Share

Attack

Penulis: Autumninyou
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-15 14:17:26

“Matikan semua sistem New Space,” ucap Mark

“Kau yakin?” tanya Sam, dan Mark mengangguk

“Dengan kita mematikan sistem, setidaknya mereka akan berhenti sebentar untuk upaya peretasan ini,” ucap Mark, dan Sam mengangguk mengerti.

“Beritahu semua karyawan terlebih dulu jika sistem akan dimatikan untuk sementara waktu,” ucap Alicia, dan salah satu staf IT pun bergegas memberikan pengumuman melalui microphone yang ada di ruangan tersebut. Ruangan IT yang memang menjadi pusat kontrol perusahaan dan informasi perusahaan.

“Matikan,” ucap Mark setelah pengumuman itu selesai disampaikan. Detik itu juga, semua sistem yang ada di New Space seketika mati.

“Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Sam

“Kenapa ini bisa terjadi, Ian?” bukannya menjawab pertanyaan Sam, Mark justru bertanya kepada Ian, ketua tim IT New Space.

“Maaf Pak, mungkin karena banyak gangguan malware, sehingga menyebabkan sistem hampir berhasil diretas,” jawab Ian

“Sistem kita hampir diretas Ian, untung saja belum sampai berhasil. Bagaimana jika tadi sudah berhasil diretas? data-data penting dan rahasia perusahaan bisa diakses oleh orang yang kita bahkan tidak tahu. Reputasi perusahaan juga akan buruk, kepercayaan client akan hilang. Kau tahu seberapa seriusnya ini kan?” ucap Mark, menegur Ian dan tim IT dengan keras kali ini. Karena serangan kali ini memang sudah keterlaluan. Jika terlambat sedikit, sistem New Space akan berhasil diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Tidak hanya untuk Ian saja, namun semua tim IT. Lebih teliti memperhatikan setiap detail dari sistem. Kalian yang bertanggung jawab penuh atas keamanan sistem New Space. Terlebih kau, Ian, karena kau ketua tim IT. Jika ada masalah apapun, kau orang pertama yang harus bertanggung jawab,” ucap Mark dengan wajah serius nya

“Segera selesaikan gangguan-gangguan itu dengan teliti. Jangan aktifkan sistem jika belum saya minta,” ucap Mark dengan tegas.

“Baik Pak,” ucap Ian, dan Mark langsung meninggalkan ruang IT diikuti Sam dan Alicia.

Mark terlihat begitu marah, karena serangan yang tak main-main ini. Wajahnya mengeras, membuat Sam dan Alicia ciut. Mereka bertiga sudah berada di ruangan Mark, namun ketiganya hanya saling diam. Sam dan Alicia saling melempar pandang, seakan saling bertanya harus melakukan apa. Tak lama, ponsel Mark berdering dan membuat Mark mengusap wajahnya kasar sebelum akhirnya mengangkat panggilan itu.

“Hallo,” ucap Mark

“Apa yang terjadi dengan sistem perusahaan, Mark?” tanya Aaron, Ya, yang menelpon adalah daddynya Mark.

“Hampir diretas seseorang, Dad,” jawab Mark

“Bagaimana bisa? Sistem kita sudah berlapis keamanannya,” ucap Aaron

“Mereka terus saja mengirimkan malware. Namun karena keamanan sistem kita sudah berlapis, mereka belum bisa sampai benar-benar masuk,” ucap Mark

“Lalu apa yang kau lakukan sekarang? perlu daddy ke kantor?” tanya Aaron, dan Mark menggeleng

“Tidak perlu Dad, Mark sudah meminta tim IT untuk segera mengatasi gangguan-gangguan itu, sebelum nantinya sistem akan diaktifkan lagi,” ucap Mark

“Baguslah jika tadi kau langsung mematikan sistem, itu jalan tercepat yang paling mungkin dilakukan,” ucap Aaron

“Iya Dad, kan Daddy sendiri yang waktu itu memberitahu Mark, jika keadaan benar-benar genting, mematikan sistem adalah jalan satu-satunya,” ucap Mark

“Benar, kabari Daddy jika terjadi sesuatu,” ucap Aaron

“Iya Dad,” jawab Mark, dan panggilan berakhir.

“Mark, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Sam, setelah melihat Mark menyelesaikan panggilannya.

“Tidak ada. Hanya menunggu tim IT menyelesaikan tugasnya,” jawab Mark

“Pak Mark ingin saya bawakan minuman?” Alicia mencoba menawarkan minuman kepada Mark, agar Mark sedikit lebih tenang. Mark pun melihat Alicia dan menyadari jika Alicia dan Sam terlihat sedikit tegang, mungkin karena amarah yang terlihat dari wajahnya.

