Share

Episode 87

Satu jam kemudian Dr. Silva dan Andini sudah sampai di halaman rumah sakit. Hari sudah mulai gelap lampu halaman rumah sakit di nyalakan dengan sinar temaram.

 Dengan bergegas mereka memasuki gedung rumah sakit dan setengah berlari menuju ruangan Kasandra.

Di sana sudah terlihat Devano, Dendi dan Rio serta Dr. Veno mengelilingi tempat tidur Kasandra. Kasandra berbicara terbata-bata dan ia kini sedang memegang tangan Devano. Suaranya lirih kadang tidak jelas terdengar.

“Ada apa Ven?” tanya Dr. Silva kepada Veno yang berdiri di bagian kepala Kasandra.

“Terminal lucidity !” ujar Dr. Veno tapi lirih berbisik ke telinga Dr. Silva.

“Haaah..??” Dr. Silva berteriak tertahan lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Sebagai Dokter tentu ia tahu istilah terminal lucidity yang barusan di sebutkan oleh teman sejawatnya itu.

Terminal lucidity adalah istilah bagi pasien yang tiba-tiba sehat tapi akan meninggal dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Christina
aku ga sanggup lihat endingnya. sdh cukup. ga rela lihat akhir yg sedih berpisah seperti ini. author nya jahattt... tega tega tega. tapi makasih sdh buat ceritanya, aku dah Tau endingnya devano & Silva bahagia ,itu dah pasti.
goodnovel comment avatar
Christina
ah sad ending. bahkan ibu devano ga sedikitpun meminta maaf, ingat sekali ketika dia berharap cucu & memberi target terkesan dialah mandul. padahal anaknya yg ga bisa memberi anak. ah sedih2.. makasih ya untuk ceritanya. ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status