Terdengar ada suara yang memanggil, orang itu datang melalui pintu samping, "Dinda…!". Semua teman sekelas melihat ke arah suara tersebut dan begitu melihatnya, ternyata Mario yang datang. Mario masuk dari pintu samping dan berjalan mendekati Dinda yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya. Dinda berdiri dan langsung memeluk Mario dengan erat. Mario mengelus wajah Dinda yang mulus itu, dengan tidak memperdulikan orang sekitar keduanya pun tiba-tiba saling berciuman. Ketika melihat adegan Dinda dengan Mario, banyak teman sekelas yang melihat ke arah Kevin lagi. Karena semua orang tahu, bahwa Kevin adalah pacar Dinda sebelumnya dan mereka masih tidak tahu bahwa Dinda telah putus dengan Kevin sudah beberapa minggu ini. Sedangkan Kevin hanya merasa jijik dengan kelakuan mereka berdua, Kevin tahu bahwa Mario tidak sebaik yang Dia kira. Karena dia pernah mendengar dari teman sekamarnya yang berkata, bahwa Mario setidaknya pernah membawa sepuluh perempuan untuk tinggal di asrama kamp
Tantri tersenyum kecut dan mengikuti akting Kevin, "Oke, aku tunggu, jujur saja, aku masih belum pernah masuk restoran itu…!"Tantri mana tahu jika ajakan Kevin itu benar benar akan dilakukannya, karena dia tahu Kevin hanya bercanda. Tantri lalu pergi karena Kevin dipanggil oleh kedua sahabatnya.Kedua teman sekamar Kevin berjalan dan mengajaknya ke kantin untuk makan siang.Di dekat pintu masuk kantin itu, Fadli tiba-tiba berhenti, kemudian menatap ponsel dan berkata dengan keras, "Sial, Andre sudah mendapatkan pasangan, kalian lihatlah grup asrama kita…!""Benarkah?" Kevin dan Doni segera mengeluarkan ponselnya dan membuka grup asrama. Andre baru saja mengirimkan sebuah pesan, "Hai kawan-kawan, aku secara resmi mulai hari ini mengumumkan bahwa aku sudah tidak sendiri lagi! Cepatlah kembali ke asrama, aku akan mentraktir kalian makan siang hari ini…!""Anak itu akhirnya telah menemukan seseorang yang bisa menemani dan akhirnya tidak akan merasa kesepian lagi..." Ujar Doni. "Ayo, kita
Oh ini…" Lisa menyentuh bintik kecil di dahinya dan wajahnya yang cantik itu sedikit marah, "Jangan tanya lagi, tadi pagi aku pergi ke Citibank untuk menarik uang dengan ayahku, dan aku tidak sengaja disentuh oleh pria sialan…""Hah, disentuh? Kalau begitu apakah pria itu sudah meminta maaf padamu.?"Lisa mengambil ponsel untuk berkaca dan menyadari bahwa bintik merah itu tidak terlalu jelas, kemudian dia meletakkan kaca itu sambil tersenyum, "Dia sudah meminta maaf, tetapi kalian juga tahu bahwa nasabah seperti apa dulu yang dilayani oleh Citibank itu, dan kalian tebaklah pakaian apa yang dia kenakan saat itu? Produk murahan dan aku sedikit tercengang melihat cara berpakaiannya, karena mau apa dia pergi ke citibank yang bukan untuk level seperti dia...""Produk murahan? Maksudmu dia memakai baju yang biasa saja?""Tapi di Citibank itu bukannya hanya bisa mengajukan kartu dengan saldo minimal 100 juta? Jika di drama sinetron, semakin rendah sikapnya, semakin kaya juga orangnya. Kalau
Ini membuat Doni dan Fadli merasa sangat canggung dan malu, sedangkan Elsa dan Amanda hanya mengobrol sambil menggunakan ponsel mereka dan tidak menghiraukannya.Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan sikap mereka. Meja itu terdiri dari empat bangku kayu. Satu bangku bisa diduduki oleh dua orang. Elsa dan Amanda duduk di satu bangku, Doni dan Fadli satu bangku, Andre dan Syifa juga satu bangku sedangkan Lisa duduk sendirian di satu bangku.Syifa dan Andre merasa sangat tidak percaya diri, karena Lisa adalah satu-satunya teman sekelasnya yang paling cantik dan pemilih. Ketika Kevin datang, bagaimana dengan reaksi Lisa ketika bertemu dengan Kevin.Meskipun Kevin terlihat lumayan, tetapi pakaian yang dia kenakan benar-benar lusuh dan kotor! Andre dan Syifa menyapa yang lain untuk memesan makanan, sedangkan Elsa dan Amanda mengarahkan pandangan mereka pada menu makanan. Mereka sama sekali tidak peduli ada Fadli dan Doni yang berada di depannya."Mengapa yang datan
