Beranda / Romansa / Marrying Mr Alim / BAB 1. Gara-gara Taruhan.

Share

Marrying Mr Alim
Marrying Mr Alim
Penulis: Ria Humaira

BAB 1. Gara-gara Taruhan.

Penulis: Ria Humaira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-07 10:41:23

 

"Wooy!! lagi makan apaan tuh?" 

Suara cempreng milik Rosa menggema di kantin yang masih terlihat ramai. Gadis itu tampak santai dengan tatapan memuja kaum adam pada tubuhnya yang begitu sexy bak gitar Spanyol. 

Kemeja berwarna hitam melekat pas pada tubuh Rosa, dua kancing teratasnya terbuka, menampakkan belahan dada putihnya. 

Hot pants berwarna senada memperlihatkan kaki jenjangnya, dilengkapi dengan sepatu sneakers berwarna coklat tampak anggun di kakinya. Wajar saja wanita itu di juluki bunga kampus. 

Rosa menghampiri teman-teman nya yang biasa di juluki grup Sexy Yeoja. Grup itu terdiri dari lima orang wanita cantik, Lana, Linda, Maya, Siska, dan Rosa. Bisa ditebak dari nama grupnya yang menggunakan kata 'Yeoja' yang berarti gadis atau wanita dalam bahasa korea. Dan mereka itu segerombolan penggila Kpop. 

Hampir seluruh penghuni kampus tau kalau grup Sexy Yeoja penggila kpop. Karena jika ada event di kampus pasti grup Sexy Yeoja akan menampilkan semua yang berbau kpop, entah itu menyanyi atau menari, bahkan terkadang menampilkan berbagai jenis makanan khas korea.

"Eh, Ross! ada mr alim noh!"

Siska menyenggol bahu Rosa hingga gadis itu menoleh ke segerombolan anak rohis kampus yang menempati meja paling pojok. 

Bening dan bersih.

Itulah yang ditangkap Rosa jika melihat segerombolan cowok yang tengah bercanda sembari menikmati kopi dan gorengan di sudut kantin. 

Rosa juga heran, kenapa kebanyakan anak rohis itu bening dan bersih. Kadang Rosa bertanya-tanya produk apa yang mereka pakai? Sebab ia sendiri harus menggunakan skincare termutakhir dengan harga selangit untuk mempertahankan wajah dan kulit mulusnya. 

"Deketin gih, mumpung si mr alim lagi di luar. Kita juga mau liat lo beraksi." 

Maya tersenyum penuh arti pada Rosa yang mulai menelan ludahnya kasar. Ya kali, Rosa dijuluki bunga kampus, jadi tidak terhitung berapa pria yang sudah patah hati karenanya. Tapi gara-gara taruhan menyebalkan yang mereka lakukan seminggu lalu membuat Rosa terpaksa menaklukkan Mr Alim. 

Salah kan saja indonesia yang kalah. Ah tidak! Itu salah pemain Thailand yang bertingkah seenak jidat!! 

 

Heol, Mr alim!!

Well, namanya Muhammad Alfandi. Nama panggilan Alfa atau Fandi. Mahasiswa yang sedang mengikuti studi S2 di kampus yang sama dengan Rosa. Alfandi juga merangkap sebagai asisten dosen. Pria itu terkenal alim dan merupakan ketua LDK Ikhwan.

Wajahnya khas Asia, kulitnya putih, tinggi nya sekitar 180 cm, cukup tinggi memang, tapi itulah yang membuatnya tampak mempesona. Yeah, meskipun Alfa sendiri tidak pernah menebar pesona, bahkan Rosa nyaris frustasi saat pertama kali mendekati Alfa. 

"Ros, tunggu apa lagi? Deketin gih, ntar keburu kabur." 

Linda mendorong Rosa, hingga mau tidak mau wanita itu berjalan mendekati meja Alfa dan teman-teman nya. Ia tidak peduli dengan bisikan orang-orang yang melihat nya, entah itu mengolok atau memuji nya. 

"Kak, lagi apa?" 

Rosa bertanya, sekedar basa basi. 

Sejenak tawa Alfa dan kawan-kawannya terhenti, mereka menatap Rosa kemudian memalingkan wajahnya seketika. 

Ya elah, kayak apa bae gue. Cantik bening gini di goda atuh bang. batin rosa berteriak kesal.

"Cabut duluan bro!

Assalamualaikum." 

