Share

Tekad di Hati

Mata yang terpejam itu bergerak-gerak, lalu perlahan kelopak mata itu terbuka. Buyung Kacinduaan berdiam diri untuk sesaat. Dan setelah semua kepingan peristiwa kembali memenuhi ingatannya, barulah bocah tujuh tahun itu bangkit. Ia meringis, merasakan seluruh persendian di tubuhnya seolah lepas.

Ia begitu lemah dengan perut yang kempis. Terduduk berselonjor kaki di atas tanah berumput tebal.

Sang bocah mengingat jelas rentetan peristiwa menyakitkan yang ia alami. Mulai dari kedatangan Darna Dalun ke rumah orang tuanya itu, lalu terjadi pertikaian, satu per satu penghuni rumah yang roboh ke tanah, ia yang harus melarikan diri bersama ibunya yang sedang hamil besar. Sampai pada kejadian di tebing ngarai, ia yang menyaksikan sang ibu jatuh, lalu ia sendiri pun terjatuh.

Kemudian ia bertemu dengan harimau besar yang ternyata berwarna putih dengan matanya yang biru terang. Dibenamkan ke dalam sungai hingga berkali-kali, dan terakhir, yang ia ingat ad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status