LOGIN“Jika itu bukan perpisahan, aku akan mendengarkan,” imbuh Claudia, bermaksud memberi peringatan kepada Mark
“Ini bukan perpisahan, karena aku juga tidak ingin berpisah denganmu, babe,” ucap Mark menatap mata Claudia, yang membuat hati Claudia lega dan suasana hatinya menjadi sedikit lebih baik.
“Tapi aku tidak akan bicara sebelum suasana hatimu membaik,” imbuh Mark yang khawatir emosi Claudia akan semakin besar, jika hati Claudia masih cemburu.
“Kamu yang membuat suasana hatiku tidak baik, jadi kamu juga yang harus membuatnya menjadi baik,” ucap Claudia
“Baiklah, aku mengerti kalau kamu kesal dan itu wajar. Tapi aku juga tidak ingin membuatmu sedih, babe. Aku ingin memberimu waktu agar lebih tenang, tapi kita tidak pu
Di sebuah privat room di salah satu restoran bintang lima, Mark duduk sendirian di sana. Menunggu seseorang yang selalu mengisi hatinya sejak lebih dari dua tahun yang lalu. Seseorang yang selalu Ia usahakan senyuman itu ada di bibirnya. Seseorang yang begitu Ia cintai sebelum rasa kecewa itu datang memberi luka."Babe," ucap Claudia yang baru saja datangClaudia berjalan mendekati Mark yang sedang duduk di kursinya, memeluknya dan Mark hanya diam membiarkan. Namun saat perempuan yang masih berstatus menjadi kekasihnya itu hendak mendekatkan bibirnya, Mark menghindar. Claudia tentu sedikit terluka, namun Ia mencoba mengerti jika kekasihnya mungkin masih sedikit kecewa padanya. Ia pun tersenyum mengusap bahu Mark dan duduk di kursi, di depan Mark."Kamu masih marah?" tanya Claudia"Masih," jawab Mark yang membuat Claudia merasa sesak."Aku minta-," ucapan Claudia langsung dipotong oleh Mark"Kita makan dulu, ya.. keburu dingin," ucap Mark dan Claudia hanya dapat menghela nafasnya menur
“Ada apa?” tanya Mark“Kemarin bukannya kalian sedang bertengkar? lalu pagi ini, sudah terlihat baik-baik saja?” tanya Sam yang membuat Mark dan Alicia tersenyum“Kemarin ada yang cemburu, Sam,” jawab Mark tersenyum“Ih!” dengus Alicia sambil memukul lengan Mark main-main, sedangkan Mark hanya tertawa“Benar kan?” tanya Mark yang sengaja menggoda Alicia“Tidak!” jawab Alicia yang membuat Mark tertawa, sedangkan Sam hanya terdiam bingung melihat interaksi Mark dan Alicia. Sam bahkan melihat ke sekeliling untuk memastikan sesuatu.“Guys, disini hanya ada kita kan?” tanya Sam yang membuat Mark dan Alicia bingung“Iya,” jawab Mark“Nah, jika hanya ada kita.. kalian tidak perlu sandiwara,” ucap Sam yang membuat Mark dan Alicia saling pandang“Siapa yang sandiwara? kita tidak sedang sandiwara,” ucap Mark“Hah? jadi tadi itu beneran? kau bilang Alicia cemburu?” tanya Sam“Iya. Iya kan?” jawab dan tanya Mark melihat Alicia yang pipinya mulai memerah“Mark..,” rengek Alicia“Okey.. okey, maaf,