Alfandi meraih ranselnya, meninggalkan Rosa yang masih terdiam di tempatnya.

Sialan tu cowok, kalau bukan karena taruhan gue juga jijik banget liat muka temboknya. Aghh, kenapa juga gue pake acara kalah taruhan segala.

Rosa mendengus kesal, menatap teman-teman Alfa yang ikut ikutan meninggalkan nya. Ya tuhan, dia seperti hama saja di mata anak rohis. 

"Awas saja, Alfa bakalan nyesel udah cuekin gue." Gerutu Rosa kesal. Ia kembali ke teman-teman yang tertawa mengejek nya. Demi apa coba, ini pertama kalinya ia ditolak seorang pria. 

Alfa itu tidak ada apa-apanya menurut Rosa. Alfa miskin, rakyat jelata, tidak punya rumah mewah, apalagi mobil mewah seperti pria pria yang sering mendekati nya. Alfa hanya memiliki satu motor matic yang menjadi kendaraan nya. 

Hanya saja, Alfa cukup tampan jadinya memiliki banyak penggemar. Selebihnya Rosa tidak memiliki ketertarikan dengan Alfa. 

Hell yeah, kalau pun mereka suatu saat nanti berpacaran, Alfa tidak akan sanggup membelikan perlengkapan kecantikan Rosa. Dari informasi yang Rosa ketahui, gaji Alfa 3 juta perbulan di perusahaan milik kakek Rosa, gajinya menjadi asisten dosen juga tidak seberapa. 

Rosa simpulkan sendiri kalau Alfa itu benar-benar miskin aka rakyat jelata. Jadi ia hanya berniat membuat Alfa jatuh cinta kepadanya kemudian memutuskan nya. Itu saja. 

Rosa optimis bisa menaklukkan Mr Alim. Karena selama ini tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Mungkin Alfa butuh ciuman atau sedikit pemanasan, kemudian pria itu akan bertekuk lutut kepadanya.

Lagipula laki-laki mana yang di sodorkan kenikmatan lalu tidak tergiur? Ia rasa tidak ada kucing yang menolak ikan. Yah kecuali kucing nya bodoh. 

Ya, semoga saja berhasil Rosa. 

"Semangat atuh neng, masa gitu aja loyo. Nih minum, jus mangga special dari mama gue." 

Siska menuangkan jus mangga dari termos yang di bawa nya. 

Tanpa menunggu lama, Rosa meneguk nya, rasanya memang enak jadi ia bisa melupakan 'pelecehan' mr alim padanya.

"Kok mama lo pinter buat jus sih? Perasaan kalau gue yang buat enggak pernah seenak ini, eh mama gue juga." 

Lana menimpali, gadis itu meminum jus nya dengan anggun. Berbeda dengan Rosa yang tidak peduli dengan keanggunan. 

"Kemarin kemarin dia udah permaluin gue di kelas, terus di tempat parkir, di mushola, di cafe, sekarang di kantin. Emang dasar sialan mr alim, awas aja gue bakalan cium dia kalau berani permaluin gue lagi. Pokoknya gue enggak terima!!" 

Rosa masih saja mengomel sembari melahap bakso nya penuh emosi. Ia membayangkan menonjok wajah tampan Alfa, kemudian mencakar cakar nya hingga wajahnya rusak. Dengan begitu tidak ada lagi yang mengidolakan nya.

 

Ya, kalau dia jelek kan enggak jadi target juga. Ya salahin aja kenapa mr alim itu tampan!!

"Yang sabar neng, lagian baru juga seminggu. Dia belum kena syndrome cinta milik lo kali. Isi otaknya mungkin tentang matematika dan rancangan." 

Maya mencoba menghibur, menepuk pundak Rosa pelan.

 

Kelima wanita itu asyik bersenda gurau, melupakan sejenak misi untuk menaklukkan Mr Alim. 

 

* * * * 

Alfandi meraih jaketnya kemudian bergegas menuju parkiran di mana motor nya berada. 

Pria itu tampak acuh melihat rekan-rekan kerja nya, khususnya wanita yang memandang nya kagum.

"Astagfirullah...!!" 

Alfa nyaris terjatuh ketika melihat sosok cantik menggunakan dress hitam sudah duduk manis di motor matic miliknya.

