Share

Adu argumen.

Keputusan untuk pergi dari unit mewah tersebut terpaksa diurungkan oleh Selena sebab Dev tak memberikan izinnya. Dev membujuknya serupa seorang ayah yang membujuk anak perempuannya. Lalu, bagaimana mungkin Selena bisa membantahnya?

Jika bicara soal perhatian, mertuanya itu memang bisa dikatakan sangat mirip ayahnya, pikir Selena.

Ah, tiba-tiba Selena rindu pada sosok penyayang itu, sampai tak terasa air mata menetes dengan sendirinya.

"Selena kangen Papa ...." gumam Selena, lalu menghela napas sangat panjang.

"Non." Mbok Nung yang baru saja selesai membersihkan unit mendekati Selena yang duduk melamun di meja makan. Sarapan yang masih utuh di piring menjadi perhatiannya.

Selena menoleh, mendapati Mbok Nung yang sudah berdiri di sisi meja makan. "Ya, Mbok?"

"Makanannya kenapa belum dimakan, Non? Gak suka, ya, sama menunya? Kalo gak suka biar Mbok masakin yang lainnya." Mbok Nung melirik sandwich buatannya sekilas. Dia berpikir jika Selena tidak menyukai makanan buatannya.

Reflek,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
si JALANG nggak terima di katain PEZINAH PECUNDANG Heheheheheyoooooooooon
goodnovel comment avatar
Raudlatul Jannah
huh kelakuan anak sama mama emang sama aja ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status