Share

25. Merasakan Ketenangan

Liam melirik jam dinding. Indira belum pulang di saat sebentar lagi akan menjelang magrib. Ia mengerutkan kening, merasa jika perempuan itu tidak ikut bimbingan belajar hari ini atau ada kelas tambahan. Terakhir, perempuan itu akan pulang tepat waktu.

“Kenapa dia belum pulang juga?” gumam pria itu, memutuskan untuk menyelesaikan hidangan terakhir.

Karena ia pulang lebih dulu dan merasa mereka akan makan malam bersama. Liam memutuskan untuk masak beberapa menu; udang, ayam dan sayur tumis. Tapi, sampai masakannya selesai terhidang, Indira belum pulang juga.

“Apa aku telepon aja?”

Tiba-tiba, bel unitnya berbunyi dan napas lega Liam terdengar menenangkan perasaannya. Ia hanya takut terjadi sesuatu pada Indira dan tidak mengabarinya sama sekali. Dengan langkah lebar ia berjalan ke pintu utama, membuka dengan semangat sampai tubuhnya menegang.

Pelukan cepat itu diterimanya bersama tangis Indira yang pecah. Perempuan berbalut swea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status