Rosa. Sudah dua minggu ini wanita itu mengikutinya, entah apa tujuannya, yang jelas Alfa tau ada sesuatu yang salah. Rosa juga salah karena tidak menutup aurat, jadi Alfa juga tidak ambil pusing, karena seingatnya seluruh mahasiswi kampus yang beragama islam sudah di bagikan buku dengan judul 'Ayo Berhijab' karya ustadz Felix Siaw secara cuma cuma. Tidak tanggung tanggung Aldi si anak orang kaya yang menjadi wakil LDK membagikan hijab berbagai macam jenis kepada seluruh mahasiswi. 

Jadi, menurut Alfa tidak ada alasan untuk Rosa untuk tidak Hijrah, dan juga Rosa sangat kaya, terlebih kakeknya memiliki perusahaan bonafit di negara ini, hanya saja Rosa tidak pintar menangkap sinyal taufik dari Allah Azzawajalla, karena hidayah itu sudah diberikan kepada seluruh manusia. Tergantung dari mereka, mau dan tidak nya menangkap sinyal itu. 

"Kak Alfa, kakek bilang aku boleh nebeng kak Alfa. Kalau enggak mau kakek bakalan mecat kak Alfa." 

Rosa tersenyum angkuh, menatap wajah tampan Alfa yang tampak tenang seperti biasanya. 

"Pecat saja. Saya tidak takut, justru pak Arka akan terkena sangsi karena melanggar kode etik perusahaan." 

Alfa menjawabnya pelan, mengisyaratkan agar Rosa pergi dari kendaraan miliknya, 

bahkan pria itu tidak menatap wajah cantik Rosa yang membuat wanita itu semakin kesal dengan tingkah sombong Alfa.

Sial, aku seperti Oh Hani di playful kiss saja, si mr alim sepertinya type cool seperti Baek Seung Jo. Lebih memilih di kubur daripada bersama Oh Hani. Fsst, ini akan seru. 

"Oh ya? Undang undang nomer berapa? Pegawai seperti lo tidak ramah lingkungan, jadi gue memutuskan untuk memecat lo, mr sok alim!" 

Rosa masih bertahan di atas motor Alfa, wanita itu bersedekap angkuh. Menatap wajah Alfa tanpa rasa gentar sedikitpun. 

"Pasal 4 ayat 58. Sekarang pergi. " 

Rosa nyaris menganga mendengar ucapan pria di depannya. Ah, pantas saja penggemar nya banyak, selain alim dia juga pintar, padahal kalau di ingat ingat Alfa itu mengambil jurusan arsitek bukan jurusan hukum.

 

"Emangnya hukumnya apa saja? Apa sangat kritis? Hanya memecat lo, gue rasa enggak gitu gitu amat." 

Rosa meringis di ujung kalimat nya. Ia mengkhawatirkan kakeknya tentu saja. Selama ini kakeknya selalu memanjakan nya, mungkin karena dia satu-satunya perempuan di keluarga besarnya selain ibu dan tante tante nya, selainnya saudara serta kakak kakak sepupunya berjenis kelamin laki-laki.

 

"Tergantung." 

Alfa menjawab sembari menghidupkan motornya, sementara Rosa mendengus kesal saat pria itu memakai helm nya dengan gaya sok keren menurut nya, padahal Alfa merasa biasa saja saat memakai helm. 

"Gak mungkin banget hukuman nya berat, secara kakek gue yang punya perusahaan, jadi mulai hari ini situ gue pecat!" 

Rosa tersenyum mengejek, kemudian berbalik meninggalkan Alfa yang hanya beristigfar melihat kelakuan Rosa. 

Yah, kok gue enggak di kejar sih? 

Ishh, dasar mr alim gak peka. Harusnya dia kejar gue terus mohon mohon biar gak jadi di pecat. 

Emang dasar mr alim bodoh...!

Rosa menatap punggung Alfa yang sudah mulai menjauh, gadis itu menghela nafasnya lelah.

Ini sudah dua minggu ia mengejar mr alim. Karena Alfa tidak setiap hari berada di kampus, jadi Rosa memutuskan untuk mendatangi kantor kakeknya.

"Awas aja gue bakalan aduin sama kakek biar di mutasi ke A****n sekalian. Dia pikir dia siapa seenak jidat perlakuin gue, emang dasar mr alim bodoh...!"

Rosa menggerutu sembari menghentak hentakkan kakinya menuju lift. Ia tidak peduli tatapan karyawan yang berlalu lalang menilai nya. Tujuannya adalah ruangan ayahnya. Karena apapun yang ia minta pasti ayahnya kabulkan.

