Share

Bab 16. Kumohon, Jangan!

Zico membaringkan Nara di kursi mobil tanpa melepas ciumannya. Dia bahkan tidak memedulikan nafas Nara yang sudah tersengal.

Wajah Nara sudah memerah karena kekurangan oksigen, dengan berani Nara pun memegang dengan lembut pipi Zico dengan kedua tangannya.

Zico tersentak saat merasakan hangatnya tangan Nara pada pipinya, tanpa Zico sadari. Dia melepaskan bibirnya yang tertaut pada bibir Nara.

“Hah, hah, hah.” Nara bernafas dengan terengah-engah saat Zico melepaskan ciumannya. Zico masih memandang Nara dengan intens, dia masih merasakan hangat tangan Nara yang saat ini masih memegang pipinya.

Nara melebarkan pupil matanya saat mulai menyadari apa yang sekarang telah dia lakukan, dia sudah berani menyentuh Zico, itu artinya kedua tangannya ini akan berada dalam bahaya. Dia melihat kedua tangannya yang masih menempel di kedua pipi Zico dan dengan cepat dia pun menurunkannya.

Nara menautkan kedua tangannya satu sama lain dan menaruhnya di depan dadanya. Dia kembali kesusahan menel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status