Syifa merasa ragu dan Lisa telah memberikan jawabannya melalui sikapnya. Dia tetap tersenyum dingin dan menatap Andre dan Syifa. "Syifa, selamat untukmu yang telah mendapatkan pacar yang tampan seperti Andre, aku masih ada sedikit urusan dan sedang tidak ingin makan, aku pergi dulu."Setelah selesai berbicara, Lisa berdiri, berbalik dan berjalan keluar.Bisa dikatakan bahwa acara makan ini direncanakan oleh Lisa. Menurutnya, Andre terlihat lumayan, apalagi dia dari jurusan ekonomi, Lisa berfikir bahwa teman-teman Andre pasti juga akan sama terlihat lumayan.Dalam hatinya ingin mencari pasangan yang cocok dan malas untuk Memilah milih lagi. Meskipun itu tidak cocok, tetapi juga bukanlah hal yang buruk untuk mengenal pria yang tampan lagi.Tak terduga, teman sekamar Andre, Fadli terlihat sedikit frustrasi, sedangkan Doni terlihat biasa saja. Dia masih bisa menahan kedua orang ini.Tetapi ketika dia melihat Kevin, Lisa tidak bisa menahannya lagi. Di dalam pikirannya, Kevin adalah seoran
Untuk saat ini, Fadli yang duduk di ranjang tiba-tiba berteriak pada Kevin dan Doni dengan penuh semangat, berkata. "Kevin, Doni, cepat kalian kemari, Wina sedang siaran langsung, mari kita tonton bersama...!"Wina adalah orang yang disukai secara diam-diam oleh Fadli sudah sejak lama. Siaran langsungnya baru saja dimulai pada satu hari yang lalu. Itu juga pernah diunggah di grup kelasnya dan hampir semua teman-temannya memiliki akun siaran langsungnya.Kevi sangat menikmati sekali video yang di bagikan oleh Wina, teman-temannya juga begitu bersemangat melihat Wina, tanpa di suruh oleh Fadli mereka sudah terdaftar dengan akun Wina. Jadi saat Wina menayangkan siaran langung mereka langsung join untuk melihatnya.Wina telah menayangkan siaran langsung selama 30 menit. Saat ini, lebih dari 100 orang sedang menontonnya dan kebanyakan dari mereka adalah teman sekelas Wina dan tentu saja banyak laki-laki yang menontonnya. Kebetulan sore hari ini tidak ada kelas, bukannya ini adalah hal yan
Jidan langsung mengirimkan hadiah lima kali berturut-turut, lima hadiah singa setara dengan 25 juta!Wina langsung terpana oleh hadiah yang diberikan Jidan. Mata Wina sedikit tidak percaya dengan hadiah itu. Dia melihat pemandangan ini di siaran langsungnya dengan tidak percaya.Dia meletakkan kedua tangannya di dadanya dan tampaknya sangat gembira, "Kak Jidan, kamu telah mengirimkan begitu banyak hadiah padaku, aku benar-benar ... Aku benar-benar sangat bahagia sekali.." Wina memberi ciuman dengan efek suara di depan kamera."Kak Jidan, apakah kamu satu kelas denganku.?" Wina mengedipkan kedua matanya yang genit."Jidan, apakah uang sudah membuat dirimu merasa hebat? Aku benar-benar sangat kesal!" Fadli mengetik pesan dengan amarah.Jidan lanjut berbicara lagi, "Wina, serahkan posisi administratornya padaku!""Oke, baiklah!" Wina mengangguk dengan cepat. Setelah Wina mengubah posisi admin, Jidan telah ditetapkan sebagai administratornya."Fadli si miskin itu masih berani mengancamku
Mahasiswa lainnya mulai banyak menyanjung Jidan, apalagi sudut pandang dari masing-masing orang berbeda jika dikaitkan dengan uang!"Heh si miskin Kevin, Doni dan Fadli, apakah kalian bertiga sudah melihatnya?, inilah yang disukai oleh orang-orang, dan hanya kalian saja yang bertaruh denganku, hahaha. Benar-benar kalian hanya mempermalukan diri sendiri!" Setelah Jidan selesai mengirimkan pesannya dia langsung mematikan percakapan akun Doni. Doni menepuk meja komputer dengan sangat marah. "Doni, tidak apa-apa, jangan anggap kata-kata Jidan itu dengan serius!" Fadli menghibur Doni. Lagi pula, Doni menyinggung Jidan karena membelanya."Wina, ada begitu banyak keturunan kaya di lingkunganku. Lain kali, saat aku melihat siaran langsung mu lagi, aku akan mengajak mereka masuk dan membantumu untuk memberikan hadiah!" Jidan menjadi lebih aktif lagi. "Aku akan membantumu untuk menyimpan kedua akun Fadli dan Doni. Setelah penggemarmu sudah banyak, kamu bisa langsung memblokir mereka. Tidak ad