Senyum Rosa kembali terbit, membayangkan jika mr alim di mutasi ke Kalimantan sana, membangun resort dengan kayu kayu dari hutan, kemudian tidak ada sinyal, ah pastinya si mr alim akan jadi peri hutan, secara dia juga aktif di organisasi perhutanan bersama teman-teman nya di kampus. Mungkin mr alim akan menjadi peternak Sapi, Ayam, atau anaconda.

Ih, kebayang kalau mr alim jadi Tarzan pakai peci, terus ceramahin monyet monyet yang bergelantungan. Ha ha ha!!. 

Rosa cekikikan sendiri saat keluar dari lift, ia benar-benar berfantasi kalau seandainya mr alim jadi Tarzan. Gadis itu masih saja tertawa bahkan saat memasuki ruangan milik ayahnya. 

"Ayah...! Adek kangen."

Tanpa malu Rosa menubruk tubuh ayahnya yang sedang duduk di sofa bersama kedua tamunya. Sementara Azka sendiri sudah biasa dengan tingkah manja Rosa hanya bisa tersenyum kepada kedua tamunya yang tampak memadang nya penuh tanya. 

"Putri saya. Sayang perkenalkan dirimu."

Rosa tersenyum, kemudian memperkenalkan diri nya pada kedua pria paruh baya yang mengaku sahabat ayahnya_Ryan dan Alex.

"Tak ku sangka kau jadi secantik ini Rosa.

Pria paruh baya bernama lengkap Alexander Hartono itu menatap wajah cantik Rosa kagum. Wajar saja, dulu saat masih berumur lima tahun Rosa sangat gemuk, lengkap dengan gigi ompong nya.

Yah, siapa sangka gadis yang dulunya tambun itu bermetamorfosis menjadi angsa putih yang memukau. 

"Terimakasih om, tapi aku tidak operasi plastik loh, meskipun uang Ayah dan kakek banyak.

Ketiga pria paruh baya itu tertawa mendengar guyonan Rosa. Mengingat kakeknya masuk dalam peringkat 6 orang terkaya di Indonesia. Jadi sangat biasa bagi kalangan pengusaha untuk mempercantik tampilan sang angsa. Entah itu dari yang asli cantik atau asli jelek. Di jaman sekarang ini asal ada uang apapun bisa di dapatkan. 

"Serius? dulu kamu cengeng banget lho, om sampai senang ledekin kamu."

Ryan menimpali dengan kekehan ringan nya. 

"Ishh, om aku enggak oplas tau. Tanya aja ayah. Momy bilang aku sudah cantik dari lahir. "

Rosa pura-pura merajuk, memeluk lengan ayahnya.

"Ayah tidak mengizinkan, dalam agama kita juga dilarang. Apa yang sudah Allah Azza Wa Jalla kasih ya disyukuri." Arka menimpali sembari mengelus rambut Rosa penuh sayang. Putrinya yang paling cantik, sekaligus princes satu-satunya di keluarga Nugroho. Kelahiran Rosa yang membuatnya kehilangan istrinya, dan Arka juga bisa melihat cerminan almarhum istrinya dalam diri Rosa. Ya kecuali sifat centil Rosa yang entah dimana didapatnya. Mungkin dari istrinya yang sekarang _Amanda, mengingat betapa Rosa begitu akrab dengan ibu tiri nya itu. 

"Ayah sayang Rosa kan?" Rosa mengedipkan matanya, mengeluarkan jurus memelas andalannya. Arka menjawabnya dengan ciuman di kening Rosa. 

"Aku minta ayah pecat mr alim! Pokoknya aku enggak mau tau." 

Rosa berujar dengan semangat, ia berharap ayahnya memecat si mr alim itu. 

"Mr Alim? Siapa? Ar, ada karyawan mu namanya Alim?"

Alex menautkan alisnya penuh tanya. Arka menjawabnya dengan gelengan kepala. Ia juga tak tahu perihal mr alim yang disebut putrinya. 

"Itu lho pa. Muhammad Alfandi bin rakjel. Ih ngeselin banget orang nya. Rosa enggak suka sama dia. Kalau ayah enggak mau pecat aku bilangin kakek." Rosa mengerucutkan bibirnya, berkomat kamit mencaci Alfa. 

"Oh, itu lho Lex, Yan anaknya almarhum Fatih." Arka menjawab kebingungan dua sahabat nya. 

