“Seingatku tidak,” jawab Mark
“Atau itu hanya tipuan saja Pak, mereka sengaja menggunakan Clarington untuk mengecoh kita,” ucap Alicia
“Benar juga, itu bisa saja terjadi. Tapi nanti akan saya tanyakan dulu dengan Pak Aaron,” ucap Mark dan semuanya mengangguk
“Nanti setelah sistem kembali diaktifkan, segera cadangkan data. Keamanan lebih ditingkatkan, lakukan berlapis lagi, dan kembali cek semua sistem. Jika ada kendala atau apapun, segera atasi. Jika diperlukan, hubungi saya, Sam, atau Alicia,” ucap Mark
“Baik Pak,” ucap Ian
“Sekarang, aktifkan kembali sistemnya,” ucap Mark dan Ian mengangguk. Kini sistem New Space sudah kembali aktif. Tim IT segera melakukan apa yang sudah Mark katakan, sedangkan Mark, Sam, dan Alicia kembali ke ruangan Mark.
“Sistem perusahaan sudah kembali aktif, Dad,” ucap Mark, memberitahu Aaron melalui panggilan telepon.
Setelah sistem New Space sudah kembali diaktifkan, tim IT kembali memeriksa apakah sistem masih berjalan seperti biasanya atau tidak. Mereka juga kembali meneliti apakah upaya peretasan itu masih dilakukan atau tidak. Dan yang pasti mereka juga melakukan pengamanan sistem yang lebih lagi. Mark, Sam, dan Alicia juga turut memeriksa sistem. Mereka ikut menganalisa dan memastikan jika sistem New Space sudah tidak ada upaya untuk diretas.
***
“Dad, Mark ingin menanyakan sesuatu pada Daddy,” ucap Mark yang menemui daddynya di teras belakang rumah, setelah menanyakan keberadaan sang Daddy pada Mommynya. Aaron sedang menikmati sore ini dengan secangkir teh dan kue kering di atas meja.
“Kau baru saja pulang, Mark? Apa ada sesuatu yang serius, sampai kau langsung menemui Daddy? Sistem kita sudah kembali normal kan?” ucap Aaron setelah menyeruput tehnya.
“Sistem sudah aman Dad. Tapi apa Daddy ada kenalan bisnis dari Clarington?” tanya Mark yang sudah duduk di sebelah Aaron. Sedangkan Aaron mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan sang anak yang tiba-tiba.
“Clarington? Seingat Daddy tidak ada, kenapa?” tanya Aaron
“Setelah memeriksa semuanya, tim IT kita menemukan IP Address yang telah mengirimkan banyak malware pada sistem kita. Dan IP Address itu berlokasi di Clarington, Ontario, Dad,” jawab Mark, Aaron terdiam berpikir sejenak.
“Seingat Daddy, Daddy tidak memiliki rekan atau saingan bisnis di daerah Clarington. Daddy ada beberapa rekan bisnis dari Ontario, namun bukan di Clarington,” ucap Aaron
“Alicia tadi mengatakan, jika kemungkinan ini hanyalah tipuan, Dad. Jadi mereka memang sengaja tidak menyembunyikan identitasnya, agar kita berpikir jika mereka memang benar dari Clarington, padahal tidak.” ucap Mark
“Benar juga, itu bisa saja mereka lakukan. Sebaiknya kita tidak usah mengambil tindakan apapun untuk penyerangan kali ini. Biarkan saja mereka, kita fokus pada keamanan sistem kita sendiri saja,” ucap Aaron dan Mark mengangguk mengerti.
“Dulu Daddy juga pernah mengalami hal seperti ini, sistem New Space diretas. Saat itu sistem keamanan New Space belum sebagus sekarang. Sehingga website kita sempat diretas, namun kurang lebih satu jam kemudian, Daddy berhasil mengembalikan website seperti semula,” ucap Aaron, dan Mark terkejut.
Mark tidak pernah mendengar ini sebelumnya, ini pertama kalinya Ia tahu jika website New Space pernah berhasil diretas.
“Lalu apa yang terjadi Dad? Apa yang mereka lakukan pada website kita,” tanya Mark
“Mereka memasukkan pesan berjalan di halaman utama website, pesan itu mengatakan jika New Space harus berhati-hati. Dan mereka juga sempat mengacaukan fitur-fitur yang ada di website. Untungnya mereka belum sempat mengakses data-data pribadi pengunjung, karena Daddy sudah berhasil mengembalikan website seperti semula,” ucap Aaron
“Lalu apa Daddy tahu, siapa di balik peretasan itu?” tanya Mark
“Anthony, pengusaha di bidang migas yang berpusat di Toronto,” ucap Aaron menerawang sakit hatinya di masa lalu.
“Rekan bisnis Daddy sendiri,” sambung Aaron, dan Mark sungguh terkejut.
