Share

Mendesah Panjang

_____________

"Saya pikir tadi Bapak Sabil. Tapi dia nggak bisa jalan dan duduk di kursi roda."

"Hah?" Halimah menatap Nabil, lalu dia yakin kalau yang datang ke rumah sakit dan bertanya alamat itu adalah Sabil.

Namun, tak lama senyumnya mengembang. Akhirnya tanpa rencana, Halimah sudah mempermainkan pria jahat itu.

"Siapa?" tanya Nabil yang terbangun.

"Temen." Halimah berbisik.

"Oh." Nabil yang baru terbangun membulatkan mulutnya. Lalu menatap ke luar. Melihat bangunan yang tak asing berjejer di sepanjang trotoar, ia sadar kalau sudah sampai Jakarta.

"Ya, sudah Mbak. Kapan-kapan kita sambung lagi. Saya cuma kasih tahu aja, supaya nanti nggal kaget pas ada orang yang gak diharap datang." Perempuan di ujung telepon, akhirnya berpamitan karena tak enak terus bicara dan mengganggu Halimah, lebih ketika mendengar suara pria di dekatnya.

"Iya Mbak Hayya. Makasih, ya." Halimah mengucap tulus. "Informasi ini sangat berharga buat saya. Kalau nggak tahu kabarnya nggak tahu deh."

"Iya, Mbak Li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
nabil apa gak tau ya klw uangnya di bank digerus sama Sabil. biasanya kan ada notif di hp. klw Nabil ngecek mutasi banknya, hrsnya cpt dia blokir tuh biar Sabil gak seenaknya pake uang Nabil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status