"Maaf sayang, Ayah tidak bisa memecat nya. Dia berjasa beserta almarhum ayahnya di perusahaan ini. Ayahnya Alfa Asisten sekaligus sahabat kami bertiga. Ayah, om Alex, om Ryan dan Fatih _ayahnya Alfa." 

Dulu saat kamu akan hadir ke dunia ini, Fatih yang membawa ibumu ke rumah sakit, karena ayah saat itu berada di kantor dan ayah tidak tau kalau kamu lahir lebih cepat dari yang diperkirakan.

Saat itu ayah menyuruh nya mengambil berkas yang tertinggal, dan ia menemukan ibumu yang kesakitan, dulu ayah tidak punya asisten rumah tangga seperti sekarang, saat itu ayah dan kakek berusaha merintis perusahaan ini agar berkembang. 

Ayah sudah cerita kan, dulu aku lahirnya prematur. Saat menuju rumah sakit Fatih dan ibumu kecelakaan, mereka di celakai rekan bisnis ayah. Ayah Alfa meninggal di tempat sementara ibumu bertahan hingga dua hari kemudian meninggalkan kamu bersama ayah." 

Arka mengecup kening Rosa di akhir ceritanya, rasanya masih perih karena penyesalan dan juga sesak karena merindukan mantan istrinya yang selalu bersama nya saat suka maupun duka. Allah lebih menyayangi istrinya dan Fatih dengan mengambil keduanya yang begitu berharga bagi Arka. 

"Rosa sayang ayah sama abang. " 

Rosa menelusupkan kepalanya ke dada ayahnya. Ia menangis, tidak menyangka ternyata ayah mr alim berjasa dalam hidupnya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Marrying Mr Alim    BAB 19. Lamaran.

    "Khitbah itu lamaran. Jadi gini deh, kan ta'aruf tujuan nya nikah. Nah biasanya kan ta'aruf itu tujuannya adalah berkenalan, tentunya harus di temani mahrom. Dalam proses ta'aruf itu nggak boleh pake hati, nanti baver kalau ujungnya tidak ada kecocokan. Tapi setau gue sih ulama menyarankan agar mengkhitbah terlebih dahulu baru ta'aruf. Ya ini sih buat orang yang udah kita kenal tap__"Intinya aja sih, nggak sabar gue." Lana menyela penjelasan Rosa. Ia juga tidak sebodoh itu dalam urusan perta'arufan. "Intinya ada cowok yang nge-khitbah gue dan udah di terima sama kakek." "W H A T ?! Elo yakin?" Rosa tersenyum mengiyakan suara toa Maya dan teman-temannya. Ia sudah menebak reaksi keempat sahabatnya saat dirinya mengatakan sudah di Khitbah. "Kita belum lulus Ros, ya elah jangan bilang elo nggak tahan pengen ena ena mangkanya jadi ngebet pengen nikah." Komentar Lana. Wanita itu tidak mempedulikan reaksi keempat sahabatnya minus Rosa yang menatapnya garang. "Aww, sakit!!" Lana meringi

  • Marrying Mr Alim    18. Tiba-tiba Hijrah!

    TING! TING!Jam berdentang nyaring, menunjukkan pukul 7 pagi tepat. Terlihat dua bersaudara Danis dan Zany sedang menyesap cairan hitam di cangkirnya masing-masing sembari menonton acara berita yang sedang berlangsung di televisi. "Astagfirullah!! Dek..!" Zany nyaris menyemburkan kopinya ketika melihat sang adik yang menuruni tangga dengan wajah kucel nan lesunya di tambah ransel di punggungnya yang membuat Rosa terlihat begitu menyedihkan. "Kamu mau kuliah?" Tanya Danis begitu sang adik mendaratkan bokongnya. Sejenak ia menelisik penampilan sang adik yang lebih mirip gelandangan."Hmm..."Rosa mengangguk mengiyakan. Menuangkan susu coklat ke gelasnya tidak bersemangat. Gadis itu ikut menatap televisi dengan tatapan datarnya. Lagi lagi kisah tragis wanita yang di bunuh kekasihnya. "Abis nangis? Mata kamu bengkak lho dek," Danis menangkup pipi adiknya, memberi isyarat pada Zany agar menyembunyikan remote control televisi. Karena biasanya Rosa akan memindahkan channel ke acara Kpop.

  • Marrying Mr Alim    BAB 17. Undangan.