“Rekan bisnis Daddy? Lalu kenapa dia justru meretas website kita, Dad?” tanya Mark
“Mungkin sakit hati, karena Daddy menolak projek yang Ia berikan pada Daddy,” jawab Aaron dengan tenang
“Kenapa Daddy menolaknya?” tanya Mark
“Dia ingin New Space bekerja sama dengan perusahaan IT lainnya untuk mengerjakan projek yang dia inginkan. Kenapa Daddy harus bekerja sama dengan perusahaan lain, disaat Daddy sendiri memiliki karyawan yang sudah cukup berpengalaman dalam membangun sistem,” jawab Aaron
“Bekerja sama dengan perusahaan serupa, apalagi ini adalah teknologi, bukankah justru itu berarti membukakan pintu untuk perusahaan lain agar mengetahui rahasia perusahaan kita sendiri?” ucap Aaron, dan Mark baru saja menyadari apa yang Daddynya maksud. Bagaimana Ia tidak terpikirkan? Ia masih harus belajar banyak dari sang Daddy.
“Benar juga, kenapa Mark sama sekali tidak terpikirkan,” ucap Mark, sedangkan Aaron tertawa kecil.
“Mark, dunia bisnis itu kejam. Lebih jahat dari penjahat mana pun. Yang dulunya rekan bisnis saja bisa berubah menjadi rival, apalagi orang yang bahkan belum kita kenal? Jika rival kita bisa bersaing secara sehat, itu bagus. Namun tak sedikit yang justru memilih untuk menggunakan cara kotor, agar rivalnya jatuh,” ucap Aaron
Dan Mark benar-benar akan lebih berhati-hati lagi dalam memilih client mulai saat ini. Mark tidak ingin memberi celah untuk pesaing menjatuhkannya, menjatuhkan New Space, perusahaan yang dengan susah payah telah Daddynya bangun. Mark akan benar-benar menjaga dan melindungi New Space dari siapapun yang ingin menjatuhkannya, atau bahkan ingin menghancurkannya.
“Kalian sedang membicarakan apa? sepertinya serius sekali?” tanya Caitlin yang baru saja bergabung dengan suami dan anaknya di teras belakang
“Mommy ingin tahu saja, ini kan urusan laki-laki,” jawab Aaron
Aaron memang tidak ingin jika istrinya mengetahui masalah yang ada di perusahaannya. Terlebih sekarang Mark yang harus menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah itu. Aaron tidak ingin istrinya ikut terbebani dengan masalah-masalah tersebut. Caitlin pasti akan mengkhawatirkan Mark, karena Caitlin juga paham betul bagaimana para pengusaha itu jika ingin menjatuhkan rivalnya.
“Daddy, Mommy kan juga dulunya seorang wanita karir yang paham betul tentang bisnis,” ucap Caitlin
“Benar juga, bagaimana Daddy bisa lupa?” ucap Aaron tertawa diikuti Mark, suka sekali jika menggoda istrinya
“Mommy kenapa menyusul kita?” tanya Aaron
“Mommy rasa, sudah lama sejak terakhir kali kita pergi liburan. Apa Daddy tidak ingin mengajak Mommy dan Mark pergi berlibur?” tanya Caitlin
“Mommy benar, kita sudah lama tidak berlibur bersama. Memangnya Mommy ingin berlibur kemana?” tanya Aaron
“Bagaimana kalau ke Eropa? Pasti menyenangkan sekali,” jawab Caitlin bersemangat
“Kalau untuk waktu dekat, Mark tidak bisa ikut Dad, Mom. Banyak pekerjaan di kantor, Daddy dan Mommy saja,” ucap Mark
“Aah Mark, Mommy kan ingin berlibur denganmu juga. Masa dengan Daddymu terus,” ucap Caitlin
“Memangnya kenapa jika dengan Daddy terus? Mommy bosan?” tanya Aaron seakan merajuk, sedangkan Mark sudah menahan tawa melihat kedua orang tuanya.