“Boleh, tolong mintakan sesuatu yang menyegarkan ya, Al,” jawab Mark

“Baik Pak,” ucap Alicia yang hendak keluar dari ruangan Mark untuk ke ruangan office boy.

“Tidak, telpon office boy saja dari sini. Minta bawakan untuk kau dan Sam juga, kalian juga pasti lelah,” ucap Mark yang mengetahui jika Sam dan Alicia pasti juga merasa panik saat mengetahui sistem perusahaan yang akan diretas. Ditambah amarahnya yang semakin membuat kedua orang terdekatnya ini pasti juga merasa tegang. Alicia pun mengangguk lalu berjalan menuju meja kerja Mark, mengambil gagang telepon, memencet beberapa nomor di sana, kemudian berbicara dengan seseorang yang pasti adalah office boy atau office girl untuk memintanya membuatkan minuman. Es kopi menjadi pilihan Alicia, karena ketiganya memang suka menikmati kopi bersama.

“Apa aku tadi terlalu keras? kalian sampai diam begini?” tanya Mark, setelah Alicia kembali duduk setelah memesan minum.

“Memang, aku sampai tak berani berbicara padamu,” jawab Sam yang justru membuat Mark tersenyum. Mark hanya ingin agar Sam dan Alicia tidak terlalu tegang lagi, namun Ia juga belum bisa sepenuhnya lega, karena belum ada kabar dari tim IT.

“Aku hanya ingin tim IT lebih teliti lagi, agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” ucap Mark

Setelah perkataan Mark itu, pintu ruangan Mark diketuk dan memunculkan seorang office boy yang membawakan tiga gelas es kopi. Setelah office boy tersebut meninggalkan ruangan Mark, Mark, Sam, dan Alicia kemudian meminum es kopi itu. Memang sangat menyegarkan rasanya, dan ketiganya menjadi cukup rileks. Saat ketiganya sedikit berbincang, ponsel Mark kembali berdering dan Mark dengan cepat mengangkatnya.

“Bagaimana?” ucap Mark

“Sistem sudah siap diaktifkan kembali, Pak,” jawab Ian

“Kau yakin?” tanya Mark dengan serius

“Yakin, Pak,” jawab Ian

“Saya akan ke sana,” ucap Mark, dan panggilan ditutup

Setelah mematikan panggilan teleponnya dengan Ian, Mark segera mengajak Sam dan Alicia bergegas ke ruang IT. Sesampainya di sana, Mark kembali mengecek sistem keamanan New Space dengan begitu serius. Sam dan Alicia juga turut mengamati.

“Apa masih ada malware yang masih belum berhasil diatasi?” tanya Mark, dengan mata yang masih fokus mengamati sistem.

“Tidak Pak, semua malware sudah kami atasi. Kami juga sudah mengecek semua yang rentan terhadap virus, dan semuanya sudah clear,” jawab Ian, dan Mark mengangguk.

“Apa kalian yakin, semuanya sudah dicek dengan benar?” tanya Sam

“Yakin Pak, kami sudah melakukan tracking secara menyeluruh,” jawab Ian

“Apa kalian menemukan dari mana malware itu dikirimkan?” tanya Alicia

“Seharusnya ada lebih dari satu IP Address, namun kami hanya menemukan satu yang dapat diidentifikasi, Bu,” jawab Ian dan membuat Mark juga Sam beralih melihat Ian.

“Dari mana?” tanya Mark

“Kami mencari tahu IP Address tersebut, dan kami menemukan titik itu berada di daerah Clarington, Ontario, Pak,” jawab Ian

“Clarington?” Mark bergumam sambil berpikir

“Apa ada saingan bisnis dari sana Mark?” tanya Sam

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Marrying My Contract Bride   Awal

    “Terima kasih–,”“Mark,” Mark memotong kalimat Alicia, karena Ia tahu jika Alicia pasti akan memanggilnya Pak lagi“Terima kasih, Mark,” ucap Alicia dengan ragu, dan Mark tersenyumMark menggandeng tangan Alicia memasuki restoran tersebut, dan Mark memesan ruang VIP untuk makan bersama Alicia. Sebenarnya Mark juga ingin berbicara dengan Alicia mengenai pernikahan kontrak ini, sehingga Mark memesan ruang VIP agar tidak ada yang mendengar.“Al, aku akan lebih tegas kali ini. Maafkan aku saat di mobil tadi, aku tidak bermaksud membuatmu takut, aku hanya ingin kamu ingat rencana awal kita. Kita sudah sepakat untuk melakukan pernikahan kontrak ini, kan? apa kamu berubah pikiran, sekarang?” tanya Mark, yang membuat Alicia m