    "Asuransi pada dasarnya adalah menjamin sesuatu yang belum jelas terjadi. Sedangkan pengertian Ghoror adalah merugikan salah satu pihak atau transaksi yang tidak jelas produknya, waktunya, tempatnya, jenisnya dan harganya. Sedangkan dalam islam konsekuensi hukum transaksi antara lain; tidak boleh ada kebohongan, kedzoliman, ghoror dan manipulasi. Semuanya harus jelas. Bagaimana mungkin seorang mengatakan asuransi halal sedangkan di dalamnya ada kedzoliman. Seperti memakan harta seorang dengan batil. Coba fikirkan di antara 100 % pengguna asuransi yang klaim hanya 36 % atau selebihnya. Ada bahkan yang menggunakan asuransi 5 tahun tidak pernah rawat inap di rumah sakit. Oleh karena itu perusahaan asuransi memiliki keuntungan terbesar. Saya tidak menjelekkan suatu perusahaan, tapi hanya menjelaskan hukum syar'i. Gini deh, kalau masih belum mengerti. Misalnya seseorang mengasuransikan mobilnya, dia sudah membayar premi sekitar setahun dengan total 10 juta. Suatu saat mobil itu tabrakan,

  • Marrying Mr Alim    BAB 16. Bertemu Kembali.

    Antara Pencipta dan Mahluk.Antara Langit dan Bumi.Antara Jin dan Manusia.Antara Bulan dan Bintang.Antara Kamu dan jodohku. Oh kasih.Aku tahu diriku tak pantas di cinta.Melirik pun kau menolak.Menyapa pun kau seolah tak ikhlas.Merindukanmu yang jauh di sana.Aku yang berlumur durja.Tak pantas mencintaimu yang begitu sempurna.Laksana Semut merindukan Bulan . Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan.Merindukanmu yang begitu dingin. Bak salju yang begitu indah.Kau putih namun membuatku sakit.Kau putih namun membuatku membeku.Tolong aku.Tolong hapus rasa ini.Tolong.Tolong jangan muncul lagi di ingatanku.Kenapa di antara milyaran pria hanya engkau yang ku damba.Kenapa di antara sekian pria hanya engkau yang membuatku terpana.Ketaatanmu....Pribadimu.....Wajahmu....Prinsipmu...Oh kasih...Aku tahu diriku tak pantas bermimpi...Namun salah kah aku mencintaimu? Salahkah aku jika berdo'a di sepertiga malam hanya untuk meminta hatimu pada sang Pencipta?Salahkah aku...In

  • Marrying Mr Alim    BAB 15. Minta Maaf.

    Rembulan datang menyinari gelapnya malam, cahayanya beradu dengan kerlap kerlip lampu perkotaan yang ramai. Terlihat dua orang pria dan dua orang wanita keluar dari mobil berplat B1662J . Keempatnya berjalan menuju resepsionis yang langsung menyapa mereka dengan senyumnya. "Ruang VVIP melati nomer 5 di mana ya mbak? " Tanya wanita berhijab abu abu setelah salamnya terjawab. "Lantai paling atas, belok kiri." Jelas sang resepsionis ramah. "Oh ya, terima kasih mbak." Mereka segera bertolak menuju lift yang tidak jauh dari tempatnya. "Rosa beneran siksa kak Fitriani?" Tanya wanita itu akhirnya. Sendari tadi sebenarnya ia tidak sabar untuk bertanya. Mengingat sang kakak _Alfa yang berada di dekat mereka. "Cuma di tampar saja. Tapi nggak sakit kok cuma kebas saja , merah saja enggak." Fitriani tertawa menyentuh pipinya. Menurutnya Rosa itu lucu. Ia mengikuti langkah panjang kedua pria di depannya keluar dari lift. "Kok aku dengar cerita yang enggak enggak sih?" Alifa menggerutu, saat

  • Marrying Mr Alim    BAB 14. Kesalahan Fatal.