"Apa sulit untuk aku dan kamu menjadi kita?" tanya Mark lagi yang membuat jantung Alicia berdebar dan sakit secara bersamaan."Mark, tolong.. berhenti mengatakan apapun jika kamu sendiri tidak yakin," ucap Alicia yang sudah ingin menangis.Mendengar ucapan Alicia membuat hati Mark semakin merasa sakit. Ia benar-benar merasa bodoh karena terlalu lama menyadari perasaannya sendiri. Hingga membuat seseorang yang mendominasi hatinya, menjadi terluka."Alicia.. maafkan aku karena terlambat menyadari," ucap Mark"Aku tidak bisa kamu diamkan seperti ini," lanjut Mark"Aku tidak bisa terlalu lama kamu jauhi," imbuh Mark yang membuat Alicia menghela nafasnya."Aku hanya ingin segera menyelesaikan pernikahan kontrak ini dengan baik. Dengan begitu aku bisa melanjutkan hidupku dan kamu bisa dengan tenang melanjutkan hubunganmu dengan Claudia," ucap Alicia yang semakin membuat hati Mark merasa nyeri, sakit sekali rasanya."Bagaimana kalau aku tidak ingin semua ini berakhir?" tanya Mark yang membua
“Al,” panggil Mark yang baru saja masuk ke ruangan AliciaAlicia yang terlihat sibuk dengan beberapa dokumen hanya melihat Mark sebentar lalu kembali melanjutkan pekerjaannya saat Mark mulai duduk di kursi depan mejanya.“Kamu dari mana? aku mencarimu,” tanya Mark“Dari divisi keuangan,” jawab Alicia yang terdengar sangat cuek dan dingin, membuat hati Mark merasa sesak. Mark tahu Alicia sedang marah dan itu karena kesalahannya. Tunggu, apakah Mark yang sedang melakukan panggilan video dengan kekasihnya dan kekasihnya ingin Mark mengucapkan kata cinta.. itu adalah kesalahan? Lalu kenapa Mark merasa bersalah?“Saya sudah memeriksanya. Tapi tolong periksa lagi dan tandatangani dokumen-dokumen ini,” ucap Alicia seraya menyerahk
Setelah makan siang, Alicia langsung melanjutkan pekerjaannya yang seakan tidak berkurang. Sam baru saja masuk membawakan dokumen lain untuk Alicia periksa, membuat Alicia menghela nafas lelahnya."Masih ada?" tanya Alicia"Hanya satu ini," jawab Sam"Tidak minta tolong sama Cleo?" tanya Sam yang melihat meja Alicia banyak terdapat dokumen."Nanti kalau aku benar-benar tidak sanggup lagi," jawab Alicia yang membuat Sam tertawa kecil"Untung saja tadi malam kau tidak ikut Mark. Kalau ikut, kau pasti akan lebih sulit menyelesaikan pekerjaan karena mengantuk," ucap Sam yang membuat Alicia mengernyitkan keningnya."Ikut kemana?" tanya Alicia"Loh, kau tidak tahu? Memangnya Mark tidak berpamitan padamu?" tanya Sam"Sepertinya Mark berpikir aku sudah tidur," jawab Alicia"Ooh.. semalam serangan itu datang lagi dan dia masuk ke dalam jebakan yang telah kita buat," ucap Sam"Jadi semalam Mark tidak menemui Claudia?" tanya Alicia dalam hati.Seketika Alicia merasa lega karena ternyata semalam
Ruang IT New Space terasa sunyi, hanya suara klik mouse dan dengung server yang terdengar. Para staf fokus pada komputernya masing-masing, termasuk Mark dan Sam yang juga turut mengawasi sistem yang mana sedang ada tamu tak diundang yang datang.“Koneksi terputus!,” seru Ian karena tiba-tiba grafik di monitor utama berhenti bergerakMark dan Sam bergegas menghampiri Ian untuk melihat pada monitor utama. Mark dan Sam duduk di sebelah kanan dan kiri Ian, turut memantau.“Berarti jebakannya menutup sempurna. Kita berhasil mengunci aktivitas terakhirnya,” ucap Sam“Apa kita dapat lokasi pastinya?” tanya Mark“Sebentar, Pak.. sistem pelacak sedang membaca ulang data yang telah kita dapat.