  • Marrying My Contract Bride   Talk

    “Kalian itu sebenarnya serius tidak sih, dengan sandiwara ini?” tanya Sam pada Mark dan Alicia, saat mereka sedang berada di ruangan Mark“Tentu saja serius, aku sudah mengatakan pada Daddy dan Mommy jika hubunganku dengan Claudia sudah berakhir,” jawab Mark“Itu bagus,” ucap Sam sambil memberikan jempolnya ke arah Mark“Tapiiii, kalian itu masih kaku untuk disebut pasangan. Ayolah yang lebih santai lagi,” lanjut Sam“Apa tidak terlalu terburu-buru jika aku dan Pak Mark sudah bertindak seperti pasangan?” tanya Alicia“Rencana ini sudah berjalan hampir satu bulan, Al,” jawab Sam“Tapi setidaknya biarkan k

  • Marrying My Contract Bride   Break up

    Mark dan Sam sudah kembali ke ruangan mereka masing-masing. Namun di ruangannya, Sam terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Sam berpikir bagaimana cara membuat Mark dan Alicia semakin dekat di depan orang lain dan juga kedua orang tua Mark. Lalu setelah berpikir untuk beberapa saat, Sam pun akhirnya mendapat ide, Ia pun langsung menelpon Mark.“Mark, aku punya ide,” ucap Sam“Apa?” tanya Mark“Kau ajak Alicia ke rumah sakit, untuk menjenguk om Aaron. Tunjukkan kedekatan kalian, karena om Aaron dan tante Caitlin adalah orang pertama yang harus kau yakinkan,” ucap Sam dan Mark sejenak berpikir. Benar juga apa yang dikatakan Sam, semua sandiwara ini tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Tentu saja Ia dan Alicia harus lebih banyak menunjukkan kedekat

  • Marrying My Contract Bride   Day One

    “Selamat pagi, Pak. Maaf, tapi apakah ada pekerjaan yang mendesak, sampai bapak harus datang ke rumah saya?” tanya Alicia dengan wajah seriusnya, namun Mark justru tersenyum.“Tidak ada pekerjaan yang mendesak, Al. Saya hanya akan menjemputmu untuk berangkat ke kantor bersama,” jawab Mark yang sungguh, membuat hati Alicia berdegup kencang. Alicia ingin sekali tersenyum lebar karena bahagia yang Ia rasa, namun Ia harus menjaga wajahnya untuk terlihat biasa saja. Ingat, ini pasti bagian dari rencana itu. Namun, apakah harus sejauh ini?“Oh, seharusnya bapak tidak perlu repot-repot menjemput saya, Pak,” ucap Alicia“Tidak repot, kau sudah siap?” tanya Mark dan Alicia mengangguk, walaupun sebenarnya Ia ingin sekali sarapan dulu. Namun tidak mungkin kan jika Ia meminta bosnya ini untuk menunggu dirinya sarapan? atau seharusnya dia ajak saja bosnya ini untuk sarapan bersama keluarganya? Huft, lebih baik Alicia menahan lapar ini sampai tiba waktu makan siang.“Baik, saya ingin berpamitan dul

  • Marrying My Contract Bride   Pelukan terakhir

    Jendela itu terbuka, membiarkan udara malam yang dingin menyapa tubuhnya. Perempuan itu hanya terdiam memandang jauh dalam gelapnya langit malam. Ia menumpukan dagunya di atas lutut, seakan tak mampu lagi untuk menopang beban yang ada dipikirannya. Alicia melamun, namun pikiran terbang entah kemana.“Apa keputusanku sudah benar?” tanyanya dalam hati***Claudia dan Mark saat ini sedang menikmati makan siang bersama. Hari ini adalah hari minggu, sehingga Mark tidak pergi ke kantor. Kini, Mark memilih untuk menghabiskan waktu dengan Claudia, menemaninya melakukan pemotretan. Sebenarnya selain ingin menghabiskan waktu dengan Claudia, Mark juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Lalu mungkin juga ini merupakan kebersamaan terakhirnya dengan Claudia sebelum Ia menikah. Ini hanyalah perni

  • Marrying My Contract Bride   Our Agreement

    “Saya bersedia,” jawab Alicia yang membuat Mark dan Sam terkejut.Mendengar jawaban Alicia membuat Mark merasa sangat lega. Lega sekali rasanya mendengar Alicia menerima tawaran ini. Seperti kemarin, Mark merasa lega dan tenang saat Ia tahu perempuan yang akan Ia nikahi adalah Alicia, walaupun pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak. Sedangkan Sam, Ia juga benar-benar merasa lega, karena Ia tidak perlu pusing mencarikan Mark perempuan lain. Huft, akhirnya Sam bisa tidur dengan nyenyak malam ini.“Thanks God,” ucap Sam tersenyum“Kau serius, Al?” tanya Mark memastikan dan Alicia mengangguk“Pak Aaron merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam perjalanan karir saya, Pak. Beliau adalah seseorang yang sangat saya hormati. Seben

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status