    Zany melirik Rolexnya bosan. Sudah 30 menit ia menunggu sang adik yang tidak kunjung menampilkan batang hidungnya. Ia sendari tadi menjadi sasaran empuk mahasiswi yang berlalu lalang, beberapa di antaranya terang-terangan menyapanya bahkan mengajaknya foto bareng. Sebagai cucu orang terkaya ke enam mungkin dirinya yang paling tenar di antara deretan pewaris orang terkaya di Indonesia. Mengingat sepak terjangnya dalam dunia bisnis dan sosialnya terhadap masyarakat luas tentu membuat namanya harum. Ia memang sering kali wara wiri di televisi tanah air sebagai narasumber dan terkadang hadir di beberapa acara bergensi lainnya."Mas Zany, saya lapar." Gadis berhijab di belakangnya bersuara. Setelah sekian lama menatap ponselnya akhirnya gadis aneh itu bersuara. "Tunggu sebentar, saya ke dalam. Makan rotinya." Zany melemparkan sebungkus roti kepada Ii'in. "Minum obat kamu setelah itu. Saya pergi." Zany melenggeng, menutup pintu mobilnya, melirik sekilas pada Asisten spesialnya yang tenga

  • Marrying Mr Alim    BAB 13. Amarah.

    Day 278Mission Failed.Rosa menatap kalender di depannya disertai embusan nafasnya. Ia sudah putus asa mendekati Mr. Alim. Segala cara yang ia lakukan sia sia karena Mr. Alim bahkan tidak menoleh sedikitpun kepadanya. Hingga kenyataan pahit menamparnya, Mr. Alim di kabarkan melamar seorang wanita yang ternyata sekampus dengannya. Ia memang mendekati Mr. Alim seperti biasanya, entah di kampus atau di kantor. Jika ia memiliki waktu luang tentunya.Semuanya sudah ia lakukan, mulai dari membuang urat malunya, bahkan nyaris ena ena jika saja Danis _kakaknya tidak menyeretnya pulang. Padahal ia sudah merencanakan semuanya, termasuk mengecek masa suburnya. Ia sudah bersiap siap agar Alfa Junior tumbuh di rahimnya. Tapi ternyata, kedua kakaknya mencium niat buruknya.Dan hasilnya sekarang ini. Sepulang kuliah di kurung di kamar, sarapan, makan siang dan makan malam di kamarnya . Semua fasilitasnya dicabut, bahkan handphone beserta laptop kesayangannya ikut disita. Namun bukan itu yang membu

  • Marrying Mr Alim    BAB 12. Permintaan Maaf.

    Senin yang menyebalkan. Itu hampir di rasakan seluruh penghuni bumi yang memiliki aktivitas padat. Rosa salah satunya. Wanita itu sedang berkutat dengan setumpuk tugasnya plus tugas dari sang kakak yang menyuruhnya menyortir berkas berkas perusahaan. Hufh..!Rosa sudah menolak dengan berbagai cara. Mulai dari pura-pura sakit perut hingga pura-pura tidak mengerti. Tapi memang dasar sifat diktator kakaknya yang sudah mendarah daging. Kata sang kakak, "Anak SD yang baru bisa baca saja ngerti. Kamu nggak sebodoh itu adik manis." Dan dengan berat hati yang seberat-beratnya Rosa membopong setumpuk kertas itu ke kampusnya. Tentunya di bantu kedua body guardnya. Dan sekarang matanya sudah kering karena terus menerus membaca. Rosa sudah berencana menyuruh kedua body guardnya membantu. Tapi Zany dengan kejam mengancam akan memblokir kartu debitnya jika ia berani berani menyuruh mereka. Harusnya itu tugas sekretaris kakaknya di kantor. Tapi apa di kata kakaknya menjawab dengan enteng, "Abang s

  • Marrying Mr Alim    BAB 11. Kambuh.

    GGS. Jangan berpikir itu kependekan dari sinetron yang sempat meroket di tanah air. Menurut Rosa pribadi sih, sekarang di pertelevisian Indonesia sudah sangat susah mendapati acara yang mendidik. Termasuk Sinetron yang kadang membuat Rosa kesal karena tindakan tidak bermoral yang di pertontonkan. Mungkin itu penyebabnya banyak anak-anak atau bahkan remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan layaknya yang mereka tonton. Peluk sana sini, berkelahi, melawan orang tua, atau bahkan terjerumus ke hal yang lebih kompleks seperti hamil di luar nikah_yang lebih parahnya banyak anak-anak kecil yang menonton sampai rela begadang dan besoknya terlambat ke sekolah. Herannya rating suatu acara yang tidak lazim terkadang meroket di tanah air. Acara lawakan kerap kali dijadikan ajang membongkar aib dan menghina seseorang. Benar-benar jauh dari expektasi yang seharusnya. Oleh karena itu, Rosa pribadi menyukai drama korea selain karena episodenya tidak bertele -tele kebanyakan dramanya mengandung ban

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status