia maya memarahi mereka."

"Josan mencarimu ke mana-mana. Dia mungkin ingin menyelesaikan secepatnya. Nancy, kamu nggak boleh berhati lembut!"

Mata Nancy berkedip, "Jangan khawatir, aku nggak terjerat dengan cinta seperti dulu lagi."

Dia ingin Nancy bekerja sama dengannya dalam membereskan kekacauan seperti sebelumnya, tapi maaf saja, Nancy hanya akan memperburuk keadaan.

Begitu Yessa pergi, Nancy mengeluarkan ponselnya.

Puluhan panggilan tak terjawab datang dari Josan dan Milian, beberapa panggilan dari rumah Keluarga Clinton.

Nancy membaca topik yang sedang hangat dibicarakan di internet.

"Wanita simpanan orang kaya menekan istri sah", "Istri sah mengalami kecelakaan mobil, pelakunya adalah wanita simpanan".

Video tersebut merupakan cuplikan kamera dasbor kendaraan yang diparkir di sekitar klub itu.

Dari saat Nancy menunggu hingga tertabrak, seluruh prosesnya ditampilkan.

Sebagian besar komentar berisi kemarahan dalam membela Nancy.

"Itu sangat nggak manusiawi. Nggak akan ada yang percaya kalau bilang itu nggak disengaja!"

"Wanita itu pasti ibu dari anak haram Josan. Dia benar-benar menghalalkan segala cara demi menjadi istri sah!"

"Josan pasti buta, Nancy jauh lebih cantik daripada wanita ini!"

"Aku benar-benar kasihan pada istrinya. Dia bekerja keras sepanjang hidupnya, tapi hanya menguntungkan orang lain. Bagi pria, kotoran di luar pun harum!"

"Tangkap dan hukum dia. Ini pembunuhan yang disengaja!"

....

Opini masyarakat di internet pada dasarnya mengkritik Josan dan Winda.

Saham Grup Clinton jatuh ke titik terendah sepanjang sejarahnya.

Ini adalah skandal terbesar dalam sejarah Grup Clinton, tak heran Josan khawatir.

Biarpun Keluarga Clinton tidak dapat mengendalikan opini publik, tapi Keluarga Lington mungkin telah melakukan intervensi.

Biarpun Yohano berjanji untuk tidak ikut campur, mana mungkin dia hanya menonton?

Bagus juga, biarlah orang-orang melihat wajah asli Winda.

Siapa yang tidak bisa memanfaatkan opini publik?

Apa Josan mengira dia bisa mendominasi di internet?

Nancy mencibir dan mematikan ponsel.

Namun, ini tidak cukup.

Nancy harus memulihkan kesehatan lalu menyelesaikan perhitungan secara perlahan.

Kecuali Yessa dan Yohano, tidak ada orang yang mengetahui kondisi kesehatan Nancy.

Pembantu hanya mengetahui bahwa Nancy mengalami kecelakaan mobil dan fisiknya lemah, jadi dia mengonsumsi suplemen terbaik untuk pemulihan.

Setengah bulan kemudian.

Nancy hampir pulih total, tapi datang kabar dari pengacara bahwa Josan tidak mau menandatangani surat perjanjian cerai.

Nancy tersenyum, itu seperti yang diharapkan.

Kalau Josan menandatanganinya, bukankah membuktikan bahwa rumor itu benar?

Nancy mengganti baju lalu keluar rumah. Nancy akan menyelesaikan masalah ini hingga tuntas.

Nancy duduk di kafe dekat gedung Grup Clinton.

Dia melihat seseorang menggunakan cat merah untuk menulis kata-kata mencolok "Membunuh orang, harus bayar dengan nyawa!" di tanah di depan perusahaan.

Tukang kebersihan sedang menghilangkan noda.

Mata Nancy sedikit perih, seolah dia tahu siapa yang melampiaskan amarah ini untuk Nancy.

Keluarga Lington akan selalu menjadi pendukung Nancy!

Nancy berpikir sebentar lalu mencari nomor Winda yang dia minta orang selidiki. Dia mengedit pesan dan mengirimkannya.

Kurang dari setengah jam kemudian.

Josan muncul, dia terlihat lelah, wajah dinginnya terlihat kesal, dia langsung datang ke kafe.

Nancy tahu mata-mata Josan ada di mana-mana.

Dia menatap Nancy selama beberapa detik, suaranya serak dan dingin.

"Ke mana saja kamu?"

Selama periode ini, dia dipusingkan oleh sejumlah masalah.

Namun, dia tidak bisa menemukan Nancy, seolah Nancy telah menghilang dari dunia.

Karena tekanan opini publik, polisi berkali-kali membawa Winda untuk diselidiki.

Pengacara Josan juga sangat sibuk.

Kasus ini tidak bisa ditekan dan menjadi makin sulit.

Nancy perlahan menundukkan kepalanya dan meminum kopi, ekspresinya asing dan dingin.

"Apa kamu sudah menandatangani surat perjanjian perceraian? Kalau punya waktu hari ini, sekalian urus prosedurnya."