“Tidak, hanya saja Mommy sedang merindukan anak Mommy,” ucap Caitlin memasang wajah sedihnya
“Lihat Mark, kau tega melihat Mommymu seperti itu?” ucap Aaron
“Tapi perusahaan sedang tidak bisa ditinggal, Dad. Daddy juga tahu sendiri,” ucap Mark
“Terima kasih–,”“Mark,” Mark memotong kalimat Alicia, karena Ia tahu jika Alicia pasti akan memanggilnya Pak lagi“Terima kasih, Mark,” ucap Alicia dengan ragu, dan Mark tersenyumMark menggandeng tangan Alicia memasuki restoran tersebut, dan Mark memesan ruang VIP untuk makan bersama Alicia. Sebenarnya Mark juga ingin berbicara dengan Alicia mengenai pernikahan kontrak ini, sehingga Mark memesan ruang VIP agar tidak ada yang mendengar.“Al, aku akan lebih tegas kali ini. Maafkan aku saat di mobil tadi, aku tidak bermaksud membuatmu takut, aku hanya ingin kamu ingat rencana awal kita. Kita sudah sepakat untuk melakukan pernikahan kontrak ini, kan? apa kamu berubah pikiran, sekarang?” tanya Mark, yang membuat Alicia m
“Kalian itu sebenarnya serius tidak sih, dengan sandiwara ini?” tanya Sam pada Mark dan Alicia, saat mereka sedang berada di ruangan Mark“Tentu saja serius, aku sudah mengatakan pada Daddy dan Mommy jika hubunganku dengan Claudia sudah berakhir,” jawab Mark“Itu bagus,” ucap Sam sambil memberikan jempolnya ke arah Mark“Tapiiii, kalian itu masih kaku untuk disebut pasangan. Ayolah yang lebih santai lagi,” lanjut Sam“Apa tidak terlalu terburu-buru jika aku dan Pak Mark sudah bertindak seperti pasangan?” tanya Alicia“Rencana ini sudah berjalan hampir satu bulan, Al,” jawab Sam“Tapi setidaknya biarkan k
Mark dan Sam sudah kembali ke ruangan mereka masing-masing. Namun di ruangannya, Sam terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Sam berpikir bagaimana cara membuat Mark dan Alicia semakin dekat di depan orang lain dan juga kedua orang tua Mark. Lalu setelah berpikir untuk beberapa saat, Sam pun akhirnya mendapat ide, Ia pun langsung menelpon Mark.“Mark, aku punya ide,” ucap Sam“Apa?” tanya Mark“Kau ajak Alicia ke rumah sakit, untuk menjenguk om Aaron. Tunjukkan kedekatan kalian, karena om Aaron dan tante Caitlin adalah orang pertama yang harus kau yakinkan,” ucap Sam dan Mark sejenak berpikir. Benar juga apa yang dikatakan Sam, semua sandiwara ini tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Tentu saja Ia dan Alicia harus lebih banyak menunjukkan kedekat
“Selamat pagi, Pak. Maaf, tapi apakah ada pekerjaan yang mendesak, sampai bapak harus datang ke rumah saya?” tanya Alicia dengan wajah seriusnya, namun Mark justru tersenyum.“Tidak ada pekerjaan yang mendesak, Al. Saya hanya akan menjemputmu untuk berangkat ke kantor bersama,” jawab Mark yang sungguh, membuat hati Alicia berdegup kencang. Alicia ingin sekali tersenyum lebar karena bahagia yang Ia rasa, namun Ia harus menjaga wajahnya untuk terlihat biasa saja. Ingat, ini pasti bagian dari rencana itu. Namun, apakah harus sejauh ini?“Oh, seharusnya bapak tidak perlu repot-repot menjemput saya, Pak,” ucap Alicia“Tidak repot, kau sudah siap?” tanya Mark dan Alicia mengangguk, walaupun sebenarnya Ia ingin sekali sarapan dulu. Namun tidak mungkin kan jika Ia meminta bosnya ini untuk menunggu dirinya sarapan? atau seharusnya dia ajak saja bosnya ini untuk sarapan bersama keluarganya? Huft, lebih baik Alicia menahan lapar ini sampai tiba waktu makan siang.“Baik, saya ingin berpamitan dul
Jendela itu terbuka, membiarkan udara malam yang dingin menyapa tubuhnya. Perempuan itu hanya terdiam memandang jauh dalam gelapnya langit malam. Ia menumpukan dagunya di atas lutut, seakan tak mampu lagi untuk menopang beban yang ada dipikirannya. Alicia melamun, namun pikiran terbang entah kemana.“Apa keputusanku sudah benar?” tanyanya dalam hati***Claudia dan Mark saat ini sedang menikmati makan siang bersama. Hari ini adalah hari minggu, sehingga Mark tidak pergi ke kantor. Kini, Mark memilih untuk menghabiskan waktu dengan Claudia, menemaninya melakukan pemotretan. Sebenarnya selain ingin menghabiskan waktu dengan Claudia, Mark juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Lalu mungkin juga ini merupakan kebersamaan terakhirnya dengan Claudia sebelum Ia menikah. Ini hanyalah perni
“Saya bersedia,” jawab Alicia yang membuat Mark dan Sam terkejut.Mendengar jawaban Alicia membuat Mark merasa sangat lega. Lega sekali rasanya mendengar Alicia menerima tawaran ini. Seperti kemarin, Mark merasa lega dan tenang saat Ia tahu perempuan yang akan Ia nikahi adalah Alicia, walaupun pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak. Sedangkan Sam, Ia juga benar-benar merasa lega, karena Ia tidak perlu pusing mencarikan Mark perempuan lain. Huft, akhirnya Sam bisa tidur dengan nyenyak malam ini.“Thanks God,” ucap Sam tersenyum“Kau serius, Al?” tanya Mark memastikan dan Alicia mengangguk“Pak Aaron merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam perjalanan karir saya, Pak. Beliau adalah seseorang yang sangat saya hormati. Seben